BPSMI Pengda Jawa Barat Ikuti Gelaran Peksiminas XIV 2018

Yogyakarta, UPI

Sebanyak 55 mahasiswa yang tergabung dalam Tim Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) Pengda Jawa Barat mengikuti Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) yang ke – 14 tahun 2018 atau Peksiminas XIV 2018. Kegiatan diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 15 hingga 21 Oktober 2018, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tampil sebagai tuan rumah, ungkap Ketua Umum BPSMI Pengda Jawa Barat Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., saat ditemui di Hotel Melia Purosani Yogyakarta Jalan Mayor Suryotomo No. 31, DIY, Senin (15/10/2018).

Dr. Solehuddin beserta unsur pimpinan perguruan tinggi lainnya, ikut dalam rombongan mengawal tim dari Bandung hingga Yogyakarta untuk memastikan anggota delegasi sampai ke tujuan dengan selamat. Tim BPSMI Pengda Jabar diwakili oleh 70 -an mahasiswa UPI, ISBI, IPB, UNSIL, ITB, POLBAN, dan UNPAD.

Diungkapkan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),”Secara khusus mereka kami kawal hingga DIY untuk mengikuti Peksiminas XIV 2018, hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab. Lebih dari itu, adalah untuk memberikan motivasi dan memberikan dukungan penuh, karena mereka berlomba dalam 15 tangkai lomba dan 1 tangkai eksibisi. Kami datang dengan misi, misi mulia tentunya, bukan sekedar mengikuti perlombaan atau pertandingan tapi lebih pada upaya untuk membangun persaudaraan anak bangsa seluruh Indonesia karena kegiatan ini diikuti seluruh mahasiswa Indonesia.”

Ditegaskannya, Peksiminas XIV 2018 tidak hanya sebagai ajang perlombaan tetapi merupakan proses pembinaan karakter. Kita lihat sisi positifnya, banyak orang tidak bisa melihat bagaimana pengalaman berinteraksi dengan yang lain, disana ada proses pembinaan karakter, bisa dibedakan mana orang yang banyak bergaul dengan orang yang tidak banyak bergaul.

“Dan memang kegiatan ini merupakan salah satu literasi yang diperlukan dalam revolusi industri 4.0, salah satunya adalah literasi sosial, sampai kapanpun diperlukan, bagaimana berinteraksi, bergaul dengan dunia. Pengalaman harus dilatih dalam actual experience, tidak mungkin pengamalan sosial itu dilakukan atau diajarkan dalam satu perkuliahan yang sifatnya nasihat ceramah,” ujarnya.

Ini program nasional, ujarnya, tentu UPI dan perguruan tinggi lainnya di Jabar perlu mendukung program yang sifatnya nasional. Ini bukan sekedar perlombaan, tetapi dibalik perlombaan ini ada satu nilai manfaat yang bernilai untuk NKRI. Dilihat dari sisi mahasiswa, ini adalah pembinaan karakter , dan pembinaan performa mereka, namun jika dilihat dari kepentingan politik bangsa ini merupakan salah satu upaya memperkokoh NKRI.

Lebih lanjut dijelaskan,”Tentu saja, Jabar sebagai provinsi yang mungkin termasuk provinsi terbesar, berpartisipasi penuh dalam kegiatan ini, jelasnya. Semua tangkai lomba menjadi unggulan, karena semua sudah melalui proses seleksi. Yang hadir disini merupakan wakil terbaik untuk mewakili Jabar, mereka sudah melalui proses audisi. Kita optimis dapat memperoleh hasil yang terbaik.”

Disamping audisi, ujarnya, kami juga melakukan coaching dan selama periode tertentu melakukan pelatihan khusus. BPSMI Pengda Jabar juga membawa pelatih dan pendamping untuk memberikan pendampingan serta memberikan masukan positif terhadap anak – anak untuk menambah keyakinan diri. (dodiangga)