BEM Pendidikan Agama Islam UPI Sembelih Hewan Qurban Sendiri

01Bandung, UPI

Badan Eksekutif Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia (BEM Rema IPAI FPIPS UPI) mengadakan acara “IPAI Qurban”, Selasa, (13/9/2016), di Kampung Cijerokaso RT 05/RW 10 Kelurahan Sarijadi, Kota Bandung.

Kegiatan dikoordinatori Syiar Dakwah, yakni bidang BEM HIMA IPAI yang bergerak di bidang kerohanian/Rohis-nya IPAI. Acara ini tepatnya dilaksanakan di halaman rumah Reza Ikhwatu Ramadhan, Ketua Biro Kajian Syiar Dakwah. Acara ini berlangsung sekitar pukul 09.00 s/d 17.00 WIB dengan rangkaian acara yang terdiri atas penyembelihan, pembedahan, pemotongan, pendistribusian, serta ditutup dengan acara makan dan diskusi.

Dana qurban ini diperoleh dari hasil iuran mahasiswa IPAI angkatan 2016, 2015 dan 2014 yang terkumpul sebesar Rp 2.955.000. Dari dana tersebut, terbelilah seekor kambing seharga Rp 2.900.000. Kambing ini dalam kondisi sehat dan bagus, sebab panitia yang bertugas membeli kambingnya sangat paham dan terampil dalam memilih hewan qurban yang baik.02

IPAI Qurban ini merupakan acara yang baru pertama kali diadakan BEM Hima IPAI. Acara ini bertujuan untuk melatih mahasiswa IPAI dalam mengurus pelaksanaan qurban, meningkatkan kepedulian sosial, bersyukur, memperkuat ukhuwah Islamiyyah,  dan mendekatkan diri kepada Allah, yang terangkum dalam tujuan untuk memanjangkan dan mengagungkan syiar Allah SWT.

Zaka Umbara, Ketua BEM Hima IPAI 2016/2017 mengemukakan tanggapannya mengenai acara yang baru pertama kali dilaksanakan ini. “Saya sangat bersyukur dengan adanya acara ini. Karena ini adalah suatu bentuk kebersamaan yang luar biasa. Kebersamaan yang berada di jalan Allah, menjalankan syariat Allah,” katanya.

Ia berharap, acara ini menjadi proker yang berkelanjutan di BEM Hima IPAI, agar bisa memotivasi yang lain. “Terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terlebih kepada panitia yang telah bekerja keras mensukseskan acara ini. Walau persiapannya sangat singkat yang hanya sekitar tiga hari, namun Alhamdulilllah hasilnya luar biasa.” ujarnya.

Proses pelaksanaan qurban ini dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa IPAI khususnya para anggota Syiar Dakwah, dari mulai pembelian hewan qurban, penyembelihan, pembedahan, pemotongan, hingga pendistribusian. Penyembelihan hewan qurban itu sendiri dilakukan oleh Muhammad Ilham Fauzi (Staf Syiar Dakwah). Keterampilan menyembelih hewan qurban itu cukup langka, sebab banyak orang yang tidak berani. Hal ini tentu menjadi keunggulan tersendiri bagi Ilham. 03

“Selama 6 tahun terakhir, saya memang sudah terbiasa menyembelih hewan qurban di masyarakat, bahkan dari mulai kelas 3 SMP saya sudah dipercaya masyarakat untuk hal itu. Saya pun sudah terbiasa dalam pengolahannya seperti pembedahan dan pemotongannya, sehingga saya sangat paham akan hal ini. Dengan pengalaman tersebut, saya sudah tidak kaku dan gagap lagi ketika melakukan penyembelihan di acara IPAI Qurban,” ujar Ilham.

Berat murni daging kambing ini adalah 12 Kg, menghasilkan 30 bungkus yang setiap bungkusnya berisi 1 kg daging bersama tulang-talengnya. Sebanyak 30 bungkus daging ini dibagikan kepada warga yang berada di sekitar Masjid Ar-Rohmat.

Bagi mahasiswa IPAI, kegiatan ini amatlah penting sebagai sarana belajar dan melatih diri dalam mengurus pelaksanaan qurban. Sebagaimana yang diutarakan oleh Ilham bahwa, “Di masyarakat, guru agama itu biasanya lebih dikedepankan dalam hal-hal yang berbau agama seperti dalam mengurus jenajah dan pelaksanaan qurban. Sebab, guru agama dianggap sebagai orang yang lebih paham. Maka, amatlah penting bagi mahasiswa IPAI untuk bisa menguasai hal-hal tersebut,” ujarnya.

Namun juga tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang lainnya. Sebab tetap saja bahwa di kalangan masyarakat, mahasiswa dan sarjana itu dipandang sebagai orang yang serba bisa. Walau dari jurusan apa pun itu. Maka dari itu, sepertinya mahasiswa jurusan lain pun dirasa penting untuk berlatih dalam hal ini.

Para panitia berharap bahwa acara ini nantinya bisa menjadi proker yang berkelanjutan khususnya di BEM HIMA IPAI sendiri, terlebih jika bisa memotivasi himpunan lain  serta masyarakat untuk melakukan hal yang sama. Selain itu, untuk ke depannya diharapkan pula adanya kerja sama antara prodi dan BEM himpunan. Dalam artian, prodi tidak hanya memberi izin tetapi turut bergelut di dalamnya. Misalnya, jika ada dosen IPAI yang mau qurban, maka qurbannya di IPAI. (Dewi Sinta, Mahasiswa IPAI 2015, Staf Syiar Dakwah)