Cecep Darmawan Bahas Urgensi Bela Negara dalam UPSI-UPI International Conference 2023

Tanjong Malim, UPI

Bela negara bagi sebuah negara adalah sebuah keharusan yang mendesak. Urgensinya adalah untuk pertahanan negara. Lantas, siapa yang bertanggungjawab atas pertahanan negara? Para siswa merupakan generasi muda potensial yang akan melanjutkan tonggak perjuangan dan estafet kepemimpinan bangsa dan negara di masa depan.

Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.IP., S.H., M.H., M.Si., mengatakan,”Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat (1) mengatakan bahwa Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.”

Pernyataan tersebut disampaikannya dalam Kegiatan UPSI-UPI International Conference 2023 di Kampus Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Tanjong Malim, Perak, Malaysia, Selasa hingga Kamis (14-16/3/2023).

Wisesa Utama Tingkat Nasional Bela Negara ini mengungkapkan lebih lanjut bahwa bela negara merupakan sebuah upaya yang dilakukan oleh setiap warga negara dalam rangka mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan tugas, pokoknya, dan fungsinya masing-masing. Undang-undang menyebut 4 hal, salah satunya dalam Pasal 9 Ayat (2) huruf a UU No. 3 Tahun 2002 ditegaskan bahwa keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, diselenggarakan antara lain melalui pendidikan kewarganegaraan. Hal ini menegaskan bahwa bela negara tidak hanya diselenggarakan melalui pelatihan dasar kemiliteran ataupun pengabdian sebagai prajurit semata.

“Pengenalan pendidikan bela negara merupakan upaya strategis untuk menanamkan nilai-nilai dasar bela negara kepada peserta didik. Urgensinya adalah agar siswa secara penuh dan mandiri memiliki kesadaran bela negara sejak dini. Pengenalan pendidikan bela negara di sekolah menengah adalah untuk menginternalisasi nilai-nilai bela negara dan menanamkan patriotisme dan nasionalisme dengan keterlibatan masyarakat dan pengembangan diri generasi muda,” ujar dosen Prodi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Pendidikan Ilmu Sosial UPI.

Berdasarkan hasil penelitiannya tentang Model Pengantar Pendidikan Bela Negara bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Garut, Jawa Barat menunjukkan bahwa model pengenalan pendidikan bela negara bagi siswa SMK di Kabupaten Garut dilaksanakan dengan mengoptimalkan seluruh aspek pembelajaran secara holistik meliputi aspek intrakurikuler, kokurikuler dan ekstra kurikuler. Selain itu, kegiatan pembiasaan dan keteladanan merupakan metode utama yang terintegrasi dalam tripusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Menurut Prof Cecep, model pengantar pendidikan bela negara bagi siswa SMK di Kabupaten Garut, Jawa Barat terbentuk dari berbagai aspek, yaitu pendekatan, metode, serta sinergi keterlibatan tripusat pendidikan dalam upaya internalisasi nilai-nilai dasar bela negara meliputi cinta tanah air, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, sadar berbangsa dan bernegara, dan kemampuan awal bela negara.

“Strategi utamanya adalah dengan upaya mengoptimalkan seluruh aspek pembelajaran secara holistik mencakup aspek intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler,” tegasnya.

Sementara itu, ungkapnya lagi, metode utamanya adalah pembiasaan dan keteladanan. Pendekatannya menggunakan pendekatan soft power dan proses pendidikannya terintegrasi dengan tripusat pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dijelaskan Prof Cecep,”Kesimpulan dari penelitian ini adalah model ini bertujuan untuk menginternalisasikan nilai-nilai dasar bela negara. Model ini terbentuk dari aspek strategi yang mengutamakan proses pembelajaran secara holistik mencakup aspek intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Metode utamanya menggunakan pembiasaan dan keteladanan. model ini mengedepankan pendekatan soft power, dan terintegrasi dengan tripusat pendidikan yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat.” (dodiangga)