Air Terjun Lubuk Batu Bulan, Kepingan Surga di Pedalaman Sumatera

4BERBICARA tentang objek wisata alam Indonesia tak lepas dari objek wisata familiar seperti Pantai Kuta (Bali), Danau Toba (Medan), Palabuhan Ratu, Pulau Karimun Jawa, serta nama-nama akrab lainnya. Nama-nama di atas memang sudah menjadi unggulan di wilayah masing-masing. Namun objek wisata alam di Indonesia tak terbatas. Masih banyak potensi alam Indonesia yang mempesona, yang mungkin kurang terjamah dan terpublikasi.

Sumatera Barat terkenal dengan objek wisata seperti Danau Maninjau, Lembah Anai, Pantai Air Manis dan lain-lain. Namun, mungkin sedikit yang tahu tentang objekwisata “Air Terjun Lubuk Batu Bulan”. Nama itu pertama kali saya dengar ketika saya berdiskusi bersama teman-teman tentang objek wisata alam. Ketika itu saya hendak mengunjungi objek wisata alam yang kurang terpublikasi.1

Baru kali ini saya mendengar nama itu. Saya menanyakan kepada teman saya yang berasal dari Kota Payakumbuh, namun ia tak mengetahuinya. Tampaknya tak semua orang Payakumbuh mengetahui objek wisata ini. Menyadari masih kurangnya informasi, saya menelusuri informasi melalui internet. Saya takjub melihat foto air terjun tersebut. Saya semakin penasaran. Terlebih setelah membaca bahwa air terjun tersebut merupakan salah satu air terjun tertinggi di Indonesia. Rasa penasaran yang kuat mendorong tekad saya untuk berpetualang ke lokasi tersebut.

Bermodalkan sedikit informasi dari cerita masyarakat serta informasi dari internet, saya, Dian, Dedi dan Yudhi berangkat Minggu, 24 Agustus 2014. Kami berangkat sekitar pukul 10.00 WIB. Perjalanan kami menuju Payakumbuh cukup lancar, sehingga kami tiba di Kota Payakumbuh kurang dari pukul 11.00 WIB. Sampai di Payakumbuh, kami mencari lokasi Kecamatan Mungka. Setelah bertanya pada beberapa orang, kami sampai di Kecamatan Mungka kurang lebih pukul 12.00 WIB. Cuaca saat itu cukup terik. Kami memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu serta mengisi perut.

Kami melanjutkan perjalanan pukul 12.30 WIB. Setelah 30 menit berjalan, kami pun sampai di sebuah bukit yang berada di balik air terjun tersebut. Bukitnya sangat curam dan jalannya tak beraspal. Ditambah dengan kerikil batu yang bertebaran, membuat jalan kian ekstrem. Namun pemandangan sekitar bukit, sedikit menghibur kami.

Setelah melalui bukit yang curam, kami memasuki hutan. Rintangan kami selanjutnya adalah jalan yang berlubang dan berlumpur serta pepohonan yang rapat. Kami akhirnya menyadari bahwa medan yang dilalui bukan untuk medan motor biasa, melainkan untuk motor off-road. Tapi sudah kepalang tanggung, rasa penasaran yang kuat meneguhkan hati kami agar bias sampai di tujuan. Hujan pun turun ketika kami melintasi hutan. Napas kami mulai sesak, kaki terasa kaku. Namun suara air terjun, memanggil kami agar bersegera menuruni lembah. Akhirnya kami sampai di “Air Terjun Lubuk BatuBulan” sekitar pukul 16.00 WIB. Hampir tiga jam waktu yang kami butuhkan untuk melintasi bukit, menelusuri hutan, serta menuruni lembah. Namun perjalanan kami tak sia-sia. Kami menemukan kepingan surga yang hilang di pedalaman Sumatera Barat Ini.3

Kami takjub melihat Air Terjun Lubuk Batu Bulan ini. Air terjunnya sangat tinggi, kurang lebih sekitar 150 meter. Fenomena unik di sini dapat saya saksikan yakni air yang mengalir sangat deras, namun ketika di bawah seakan hilang ditelan bumi. Batu raksasa di hadapan air terjun, menambahkan keindahan lukisan alam ini.

Lokasinya masih sangat asri dan terjaga kebersihannya. Tidak ada tampak sampah berserakan. Saya sangat bersyukur bias mengunjungi lokasi ini. Tenaga, waktu, dan uang yang terbuang, terbayarkan oleh kepuasan batin serta pengalaman indah yang takan hilang sampai tua sekalipun. Rasa syukur saya pada Tuhan Yang Maha Esa kian meningkat, melihat lukisan alam yang begitu cantik dan tak ternilai harganya. Pelajaran yang bisa kami petik dari perjalanan ini adalah, untuk rintangan dan hadangan yang keras, laluilah dengan tekad yang keras juga, niscaya setelah itu keindahan tiada tara akan menyambutmu.” (Gema Primanda Ramadhan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)