Alumni UPI harus Adaptif terhadap VUCA

 

Bandung, UPI

Lulusnya dua mahasiswa Afirmasi Dikti dari Provinsi Papua, yaitu Kennabeth Ronald Tabuni, S.T., dari Program Studi Teknik Sipil FPTK dan Pernando Kobak, S.Pd., dari Program Studi Administrasi Pendidikan FIP, mendapat perhatian khusus dari Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., pada Wisuda UPI Gelombang I Tahun 2019 di Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (27/2/2019).

Universitas Pendidikan Indonesia mewisuda 1.614 orang lulusan. Sementara itu dalam kesempatan yang sama, terdapat sejumlah lulusan unggul dengan raihan IPK tertinggi, yaitu Gladys Yaniwanti Gunawan, S.Pd., dari Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK dan Witri Fandayani, S.Pd., dari Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK yang masing-masing meraih IPK  3,83. Kemudian ada Rio Akbar Bahari, M.Pd., dari Program Studi Pendidikan Olahraga FPOK yang meraih IPK 3,92 dan Dr. Sutarno dari Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Pascasarjana yang meraih IPK 3,98.

Menurut Rektor UPI,”Semoga pencapaian yang telah diraih tersebut menjadi modal bagi pencapaian-pencapaian selanjutnya serta dapat menjadi inspirasi bagi yang lainnya, karena keberadaannya sebagai alumni UPI memegang peranan penting dalam memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara, baik dalam bidang pendidikan maupun dalam bidang lainnya.”

Alumni UPI harus senantiasa adaptif terhadap perubahan keadaan yang sangat cepat dan dinamis, harapnya. Dunia saat ini sedang menghadapi Megatrend Global atau dikenal dengan istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). VUCA dapat diartikan sebagai dunia yang bergerak dengan penuh dinamika dan berfluktuasi, sehingga seringkali diselimuti ketidakpastian, karena penuh dengan kompleksitas persoalan, yang akibatnya kerap memunculkan keraguan atas segala fenomena yang terjadi.

“Untuk mewujudkan visi dan misinya, UPI secara terus-menerus melengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjang pendidikannya. Pada tahun 2019, UPI mendapat dana bantuan dari Asian Development Bank (ADB) untuk membangun 6 (enam) gedung baru,” ungkapnya.

Keenam gedung tersebut, lanjutnya, adalah gedung Centre of Excellence on Technical and Vocational Teacher Education, gedung FPTK, gedung SPs, gedung Pendidikan Profesi Guru (PPG), gedung FPEB, dan gedung FPSD. Sementara itu, pembangunan dan penataan sarana dan prasarana lainnya juga terus dilakukan, seperti pengembangan training center, pembangunan kampus UPI di daerah, penataan parkir dan pedesterian, serta upaya relevan lainnya.

Ditegaskannya,”Pembangunan dan penataan tersebut dimaksudkan untuk lebih mendukung proses pendidikan sehingga diharapkan dapat lebih merealisasikan tuntutan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional serta memenuhi kebutuhan lapangan kerja. Hal tersebut semata-mata dilakukan demi meningkatkan kualitas dan menaikan reputasi UPI sebagai perguruan tinggi pelopor dan unggul.” (dodiangga/humasupi)