Bimtek dan Sertifikasi BNSP, Bentuk Kepedulian UPI terhadap Dosen Muda

Bandung, UPI

Kita berharap, seluruh tenaga kerja, tenaga pendidik yang ada di Indonesia itu bisa right for the job, bekerja sesuai dengan job-nya masing-masing, sesuai dengan kemampuannya, karena bicara soal kompetensi adalah bicara tentang 3 aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Tiga aspek itu tentunya harus bisa saling bersatu, harus bisa saling melengkapi, tidak bisa terpisah satu dari yang lainnya.

“Penyelenggaraan Bimbingan Teknis dan Sertifikasi BNSP dengan Skema Digital Marketing bagi dosen di lingkungan Universitas Pendidikan (UPI) menurut kaca mata Lembaga Sertifikasi Profesi sejatinya adalah untuk meningkatkan kompetensi dosen-dosen muda,” ungkap Eka.

Eka Setya Dian Anggriawan merupakan perwakilan dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Talenta Wirausaha. LSP Talenta Wirausaha bekerja sama dengan UPI di dalam penyelenggaraan Bimtek dan Sertifikasi untuk skema Digital Marketing. Kegiatan berlangsung di Auditorium Lantai 6, Gedung FPEB Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa dan Rabu (30-31/05/2023).

Beberapa waktu sebelumnya, UPI sudah menyelenggarakan Bimtek ini namun dengan skema yang berbeda, kali ini mengusung skema digital marketing. Lembaga Sertifikasi Profesi berharap, dengan diselenggarakan uji kompetensi bagi dosen atau tenaga pendidik ini bisa meningkatkan mutu untuk menciptakan peluang kerja sama baik di dunia pendidikan maupun di dunia usaha maupun dunia industri (DUDI).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Universitas Pendidikan Indonesia sangat peduli terhadap para dosen-dosen mudanya agar bisa memiliki sertifikat kompetensi sesuai kebutuhan zaman. Begitupun dengan kami dari Lembaga Sertifikasi Profesi, ingin mendorong agar bisa terciptanya SDM yang kompeten sesuai dengan bidangnya masing-masing. Tentunya Bimtek ini dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi SDM-nya.

Kegiatan ini menurut kami sangat menginspirasi, ujar Eka, khususnya bagi tenaga pendidik atau dosen muda agar bisa meningkatkan mutunya di dalam mengajar, khususnya berkaitan dengan keterampilan di bidang digital marketing. Karena tentunya kompetensi digital marketing saat ini sangat dibutuhkan oleh dunia kerja, dunia pendidikan, maupun dunia industri.

“Kalau mengamati dari proses pembelajaran di hari pertama, tentunya mungkin dilihat dari peserta mayoritas masih muda-muda. Dosen-dosen muda yang tentunya memiliki talenta dan melek digital. Sesuai dengan tema yang diambil yaitu digital marketing, mereka semuanya memahami, tinggal bagaimana melalui kompetensi ini kita mengajarkan atau memberikan informasi bahwasanya seluruh yang kita miliki seperti pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tadi bisa jadi satu. Mungkin biasanya orang tahu tentang pengetahuan, namun mungkin keterampilannya yang belum sesuai. Berdasarkan hal tersebut, kompetensi diselaraskan antara pengetahuan, keterampilan dan juga sikap kerjanya,” ungkap Eka.

Adapun dosen-dosen yang memiliki sertifikasi kompetensi, bukan untuk mencari pekerjaan tambahan, tapi lebih kepada keterampilan tambahan yang dimiliki oleh dosen. Pun demikian, itu bisa digunakan baik di dunia pendidikan sendiri oleh kampus untuk kinerja dosen, maupun di masyarakat. Di lingkungan masyarakat, itu dibutuhkan sebagai tenaga ahli di bidang digital marketing. Sertifikat tersebut bisa menjadi produk hukum untuk mengakui bahwasanya seseorang tersebut telah kompeten di bidang tersebut yakni digital marketing. (dodiangga)