Berwira Usaha ala Pondok Pesantren Nurul Iman

Bandung, UPI.andri (8)

Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Kemampuan kreatif dan inovatif itu tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan memulai usaha, mengerjakan sesuatu yang baru, kemauan dan kemampuan mencari peluang, kemampuan menanggung risiko dan kemampuan mengembangkan ide dan sumber daya yang tersedia.

“Dengan memenuhi hal-hal tersebut, keberhasilan dapat tercapai dengan sendirinya. Hal inilah yang dijadikan landasan terselenggaranya program pelatihan kewirausahaan mahasiswa kerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia,” kata Umi Waheeda, Ketua Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, di Parung, Bogor, Sabtu (31/1/2015). Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman merupakan lembaga pendidikan pondok pesantren yang didirikan oleh Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abi Bakar bin Salim.andri (5) (1)

Program pelatihan kewirausahaan mahasiswa kerjasama Universitas Pendidikan Indonesia ini dilaksanakan dalam tiga hari (30 Januari–1 Februari 2015). Program pelatihan ini dilanjutkan dengan kunjungan lapangan  ke Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School (Sabtu,31/01/2015).

Selain mengusung tema pendidikan yang khas yaitu dengan mengombinasikan unsur pendidikan agama dan umum, Al Ashriyyah Nurul Iman juga mengedepankan pendidikan entrepreneurship santri, dengan mendirikan koperasi yang membawahi berbagai macam bidang usaha di antaranya roti, air dalam kemasan, tahu, tempe, susu kedelai, pupuk organik, percetakan, studio, daur ulang, sampah dan membentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang membawahi pertanian, perikanan, peternakan dan lain-lain. Hal inilah yang mendorong panitia program pelatihan kewirausahaan mahasiswa kerjasama UPI untuk belajar dan observasi di sana.andri (12)

Tak kurang dari 211 mahasiswa program kerjasama UPI yang berasal dari berbagai kawasan di Indonesia seperti provinsi Aceh, Kab. Bengkayang, Kepulauan Natuna, Sumatera Selatan, Kab. Empat Lawang, dan Kab. Siak diberangkatkan ke Yayasan Pondok Pesantren yang terletak di Parung-Bogor ini untuk mendapatkan pembinaan lapangan yang aplikatif dari Pondok Pesantren Nurul Iman. Dengan diketuai Dr. Nono Supriatna, M.Si., dan didampingi 17 dosen dan pembina, para mahasiswa dipandu dalam meninjau berbagai macam bentuk wirausaha yang ada di Pondok Pesantren Nurul Iman.

Sesampainya di sana, rombongan UPI disambut dengan beberapa atraksi khas pesantren yang sangat meriah. Mulai dari marawis, aksi pramuka, tarian melayu, sampai tradisi “buka palang pintu” yang sangat menghibur. Rombongan UPI diterima langsung oleh Umi Waheeda sebagai pemimpin Yayasan, yang merupakan istri mendiang Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abi Bakar bin Salim yang telah meninggal dunia sejak tahun 2010. Umi Waheeda sangat menyambut baik kunjungan dari Universitas Pendidikan Indonesia.

andri (13) (1)Dalam perkenalan dan pemaparan awal, Umi Waheeda memperkenalkan profil yayasan dan pondok pesantren Nurul Iman, dan yang menarik perhatian para peserta dari UPI adalah tentang pemaparan lima pilar Bisnis dalam Islam ala Nabi Muhammad Saw, yang diterapkan di pondok pesantrennya, yaitu aitu Good Intention, Deal with Halal and Toyyib Goods and Services, Pay Employees before their sweats dry up, be honest and sincere, and Doa or Pray. Umi Waheeda juga berbagi pengalamannya tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang konsisten dalam bidang pendidikan Islami dengan mengembangkan kewirausahaan mandiri yang dapat membawa bangsa Indonesia menjadi masyarakat sukses dan mandiri dan bukan menjadi masyarakat pengemis.

“Di sekolah kami ini tidak dipungut biaya sepeser pun, sekolah kami gratis. Tapi kami melahirkan siswa yang berkualitas yang dapat mengaktualisasikannya dalam masyarakat sebagai calon pemimpin masa depan yang menguasai IT, mempunyai daya juang tinggi, kreatif, inofatif dan tetap di landasan iman dan takwa yang kuat,” kata Umi Waheeda.andri (9)

Setelah menerima pemaparan yang sangat lengkap dan inspiratif, rombongan dari UPI diajak mengelilingi yayasan seluas 25 hektare dari area pondok pesantren guna meninjau berbagai tempat usaha yang digulirkan di pondok pesantren Nurul Iman ini. Para mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan dipimpin seorang pembina dalam setiap kelompoknya, para mahasiswa program kerjasama UPI ini apat bertanya apa saja tentang usaha yang mereka datangi.

Setelah mengelilingi area pondok pesantren, mahasiswa program kerjasama UPI juga diajak berziarah ke makam Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abi Bakar bin Salim yang terletak di samping masjid besar dari Pondok Pesantren itu. Mereka memanjatkan Doa untuk habib dan berharap mereka dapat kembali lagi kesana dengan harapan lebih banyak belajar bagaimana memadukan pendidikan, agama, serta wirausaha yang berhasil dikembangkan oleh Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School yang juga sebagai pondok percontohan di seluruh Indonesia. (Andri)

andri (11)