Bergabunglah Bersama Program JBIP 2014
|Bandung, UPI
OBIP atau JBIP? Demikian pertanyaan yang kami peroleh ketika berbincang bincang dengan beberapa mahasiswa di lingkungan Jurusan Bahasa Jepang FPBS UPI. Memang, dua tahun berturut turut (2012 dan 2013) sosialisasi program magang ke Jepang yang sudah mereka kenal adalah OBIP (Osaka Business Internship Program), namun untuk tahun 2014 ini ruang lingkup dan pesertanya meluas ke tempat lain, yaitu untuk tempat training bukan saja di Osaka namun akan dilaksanakan juga di Tokyo, dan para peserta magang kali ini tidak hanya mahasiswa dari UPI, akan tetapi diikuti juga mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Muhammadyah Yogyakarta (UMY). Dengan demikian, nama kegiatan ini berubah nama menjadi Japan Business Internship Program (JBIP).
Satu hal lagi, yang penting kami sampaikan adalah peserta JBIP 2014 hanya diperuntukkan bagi mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang dari ketiga perguruan tinggi tersebut. Hal ini terungkap baik dalam MOU maupun ketika Koordinator JBIP 2014 (Mr. Nabeshima Yoshiro dan Mr. Okamoto Keigo) berkunjung ke UPI pada hari Selasa, 4 Februari 2014, dan tentunya muncul juga pada pembicaraan-pembicaraan sebelumnya. Kunjungan mereka kali ini, diterima Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum (Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan) UPI.
“Kebijakan pihak Jepang ini atas pertimbangan disebabkan tidak adanya perusahaan Jepang di Osaka dan Tokyo yang nantinya akan dijadikan tempat magang yang bersedia menerima mahasiswa yang tidak bisa komunikasi dengan bahasa Jepang“, demikian dikemukakan oleh Nabeshima.
Mengapa program ini perlu diadakan kembali? Salah satu dorongan kami antara lain mendengar dan membaca kesan yang diterima dari peserta training sebelumnya. Berikut ini beberapa kesan peserta OBIP 2013 yang berhasil kami himpun. Andhi (20) menyampaikan dengan penuh semangat bahwa ia sangat senang bisa mengikuti program ini. Lebih lanjut Ia katakan bahwa dengan adanya dan bisa mengikuti program OBIP tahun 2013 ini sangat memberikan banyak sekali pengalaman baginya, bisa berkomunikasi dan terlibat langsung dalam aktivitas kehidupan masyarakat Jepang tentu saja memberikan pembelajaran bahasa Jepang yang luar biasa. Selain penguasaan kosa kata bahasa Jepang yang bertambah, wawasan tentang cara hidup masyarakat Jepang juga bertambah seperti tata cara menggunakan transportasi umum yang tentu saja memiliki perbedaan dengan yang biasa ia lakukan di tanah air, dan tentu saja ini merupakan pengalaman pertama kali baginya pergi ke luar negeri.
Hal senada disampaikan pula oleh Aini (20) bahwa baginya kesempatan pergi ke Jepang tidak hanya menambah pengalaman dan ilmu tentang banyak hal, karena lebih dari itu semua ini membuat ia bertambah semangat dan berani lagi untuk mengambil kesempatan yang ada di depan. Ada banyak mimpi yang masih ingin ia wujudkan, dan pergi ke Jepang merupakan salah satu pembuka baginya, awal dari semua mimpi lain yang akan Ia gapai.
Demikian pula Andhini (20) menanggapinya bahwa program ini banyak hal positif yang bisa dijadikan sebagai pelajaran untuk dirinya. Ia melihat fenomena langsung secara jelas bagaimana orang Jepang bekerja, dan menjadi tuntunannya untuk bekerja di perusahaan Jepang nantinya. Pola hidup dan keteraturan yang mereka tularkan pada dirinya sedikit banyak Ia berharap membawa ke arah yang lebih baik pada dirinya. Ia berharap program OBIP ini dapat menjadi program yang terus diperbaharui, dan terus dilanjutkan karena Ia mulai menyadari begitu besar peranannya terutama baginnya dalam mempelajari bahasa Jepang dan segala seluk beluknya. Diakhir obrolannya, mereka menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi untuk menyelenggarakan program OBIP ini, semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.
Demikian beberapa orang peserta OBIP 2013 yang penulis terima, dan kami yakin hal senada dipunyai pula oleh peserta yang lainnya. Uraian OBIP 2013 yang lebih rinci, insya Allah akan penulis sampaikan pada kesempatan lain. Mengingat demikian besarnya, dampak positif program ini sehingga mendorong kami (baca: UPI dan OHRE) untuk tetap mempertahankannya walaupun dalam perjalannya OBIP 2013 penuh liku-liku yang secara finansial rugi besar. Mengenai perjalan OBIP 2013 telah kami laporkan via web upi.edu bulan Agustus 2013. (Baca: http://berita.upi.edu/2013/08/18/berakit-rakit-ke-hulu-berenang-renang-ke-tepian-perjalan-obip-2013/ [19 Agustus 2013].
Sama seperti halnya dengan Osaka Business Internship Program (OBIP) tahun 2012 dan 2013, program JBIP 2013 pun merupakan program berjangka satu bulan, kali ini akan dilaksanakan dari tanggal 30 Mei s.d. 28 Juni 2014. Rentang waktu ini merupakan hasil evaluasi agar program JBIP 2014 ini tidak mengganggu perkuliahan peserta JBIP. Program ini adalah tindak lanjut MOU yang telah disepakati oleh UPI dan PT. Okatos Hero Real Estate-Osaka Japan (OHRE) sebagai koordinatornya. Adapun jenis kegiatan JBIP kali ini antara lain meliputi peningkatan sumber daya manusia perusahaan, pendidikan usia dini, bidang managemen property, dan kepariwisataan. JBIP ini pun dapat disetarakan dengan Kuliah Kerja Nyata, khususnya bagi mahasiswa yang pada semester genap 2013/2014 telah mengontrak mata kuliah KKN.
Perlu kami informasikan bahwa kegiatan JBIP ini memperoleh dukungan penuh dari pemerintah Indonesia c.q. Konsulat Jenderal Indonesia di Osaka dengan surat bernomor Ref. No. 005/KJRI/I/2013. Adapun kepanitiaan JBIP 2014 yaitu Ketua Komite: Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. (Rektor UPI); Wakil Ketua 1: Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A. (Rektor UMY); Wakil Ketua II: Prof. Dr. Bedjo Sujanto, M.Pd. (Rektor UNJ); Sekretaris (Ketua): Okamoto Keigo (OHRE); Anggota: Yahata (NL); Ahmad Dahidi, M.A. (UPI); Dr. Sri Harto (UPI); Dianni Risda, M.Ed. (UPI); Dedi Suryadi, Ph.D. (UMY); Yuni Arsih (UNJ); Nabeshima Yoshiro, M.A. (OHRE); Sekimoto Sekikazu (NL), dan Bendahara: Fujimura (OHRE). Khusus pengelola di UPI terdiri atas Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Bahasa Jepang FPBS UPI, Ketua: Ahmad Dahidi, Sekretaris: Herniwati, bendahara: Melia Dewi, Koordinator seleksi: Sugihartono dan Dianni Risda.
Menyinggung soal pendanaan setiap peserta JBIP nantinya akan menerima bantuan dana senilai 150.000 yen, yang dalam realisasinya akan digunakan untuk akomodasi selama di Jepang, tiket pesawat pulang pergi dari Bandung/Jakarta ke Osaka (PP), asuransi perjalanan, serta transfortasi lokal dari tempat tinggal sampai dengan tempat training. Sedangkan untuk biaya pembuatan paspor, visa, airport tax, biaya kursus bahasa Jepang, dan kekurangan untuk biaya hidup selama di Jepang ditanggung sendiri oleh peserta JBIP. Peserta JBIP wajib mengikuti kursus bahasa Jepang yang akan dilaksanakan oleh Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI selama satu bulan. Satu informasi yang sangat penting yaitu kaitannya dengan dana untuk kesehatan selama di Jepang. Meskipun peserta JBIP telah mengantongi asuransi perjalanan, namun apabila ada peserta JBIP sakit dan diperiksa oleh doker atau dirawat di rumah sakit di Jepang, maka pembiayaan perawatan harus dibayar terlebih dahulu oleh si pasien, sementara penggantian dari pihak asuransi akan dilakukan di tanah air. Jadi, biaya perawatan selama di Jepang merupakan tanggung jawab si pasien. Oleh karena itu, setiap peserta JBIP wajib membawa uang cadangan apabila hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi.
Persyaratan JBIP 2014, yaitu :
- Peserta JBIP adalah Warga Negara Indonesia yang terdaftar sebagai mahasiswa UPI program S1 semester VI keatas (mahasiswa aktif, bukan mahasiswa yang sedang cuti).
- Calon peserta JBIP harus memperoleh izin dari orangtua atau walinya.
- Setiap calon JBIP harus melengkapi dokumen sebagai berikut :
- Mengisi formulir pendaftaran
- Pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 cm (3 buah)
- Surat keterangan sehat dari dokter terbaru (tiga bulan terakhir)
- Fotokopi kartu mahasiswa (3 lembar)
- Transkrip nilai (3 lembar)
- Materai Rp.6000,- (3 buah)
- Surat pernyataan dari orangtua/wali yang ditandatangani diatas materai Rp. 6000,-
- Surat pernyataan calon peserta JBIP yang ditandatangani diatas materai Rp. 6000,-
- Bagi peserta yang sudah dinyatakan lulus tidak ada alasan untuk mengundurkan diri. Jadi, kalau pada akhirnya akan mengundurkan diri atau masih ragu ragu, sebaiknya TIDAK MENGIKUTI program ini.
- Seandainya hal ini terjadi, semisal tidak jadi berangkat pada hari H karena sesuatu dan lain hal yang tidak bisa diubah lagi, maka dana yang sudah diberikan kepada panitia tidak dikembalikan dan dana yang sudah terpakai (baik oleh panitia di Indonesia maupun di Jepang) harus diganti oleh ybs (yang tentunya oleh orangtua atau walinya).
- Dokumen-dokumen di atas dimasukkan ke dalam map berwarna merah dan diserahkan kepada: Tim Pengelola JBIP 2014 (Kantor Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI; Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung c.q. Herniwati).
Penyerahan dokumen bisa dilakukan setiap hari kerja dari pukul 08:00 ~ 16:00 WIB. Adapun prakiraan biaya tanggungan peserta JBIP, lebih kurang sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah),-. Dana ini untuk keperluan pembuatan paspor, visa, airportax, biaya kursus pemantapan bahasa Jepang, dan biaya persiapan lainnya.
Jadwal kegiatan program JBIP sebagai berikut :
- Pendaftaran peserta JBIP 2014 (10 s.d. 14 Pebruari 2014)
- Seleksi peserta JBIP meliputi:
1) kelengkapan administrasi,
2) tes tertulis dan wawancara kemampuan bahasa Jepang (17 Februari 2014)
3) pengumunan kelulusan tahap I (18 Februari 2013)
4) wawancara (22 Februari 2013)
5) pengumuman kelulusan JBIP tahap II (28 Februari 2013)
6) pelatihan Internship Bahasa Jepang (1 s.d. 31 Maret 2014). Pelatihan ini dilakukan di masing masing universitas, dan materi pelatihan terdiri atas Business Nihongo, Etika Bisnis dengan Orang Jepang, dan pengetahuan kejepangan secara umum yang dinilai perlu diketahui oleh peserta JBIP.
7) pembuatan paspor dan visa ( April 2014)
8) pelepasan oleh pimpinan UPI (1 Mei 2014)
9) berangkat dari Bandung ke Osaka/ Tokyo (30 Mei 2014)
10) tiba di Osaka kegiatan orientasi (31 Mei 2014)
11) mulai kegiatan training (1 Juni 2014)
12) persiapan pulang ke tanah air (pagi dan siang) dan Acara pepisahan (malam)
(28 Juni 2014)
13) berangkat dari Osaka menuju tanah air (29 Juni 2014).
14) tiba di Bandung (30 Juni 2014)
Apabila peserta berminat dan ingin memperoleh informasi lebih lanjut dapat menghubungi Ahmad Dahidi (kantor: Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI) atau melalui email: [email protected]. Selamat bergabung dalam program ini! (Ahmad Dahidi)