BASARNAS Lakukan Pemasyarakatan dan Sosialisasi SAR kepada Mahasiswa UPI

Bandung, UPI

Sebanyak 130 orang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengikuti Pemasyarakatan dan Sosialisasi SAR di Arowana Ballroom Hotel Grand Serela Setiabudhi Jalan Hegarmanah No. 9-15 Bandung dan di Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa hingga Kamis (10-12/7/2018).

Menurut Kasi Pemasyarakatan, Zulfikar, S.Sos.,”Kegiatan ini merupakan program kerja Kantor Pusat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), sebagai wadah pertukaran informasi tentang Pencarian dan Pertolongan melalui seminar dan pemberian informasi tentang teori dan praktek guna memberikan pemhaman dasar Pencarian dan Pertolongan.”

Adapun tujuannya lebih pada upaya untuk memberikan pemahaman tentang SAR kepada sivitas akademika di lingkungan kampus UPI, tegasnya, guna meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat.

“Tema yang diangkat adalah Melalui Pemasyarakatan dan Sosialisasi SAR, Kita Tingkatkan Peran Serta Potensi Pencarian dan Pertolongan dalam hal ini kepada Mahasiswa UPI. Narasumber dan Instruktur berasal dari Kantor Pusat BASARNAS dan dari UPI,” jelasnya.

Materi yang diberikan meliputi Regulasi BASARNAS, Optimalisasi Mahasiswa Tanggap Bencana, Medical First Responder (MRF) Dasar, dan High Angle Rescue Technique (HART), ungkapnya. Diharapkan, kegiatan ini dapat membangun karakter generasi muda yang kuat sebagai generasi penggerak agar lebih tanggap saat menghadapi musibah dan bencana.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Bina Potensi F. Indrajaya, S.E., M.M., Marsekal Pertama TNI, dalam sambutannya yang diwakili oleh Kasubdit Pengelolaan Potensi Anggit M. Satoto menjelaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini merupakan amanah Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, BASARNAS memiliki kewajiban untuk memasyarakatkan SAR ke seluruh penjuru tanah air.

Diungkapkannya,”Seluruh elemen masyarakat harus memiliki kewaspadaan terhadap potensi-potensi musibah, serta memahami apa yang harus dilakukan saat menghadapi kondisi kedaruratan tersebut. Oleh karena itu Pemasyarakatan dan Sosialisasi SAR menjadi sangat penting. Ini adalah upaya pencegahan dan sebagai langkah awal dalam membangun budaya SAR, serta bagian dari upaya koordinasi kepada seluruh stakeholder khususnya sivitas akademika UPI.”

Diharapkan, katanya, visi misi kedua belah pihak berada dalam satu bingkai pada saat terjadi kondisi kedaruratan, juga harus meningkatkan kapabilitas potensi Pencarian dan Pertolongan melalui peningkatan kompetensi dan ide progresifdi bidang SAR.

“Jadikanlah safety dan pengetahuan tentang Pencarian dan Pertolongan menjadi bagian dari budaya hidup di lingkungan masing-masing, serta mendedikasikan diri pada pelayanan di bidang Pencarian dan Pertolongan kepada masyarakat luas,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan Dr. Mupid Hidayat, MA., dalam sambutannya yang mewakili Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., dikatakannya bahwa kegiatan Pemasyarakatan dan Sosialisasi SAR ini tentunya akan menguatkan apa yang menjadi potensi para mahasiswa, tidak hanya di bidang akademik saja tetapi dalam bidang non akademik juga, seperti peningkatan soft skill bidang Pencarian dan Pertolongan (SAR).

Mengutip pernyataan Rektor UPI, lanjutnya, ini adalah relevansi yang bagus, karena UPI memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menyukai dunia Pencarian dan Pertolongan (SAR). Pemasyarakatan dan Sosialisasi SAR ini seyogyanya memberikan pelajaran berharga bagi mahasiswa. (dodiangga)