Amanah Rektor UPI untuk Guru Besar Baru

Bandung, UPI

Ubahlah mindset, ciptakan pemikiran yang logis, ciptakan kultur kerja yang baik dan bekerjalah secara proporsional agar bisa berlari dan menjadi spirit bagi universitas.

Peryataan tersebut ditegaskan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., sesaat sebelum menyerahkan SK Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Profesor/Guru Besar kepada Dr. Prayoga Bestari, S.Pd., M.Si., Dosen Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) dan Dr. Florentina Maria Titin Supriyanti, M.S., Dosen Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), di Ruang Rapat Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (2/2/2023).

Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dengan NOMOR 5782/M/07/2023, diberikan kepada Dr. Prayoga Bestari, S.Pd., M.Si., yang diangkat dalam jabatan akademik/fungsional dosen sebagai Profesor/Guru Besar dalam bidang ilmu Kebijakan Publik. Sementara itu, Dr. Florentina Maria Titin Supriyanti, M.S., diangkat dalam jabatan akademik/fungsional dosen sebagai Profesor/Guru Besar dalam bidang ilmu Bio Kimia Pangan dengan SK NOMOR 5783/M/ 07/2023.

Rektor menekankan,”Dengan diperolehnya Jabatan Guru Besar, ini adalah tantangan baru, muncul tanggung jawab baru dan sudah saatnya untuk tidak lagi memikirkan diri sendiri, tapi justru kehadirannya dapat memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap pembinaan generasi selanjutnya khususnya dalam pembinaan SDM.”

Tentu saja bukan lagi kemandirian yang diperoleh, ujar Rektor, namun apa yang ada dalam diri para guru besar bisa memberikan kontribusi banyak. Sekarang begitu banyak program yang harus kita galakkan untuk membangun UPI ke depan.

“Berbicara masalah SDM, bagi dosen-dosen yang belum Doktor diharapkan segera menyelesaikan dan mempercepat masa studinya. Pimpinan universitas sudah mengeluarkan program dan kebijakan termasuk anggarannya. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan usaha bersama, diperlukan pembinaan dari para guru besar jangan sampai mereka terlena dengan kesibukannya,” pungkas Rektor.

Sementar itu dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Senat Akademik UPI Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., yang hadir mewakili Ketua Senat Akademik, mengharapkan bahwa pencapaian atas diraihnya Jabatan Guru Besar ini tidak selesai disini, tetapi teruslah untuk mengabdikan diri demi kebaikan dan kebesaran lembaga.

Dikatakan Prof. Elly,”Jika tidak bekerja di UPI, belum tentu kita bisa meraih Jabatan Guru Besar. Sangat disayangkan jika ada orang yang banyak mengeluh. Dengan diraihnya Jabatan Guru Besar ini, diharapkan untuk lebih arif dan bijak dalam bersikap.”

Hal serupa juga ditegaskan oleh Ketua Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si., dikatakannya,”Dengan bertambahnya 2 orang guru besar hari ini, telah mencatatkan jumlah guru besar terbanyak dalam sejarah UPI. Tercatat ada 143 orang guru besar yang dimiliki UPI.”

Dihimbau, lanjut Prof. Karim, kepada para doktor yang ada di lingkungan UPI untuk dapat segera mengajukan Jabatan Fungsional Profesor/Guru Besar. Mengutip perkataan seorang filsuf S. James, dikatakannya bahwa yang harus kita lakukan adalah bekerja dengan data, bekerja dengan fakta, tapi ketika data dan fakta itu kurang, kita tidak boleh diam tapi tetap harus bekerja dengan data yang ada. Kehadiran guru besar menjadikannya sarana untuk saling mengingatkan dan saling menginspirasi.

Hadir dalam kesempatan tersebut, jajaran pimpinan universitas seperti Para Wakil Rektor, Ketua Senat Akademik, Ketua Dewan Guru Besar, Dekan FPIPS dan Dekan FPMIPA, serta Kepala Biro SDM. (dodiangga/foto:ravi)