AKMI dan UPI Kolaborasi KKN Citarum Harum

Bandung, UPI

Sebanyak 40 mahasiswa dan 4 dosen pembimbing dari Akademi Maritim (AKMI) Suaka Bahari, Cirebon melakukan KKN Tematik Citarum Harum Multihelix. Program ini merupakan kolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai Koordinator KKN Tematik Citarum Harum Multihelix bagi 22 perguruan tinggi di Jawa Barat dan DKI Jakarta. “KKN yang kami lakukan sudah berlangsung beberapa hari sebelumnya dengan melakukan penanaman 700 bibit pohon,” ungkap Ketua LPPM AKMI Suaka Bahari Cirebon Iing Musta’in, M.Pd., di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Sabtu (2/11/2019).

Lebih lanjut dikatakan,”Kegiatan yang dilakukan mahasiswa AKMI Suaka Bahari berdasarkan arahan LPPM UPI sebagai Koordinator KKN Tematik Citarum Harum. AKMI Suaka Bahari Cirebon melakukan 3 program KKN, yaitu penanaman pohon, sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan edukasi 3R (Reduce, Reuse, Recycle).”

Di dalam melaksanakan KKN Tematik Citarum Harum Multihelix, ungkapnya, AKMI Suaka Bahari Cirebon sudah melakukan penanaman pohon  sebanyak 700 bibit pohon dari target 500 bibit pohon di sepanjang DAS Citarum, Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, dan ini akan bertambah seiring waktu pelaksanaan KKN ini.

Sementara itu, sosialisasi PHBS dilakukan oleh para taruna atau mahasiswa AKMI kepada 3 keluarga per mahasiswa. Untuk kegiatan 3R, para mahasiswa memilah  dan memilih sampah organik dan anorganik, dikelola untuk menghasilkan kompos dan energi terbarukan.

Hal serupa disampaikan Koordinator Dosen Pembimbing KKN Tematik Citarum Harum LPPM UPI Sriyono, S.Pd., M.Pd., dikatakannya,”Hari ini kita melihat kemajuan yang luar biasa, termasuk melihat kepedulian dari semua unsur masyarakat, utamanya para mahasiswa yang tidak hanya dari Kota Bandung saja tetapi juga keterlibatan mahasiswa dari seluruh Provinsi Jawa Barat yang sudah bergerak untuk mensukseskan program Citarum Harum.”

Selain dari itu, lanjutnya, program ini akan menjadi program yang menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat, khususnya mahasiswa dan kami lihat optimisme dari para mahasiswa dalam rangka suksesnya program ini, yang ditargetkan selesai dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

“Perubahan drastis sudah nampak terlihat dari perubahan perilaku masyarakat. Masyarakat sudah mulai merubah mindset-nya yang dulu menganggap sungai itu adalah tempat sampah, tetapi sekarang sungai menjadi serambi depan rumah warga yang ada di DAS Citarum,” ungkapnya.

UPI sebagai Koordinator sangat responsif terhadap program KKN Tematik Citarum Harum ini dengan menerjunkan sebagian besar mahasiswanya untuk melaksanakan KKN di Citarum, tegasnya. UPI melalui pimpinan universitas, mendorong seluruh sivitas akademikanya khususnya para dosen untuk melakukan riset inovasi dalam rangka membantu program Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum dengan menghasilkan beberapa karya inovasi seperti instalasi penjernih air yang memanfaatkan air sungai Citarum dan pembuatan incinerator atau mesin pembakar sampah sebagai solusi jangka pendek sebelum ditemukan produk yang lebih efektif dan efisien. Incinerator ini sudah melakukan inovasi untuk mereduksi kadar asap hasil pembakaran sampah tersebut.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Pengembang Kurikulum pada Seksi Kurikulum Pendidikan Akademik, Direktorat Pembelajaran Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia Pradipta Hendrawan Putra yang hadir mewakili Direktur Pembelajaran Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP., saat melakukan Monev KKN Citarum Harum mengatakan bahwa di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum memiliki banyak harapan terkait perbaikan kondisi sungai.

Ditegaskannya,”Kami mewakili Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi UPI sebagai Koordinator KKN Tematik Citarum Harum Multihelix bagi 22 perguruan tinggi di Jawa barat dan DKI Jakarta dan juga AKMI Cirebon sebagai pelaksana KKN yang telah melaksanakan KKN Tematik Citarum Harum Multihelix dengan sebaik-baiknya. Tugas kami hanya men-support kegiatan tersebut agar sungai Citarum kembali harum dan predikat sebagai sungai terkotor di dunia akan segera hilang.”

Kami semakin optimis itu terjadi dengan melihat perkembangan di lapangan saat ini, ungkapnya, sekarang bantaran sungai sudah semakin hijau, pohon-pohon sudah mulai tumbuh. Diharapkan, perilaku masyarakat juga berubah menjadi lebih baik dan semakin sadar akan hidup sehat. Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa fungsinya untuk mengedukasi hidup sehat dan menjaga lingkungan. Penanaman pohon merupakan salah satu langkah untuk menghijaukan Citarum.

Hal serupa disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha (KBTU) LPPM UPI Achdi, M. Pd., dikatakannya,”Setelah melihat kondisi terbaru di lapangan, rasanya program ini perlu dilanjutkan karena berdasarkan bukti fisik, sekarang sudah semakin membaik. Masyarakat dan mahasiswa sudah merasakan hasilnya, bersih dan tertata dengan baik. LPPM UPI menjadikan program ini pokok utama untuk mensukseskan program pemerintah.” (dodiangga)