Cegah KDRT, Prodi Psikologi UPI Gelar Pelatihan kepada Kader PKK Desa Campaka Kab. Purwakarta

Purwakarta, UPI

Dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi keluarga, Prodi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia menggelar pelatihan dengan tema: “Pemberdayaan Kader PKK Menuju Keluarga Sehat, Sejahtera dan Bebas dari Kekerasan Domestik di Desa Campaka Kabupaten Purwakarta.” pada 6 Agustus 2024.

Pelatihan yang diikuti sebanyak 40 kader PKK Desa Campaka Kabupaten Purwakarta bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader PKK dalam mewujudkan keluarga sehat, sejahtera, dan bebas dari kekerasan domestik. Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Campaka Yayan Sahrodi, SH didampingi istri selaku Ketua penggerak PKK dengan fokus utama pencegahan kekerasan dalam rumah tangga.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Campaka Yayan Sahrodi, SH., merasa bersyukur dan terima kasih atas kegiatan yang diselenggarakan Prodi Psikologi FIP UPI dalam rangka program pengabdian masyarakat. Lebih lanjut Kepala Desa mengharapkan melalui pelatihan ini, para kader PKK dapat menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. “Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan ini, para kader PKK di Desa Campaka diharapkan membantu mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, dan berkualitas,” ujarnya.

“Kekerasan dalam rumah tangga merupakan masalah serius yang harus kita atasi bersama. Dengan memberdayakan para kader PKK, kita berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi setiap anggota keluarga,” ungkap Dr. Sri Maslihah, M.Psi Psikolog, Ketua Prodi Psikologi FIP UPI.

Kegiatan yang merupakan Program Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Psikologi UPI ini menghadirkan 3 orang nara sumber dosen Psikologi FIP UPI: Drs. HM Engkos Kosasih, M.Pd., yang menyampaikan materi tentang Ketahanan Keluarga, Diah Zaleha Wyandini, S.Psi., M.Si., membahas Kekerasan Domestik (KDRT), dan materi terakhir disampaikan Ita Juwitaningrum, S.Psi., M.Pd., yang mengulas Desa Ramah Anak.

Para kader diberikan pemahaman tentang Ketahanan keluarga, mengenai berbagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga, tanda-tanda awal terjadinya kekerasan, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut.

Menurut pemateri Drs. HM Engkos Kosasih, M.Pd, Ketahanan keluarga merupakan fondasi penting bagi kesejahteraan masyarakat. Dengan membangun komponen-komponen ketahanan keluarga, keluarga dapat menghadapi tantangan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Sementara Diah Zaleha Wyandini, S.Psi., M.Si. Mengungkapkan bahwa jumlah kasus KDRT di Indonesia tahun 2024 sampai dengan bulan Juli adalah 14.407 kasus. Adapun ata-rata korban kekerasan dalam rumah tangga adalah perempuan? Hali ini disebabkan:

  1. Secara fisik dan biologis antara pria dan wanita yang berbeda.
  2. Dalam masyarakat terdapat tradisi panjang mengenai dominasi laki-laki terhadap perempuan, dan toleransi penggunaan kekuatan oleh laki-laki. Tradisi tersebut juga terampilkan dari film, pornografi, music rock, dan media pada umumnya.
  3. Realitas ekonomi memaksa perempuan untuk menerima penganiayaan dari orang pada siapa dia bergantung

Selanjutnya, pemateri terakhir, Ita Juwitaningrum, S.Psi., M.Pd menguraikan tema tentang DESA RAMAH ANAK (DRA). Desa Ramah Anak, menurut beliau adalah konsep yang mengacu pada desa yang menyediakan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan anak-anak. Desa Ramah Anak yang terbebas dari kekerasan domestik adalah sebuah konsep dimana lingkungan desa tidak hanya mendukung perkembangan anak-anak secara optimal, tetapi juga memastikan bahwa anak-anak dan keluarga mereka hidup dalam keadaan aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan.