“Cinefuture”,  Prodi Film dan Televisi 2024 Dibuka, Angkat Isu Representasi Tubuh dalam Sinema

Bandung, UPI

Pameran dan Simposium Cinefuture 2024 resmi digelar di Gedung Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Acara yang mengusung tema besar “Body Representation in Cinema” ini dibuka oleh Dekan FPSD UPI, Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., Ketua Program Studi Film dan Televisi, Dr. Hery Supiarza, M.Pd., CEO Cinefuture, Dr. Harry Tjahjodiningrat, M.Pd., dan Ketua Pelaksana, Dedi Warsana, M.Pd.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi menegaskan bahwa Cinefuture sebagai program dari prodi Film dan televisi merupakan bukti komitmen UPI dalam mendukung seni gambar bergerak sebagai medium ekspresi artistik. “Melalui tema tahun ini, kita diajak untuk melihat tubuh tidak hanya sebagai elemen fisik, tetapi juga sebagai bahasa artistik yang berbicara melampaui batasan budaya dan waktu,” ujarnya. Sementara itu, Dr. Hery Supiarza menggarisbawahi pentingnya tema tahun ini untuk menggali pemahaman mendalam mengenai tubuh dalam film. “Ini adalah kesempatan besar bagi mahasiswa kami untuk menggali kreativitas mereka sekaligus memahami peran tubuh sebagai medium seni yang kompleks,” tambahnya.

Cinefuture 2024 menghadirkan rangkaian workshop, pameran, dan simposium yang membahas peran tubuh sebagai elemen naratif dalam sinema. Dr. Harry Tjahjodiningrat, selaku CEO Cinefuture, menyebut acara ini sebagai platform inovatif yang menyatukan pelaku seni, akademisi, dan masyarakat untuk mendalami makna artistik dari representasi tubuh dalam film. Ketua Pelaksana, Dedi Warsana, menyatakan bahwa kegiatan ini dirancang untuk mendorong mahasiswa memahami isu ketubuhan, baik dari sisi praktik maupun teoritis, serta menghasilkan karya seni gambar bergerak yang relevan dan transformatif.

Dengan mengusung tema “Tubuh Sinema” dalam pameran dan “Representasi Tubuh dalam Sinema” dalam simposium, Cinefuture 2024 mengundang peserta untuk berdiskusi dan berefleksi tentang bagaimana tubuh menjadi sarana penyampaian cerita, emosi, dan ide. Acara ini sekaligus menjadi ajang aktualisasi bagi mahasiswa Film dan Televisi UPI sebagai seniman gambar bergerak yang terus relevan dengan tantangan zaman.