Berpetualang ke Pulau Cantik di Karimunjawa

1

Karimunjawa, UPI

Jangan mengaku pelancong sejati kalau belum pernah menjelajahi Pulau Karimunjawa. Pulau ini merupakan mahakarya Tuhan yang sangat menakjubkan. Terletak di Laut Jawa dengan luas 111.625 hektare Karimunjawa merupakan sebuah trip wisata yang anti-mainstream karena letaknya yang sangat jauh menyeberang dari Pulau Jawa.

Kami termasuk rombongan pelancong backpacker negad mengunjungi pulau ini walaupun berbekal Rp 1 juta. Kami menggunakan jasa tour travel mengambil paket untuk 6 orang selama 4 hari 3 malam. Sebelumnya, kami secara sendiri-sendiri membiayai berangkat ke Pelabuhan Kartini Jepara, Jawa Tengah.

Awal perjalanan dimulai dari Kota Bandung, pada pukul 17.00 WIB daeri agen bus di Dago. Kami menggunakan bus malam karena memang sudah ada jadwalnya untuk pergi ke Jepara. Namun sebelum itu kami harus menunggu bus nya datang, di samping itu tiba-tiba dering telepon genggam milik salah satu dari kami berbunyi dan kami menerima kabar yang sangat buruk yang begitu memutuskan asa kami.

Kabar buruk itu datang dari tour guide travel mengabarkan bahwa kami tidak bisa pergi ke Karimunjawa karena kapal besarnya tidak diizinkan beroperasi dengan alesan cuaca sedang buruk. Seketika perasaan kami tersentak, detak jantung pun seperti sempat terhenti dan sebagian kami pun sempat menangis. Namun, pikiran jitu datang datang dari salah satu kami, mengatakan bahwa bagaimana kalau kami tetap pergi karena bus juga sebentar lagi datang dengan cara menyeberang ke Pulau Karimunjawa menggunakan speed boat. Akhirnya kami berkonsultasi dengan tourguide dan kami pun bisa berangkat. Seketika yang tadinya pikiran sudah semerawut menjadi cerah kembali.2

Perjalanan dari Bandung ke Jepara ditempuh selama 12 jam. Setelah sampai di terminal Jepara, dilanjutkan ke Pelabuhan Kartini dengan berjalan kaki karena kami benar-benar ingin merasakan sensasinya. Bertemulah kami dengan tourguide, namun kami tidak langsung mendapatkan tiket kapalnya. Perasaan kami mulai kembali tak enak dan kami tak mengharapkan ada lagi sesuatu yang menghalangi kami lagi untuk bisa menyebrang ke Pulau Karimunjawa.

Kerja keras tourguide mencarikan tiket untuk kami berbuahkan hasil, akhirnya tiket speed boat sudah di tangan. Harga tiket menyeberang menggunakan speed boat Rp.70.000. Kami menempuh waktu selama dua jam menggunakan speed boat untuk sampai di Dermaga Besar Karimunjawa. Setelah kami sampai, kami diantar oleh mobil ke homestay.

Bersyukur kami mendapatkan tempat tinggal yang nyaman, bersih, terutama pemiliknya yang sangat baik dan ramah. Beberapa saat kami beristirahat, namun kami tak bisa diam. Kami memutuskan untuk berjalan kaki mengelilingi Pulau Karimunjawa dan sampailah kami pada sebuah bukit yang dinamai “Bukit Joko Tuo.” Di sana kami dapat melihat pemandangan dari keseluruhan Pulau Karimunjawa. Saking besarnya Pulau Karimunjawa, Pulau Jawa seperti tak terlihat lagi. Sepertinya kami menyebrang dari Jepara ke Karimunjawa sangat jauh. Kemudian kami kembali ke homestay. Untuk makan malam, kami memilih Amora Cafe, sebuah cafe yang cantik tertelak di pesisir pantai.

Hari kedua, kami mulai menjelajahi satu persatu pulau yang ada di Karimunjawa menggunakan perahu kayu. Pulau pertama adalah Menjangan Besar di mana terdapat spot untuk snorkling. Karang laut yang masih sangat indah benar-benar kami temukan di Karimunjawa. Setelah puas snorkling dan berfoto bersama karang laut yang memesona kami melanjutkan mengelilingi pulau.

Pulau yang membuat kami sangat tercengang adalah Pulau Cemara Kecil, yang di mana terdapat gradasi warna air laut, karang yang indah, pasir yang sangat putih dan desiran ombak yang lembut membuat kami betah ingin berlama-lama bermain di sana. Perjalanan kami lanjutkan ke penangkaran ikan Hiu. Di sana kami dapat melihat banyak Hiu dan bayi Hiu yang masih imut-imut. Di sana juga terdapat spot untuk berfoto bersama bintang laut, dan binatang laut lainnya dengan tarif Rp 5.000 untuk setiap jenis binatangnya.

Hari ketiga kami pergi ke Pulau Batu Topeng dan Pulau Tanjung Gelam. Kedua pulau yang tak kalah indah mempesona panoramanya. Sungguh kami tidak dapat mendeskripsikan kembali bagaimana indahnya lukisan ciptaan-Nya yang baru pertama kami temukan di Karimunjawa. Penduduknya juga yang sangat ramah dan sangat menjaga kebersihan pun membuat kami salut.

Kami melakukan wisata kuliner malam dengan makan di Alun-alun Karimunjawa, dengan menu cumi bakar, cumi tepung, dan ikan kami berlima merogoh kocek sekitar Rp100.000. Hari terakhir yaitu hari keempat, kami harus bangun di saat matahari belum terbenam dan ayam belum berkokok. Pukul 03.00 WIB kami bangun bersiap-siap membereskan segala barang bawaan dan pukul 05.30 WIB kami diantar ke Dermaga Besar.

Kali ini kami pulang dengan menggunakan kapal Singginjai dan kami menempuh perjalanan selama enam jam untuk kembali ke Pelabuhan Kartini. Sampai di Pelabuhan Kartini, kami disambut antusias para tukang becak. Saking antusiasnya, mereka tidak tahu bahwa kami sedang mengalami kelelahan karena habis menempuh penyebrangan yang durasinya lama. Kami memutuskan untuk naik becak menuju Terminal Jepara, dan kami mendapatkan tiket salah satu bus malam yang berangkat pada pukul 17.00 WIB. Kami menunggu sekitar 3 jam di terminal sampai bus datang dan 12 jam perjalanan kami tempuh kembali untuk sampai di Bandung.

Trip ini merupakan perjalanan jauh sebagai pengalaman menjelajah alam Indonesia. Mengenal komunikasi lintas antar budaya membuat setiap orang ketagihan untuk berjelajah ke seluruh wisata alam yang ada di Indonesia. Mari berjelajah! (Selika Meilati, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)