Dansektor 22: Pengelolaan Sampah dengan Incinerator, Harapkan Perubahan Perilaku

Bandung, UPI

Banyak solusi yang sudah ditawarkan pada masyarakat terkait pengelolaan sampah, namun semua kembali pada perubahan sikap dan perilaku masyarakat yang ditunjang dengan penyediaan sarana dan prasarana oleh pemerintah. Masyarakat sudah tahu bahwa sampah jika dibuang ke sungai sangat berbahaya tetapi mereka bingung untuk membuangnya kemana karena minimnya fasilitas yang dimaksud. Hadirnya incinerator ini setidaknya dapat mengeliminir masalah walaupun bukan solusi yang bisa secara sempurna mengatasi semuanya karena hingga saat ini masih banyak perdebatan, masih banyak yang menyangkal akan kemampuan dan dampak positifnya.

Demikian pernyataan yang diungkapkan Komandan Sektor 22 Kolonel Asep Rahman Taufik saat memberikan tanggapannya terkait Pelatihan Penggunaan dan Perawatan Mesin Incinerator bagi pengelola sampah di Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, yang diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Senin (22/4/2019).

Dijelaskan lebih lanjut,”Walaupun masih adanya perdebatan, Sektor 22 Citarum Harum bekerjasama dengan UPI memastikan untuk tetap membangun incinerator sambil melakukan proses sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih sadar lingkungan dan menemukan solusi yang tepat, yang mampu mereduksi masalah sampah. Memindahkan sampah bukan solusi tetapi menyelesaikan masalah dengan incinerator adalah solusi terbaik saat ini. Incinerator ini kita akan evaluasi setiap saat, bagaimana hasilnya dan ini merupakan pilot project di Sektor 22 Citarum Harum Desa Kayuambon.”

Kami sudah memiliki 2 incinerator saat ini, ujarnya, diharapkan keduanya bisa memberikan solusi terbaik di dalam penanganan sampah di wilayah Kecamatan Lembang, karena Lembang merupakan kawasan wisata. Dengan lingkungan yang bersih, diharapkan dapat membuat nyaman semua pihak, oleh karena itu saya menghimbau kepada seluruh warga untuk bisa mengelola sampah dengan incinerator.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Kayuambon Hj. Ayi Rohayati mengatakan bahwa masyarakat Desa Kayuambon sangat berharap adanya perubahan lingkungan ke arah yang lebih baik, lingkungan yang bersih atas dampak positif dari hadirnya incinerator hibah dari Kemenristekdikti yang bekerjasama dengan UPI.

Dikatakannya,”Melalui kegiatan Pelatihan Penggunaan dan Perawatan Mesin Incinerator bagi pengelola sampah di Desa Kayuambon ini, diharapkan kepada seluruh pengelola incinerator dan masyarakat untuk bisa bergandengan tangan di dalam mengelola sampah dengan baik. Kami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh UPI, kami memiliki hubungan emosial yang cukup baik karena kami sebelumnya sering berinteraksi dengan sivitas akademika UPI baik mahasiswa KKN UPI maupun dosen. KKN mahasiswa UPI dirasakan cukup berhasil di wilayah kami.” (dodiangga)