Arah dan Tantangan Pendidikan di Era Industri 4.0 dalam 8th UPI-UPSI The International Conference

Bandung, UPI

Sebanyak 6 Keynote Speakers dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Indonesia dan Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Malaysia serta didukung 157 pemateri dari berbagai universitas, mengikuti kegiatan 8th UPI-UPSI The International Conference dengan tema Direction and Challenges Of Education In The Industry 4.0 Era di Ballroom Hotel Grand Tjokro Bandung Jalan Cihampelas No. 211-217, Bandung, Senin (8/10/2018)

Menurut Ketua Pelaksana Konferensi Internasional UPI – UPSI Prof. Dr. Dinn Wahyudin, M.A., bahwa tujuan utama dari konferensi internasional ini adalah untuk merumuskan beberapa pemikiran dasar tentang standardisasi pendidikan guru di Asia berdasarkan analisis multi-faceted pada hasil studi sebelumnya, bekerja, dan praktik di lapangan. Konferensi ini akan berbagi pengalaman tentang sistem dan kebijakan pendidikan guru dan pelaksanaannya di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya dengan mempresentasikan 157 paper dan menghadirkan 6 Keynote Speakers dari UPI – UPSI.

Ditegaskannya,”Dalam menanggapi isu dan tren ini, UPI dan UPSI mengadakan konferensi internasional dua tahunan yang disebut konferensi internasional UPI-UPSI. Penyelenggaraan konferensi ini merupakan yang ke – 8, ini berarti sudah dilaksanakan sejak 16 tahun yang lalu. Ke-157 topik tersebut merupakan hasil riset para peneliti. Saya melihat, joint conference ini sangat bagus karena merupakan hasil kolaborasi antara Tri Dharma perguruan tinggi dengan hubungan baik para dosen secara akademik yang terjalin dengan baik, buktinya dapat bertahan hingga 16 tahun.”

Lebih dalam dijelaskan, tujuan dari konferensi ini adalah untuk melakukan studi kritis tentang pendidikan guru dan memberikan kontribusi yang berharga bagi dunia pendidikan. Oleh karena itu tema yang menarik untuk dibahas dalam konferensi ini diantaranya Education in the industry 4.0 era, Developing Educational Competencies (Teachers) for Education in the Industry 4.0 Era, Models of Students’ Development in the Industry 4.0 Era, dan Characteristics of Millennial Generation and Challenges of Educational Institutions in the Industry 4.0 Era.

Konferensi ini menghadirkan 6 Keynote Speakers yang dimaksud diantaranya Rektor UPI Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si., Vice Chancellor UPSI Prof. Dato’ Dr. Mohammad Shatar bin Sabran (diwakilkan), Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., kemudian Prof. Abd Karim Alias dari University Sains Malaysia, dan Prof. Dr. H. Mohammad Fakry Gaffar, M.Ed., dari UPI, serta Prof. H. Fuad Abdul Hamied, M.A., Ph.D., dari UPI.

“Forum ini sangat unik, karena secara durasi sudah berlangsung lama dan kedua universitas memiliki visi misi yang sama. Penyajian paper tersebut sangat penting untuk saling menimba dan berbagi ilmu tentang dunia guru, kecenderungan tema yang ditulis oleh para Keynote Speakers berkaitan dengan tantangan di era revolusi industri 4.0. Bagaimana mempersiapkan calon guru untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pedagogi yang mendalam, memiliki penguasaan yang kuat dari materi pelajaran yang akan diajarkan, memiliki pengetahuan yang baik tentang konteks pendidikan, dan memiliki kemampuan untuk menggunakan TIK dalam proses belajar mengajar,” ungkapnya.

Sementara itu dalam sambutannya, Rektor UPI Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si., mengatakan,”Revolusi industri keempat membutuhkan lembaga pendidikan tinggi untuk menyiapkan pembelajar seumur hidup. Pendidikan dalam revolusi industri keempat perlu menggabungkan pendidikan dan keterampilan seni liberal. Fenomena ini berdampak pada proses pembelajaran. misalnya, pendekatan STEM pembelajaran telah berubah menjadi pendekatan STEAM.”

UPI dengan visinya untuk menjadi universitas pelopor dan unggul dalam bidang pendidikan, katanya, selalu berkomitmen untuk mendorong semua sivitas akademika untuk menciptakan dan mengembangkan kegiatan akademiknya baik secara individu maupun secara kolaboratif, sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan visi serta misi UPI melalui mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang dan kegiatan.

“Saya sangat berharap konferensi ini bermanfaat dan bermakna untuk mengembangkan pendidikan. Diharapkan, konferensi ini akan memfasilitasi kita untuk membangun ide – ide yang berkualitas dan bekerja secara kolaboratif untuk hari ini dan masa depan. Terima kasih untuk semuanya atas kontribusi ide-ide hebatnya,” ungkapnya. (dodiangga)