Burlian Sjafei: Pancasila Perekat Bangsa Indonesia

2Bandung, UPI

Sejarah Indonesia menyebutkan bahwa Nusantara, dengan jumlah ribuan pulau dan budaya, mampu bersatu selama lebih dari satu milenium karena perekat bangsanya adalah budaya. Hal itu disampaikan Dosen Madya Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) Bandung, Kolonel CZI, Drs. Burlian Sjafei, Rabu (19/11/2014) dalam acara Seminar Pendidikan Nasional di Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Menurut Burlian, ekonomi dan pembangunan tidak bisa menjadi perekat bangsa yang kuat, begitu juga dengan agama. Burlian memberikan contoh Pakistan yang lahir dengan berlandaskan satu syariat agama, tetapi tidak mampu mempertahankan persatuan bangsanya sehingga lahirlah Bangladesh dari rahim Pakistan. Nusantara pernah berlandaskan agama saat kepemimpinan Raden Fatah, namun tidak mampu bertahan lebih dari satu abad.

Dalam ulasannya, Burlian menyampaikan bahwa para Founding Fathers (pendiri bangsa) mengumpulkan berbagai adat istiadat yang ada di setiap daerah menjadi 5 unggulan. 5 unggulan inilah yang kemudian kita kenal sebagai Pancasila.

“Pancasila menjadi budaya nasional kita, budaya Nusantara, dan budaya Indonesia,” tegas Burlian.

Lebih lanjut, Burlian menjelaskan bahwa Bung Karno menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang diambil dari kepribadian bangsa Indonesia dan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa.

“Oleh karena itu, kita sebagai bangsa Indonesia jangan sampai terlepas dari Pancasila, karena Pancasila adalah moralitas bangsa,” tambahnya.

Dalam acara tersebut, turut hadir pula Wakil Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Bidang Kepemudaan, Edi Sartono, S.H dan Dosen SPs UPI, Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si. (Karina Nur Shabrina, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)