BAPOMI Pengda Jawa Barat Seleksi Atlet untuk POMNAS XVI

Bandung, UPI

Sejumlah Pengurus Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Pengurus Daerah Jawa Barat dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swata yang ada di Jawa Barat melakukan rapat koordinasi sehubungan dengan persiapan BAPOMI Pengda Jabar pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVI. POMNAS yang akan datang, diselenggarakan di DKI Jakarta pada 19 hingga 26 September 2019. Berdasarkan hal tersebut, para pengurus melakukan seleksi dan menetapkan atlet berikut turunannya seperti siapa saja atletnya, bagaimana cara pemilihannya, cabang olah raga apa saja yang akan diikuti dan bagaimana teknis keberangkatannya.

Menurut Ketua Umum BAPOMI Jawa Barat Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., yang ditemui usai melakukan rapat tersebut di Gedung University Center Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Kamis (16/5/2019), mengatakan,”Selain menentukan atlet, para pengurus juga menyepakati besaran biaya per orang agar masing-masing dari perguruan tinggi memiliki rancangan atau kesiapan dalam hal pendanaan, sehingga ada gambaran tentang kondisi di lapangan. Hal ini dilakukan karena Pemerintah Provinsi Jawa Barat ada kesepakatan untuk membiayai para atlet POMNAS Jabar.”

Intinya, tegasnya, kita mencari win win solution, karena di satu sisi kita memang perlu prestasi dan di sisi lain kita perlu mempertimbangkan kapasitas. Jika kita mempertimbangkan prestasi tentu kita pilih atlet yang memang berprestasi namun kita dihadapi oleh kendala, yaitu tergantung pada kesiapan perguruan tinggi. Misalnya ada perguruan tinggi yang memiliki atlet berprestasi namun tidak berkeinginan untuk mengirimkan atletnya masuk dalam daftar kontingen Jawa Barat, terpaksa kita mengirimkan atlet second line, tetapi diharapkan semua perguruan tinggi bisa tertarik untuk mengirimkan atletnya sesuai yang kita harapkan.

“Apapun kondisinya, atlet-atlet kita diharapkan bisa tampil secara maksimal sehingga hasilnya maksimal sesuai dengan kondisi dan kapasitas yang ada tentunya. Bagi UPI, kami pastikan untuk mengerahkan segala daya upaya, apalagi saat ini dipercaya sebagai Ketua Umum BAPOMI Pengda Jabar. Jadi, apa-apa yang tidak bisa diupayakan orang lain, kita upayakan, melangkapai hal-hal yang bolong. Perpaduan antara prestasi dengan kapasitas masing-masing perguruan tinggi untuk membiayai, namun untuk biaya operasionalnya mereka harus melakukan koordinasi dengan para pemilik kebijakan,” ungkapnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian BAPOMI Jawa Barat Prof. Dr. Adang Suherman, MA., menjelaskan bahwa kegiatan ini utamanya untuk menyepakati berbagai hal terkait dengan tanggung jawab perguruan tinggi dalam mengikutsertakan atletnya di POMNAS XVI. Tanggung jawab ini ada kaitannya dengan fenomena Pemerintah Daerah yang tidak membiayai POMNAS.

“Yang harus disepakati dari pertemuan ini adalah pertama, biaya berikut item-itemnya. Apakah masing-masing perguruan tinggi sepakat atau tidak, dan tadi telah disepakati sejumlah nominal, diantaranya biaya bantuan pendidikan bagi para atlet. Kedua, masing-masing perguruan tinggi menyepakati apakah atlet yang sudah terdaftar terkonfirmasi, ada perubahan atau penambahan. Kesepakatan verifikasi ditetapkan selama seminggu dan juga menyepakati calon manajer dari masing-masing cabang olah raga, dan diutamakan yang bisa memberikan kontribusi, paling tidak memberikan bantuan dana terutama bagi atlet yang perguruan tingginya tidak mampu membiayainya. Ketiga, memaksimalkan angka partisipasi perguruan tinggi dalam melibatkan mahasiswanya dalam POMNAS XVI, karena keterlibatan mahasiswa dalam POMNAS memiliki 2 poin pemeringkatan dan bagi yang berprestasi mendapatkan 10 poin. Ini harus menjadi bahan pemikiran. Kami sudah menyiapkan proposal bagi perguruan tinggi Pengurus BAPOMI untuk dimanfaatkan dalam melalukan kerja sama dengan pihak sponsor. Saat ini sudah tercatat ada 296 atlet dan 43 perguruan tinggi di Jawa Barat yang berpartisipasi, namun angkka ini masih bisa bertambah. UPI terlibat dalam seluruh cabang olah raga. Pengurus sudah melayangkan surat kepada Gubernur dan Disorda untuk melakukan audiensi menanyakan perihal pembiayaan POMNAS,” jelasnya.

Terlepas belum adanya anggaran pendanaaan pembiayaan olah raga dari Pemprov, semua perguruan tinggi komit untuk memfasilitasi keberbakatan dan minat mahasiswa di bidang olah raga prestasi. Dengan komitment tersebut, memberikan kami kekuatan untuk yakin terus maju. Walaupun dana kurang, bukan berarti tidak ada upaya pencarian dana, upaya tetap dilakukan. Kami tetap komit dan melakukan yang terbaik bagi Jawa Barat sekaligus perguruan tinggi dan partisipasi mahasiswa. (dodiangga)