Dari Festival Cirendeu hingga Curug Pelangi, Pengurus BPI UPI Tuntaskan Program Kerja
|Kunjungan budaya bagi organisasi sangat penting karena dapat memperluas wawasan pengurus terhadap nilai-nilai, tradisi, dan cara hidup yang berbeda. Pada gilirannya, budaya akan memperkaya perspektif dalam bekerja dan berinteraksi dalam organisasi. Hal itulah yang disadari penuh oleh Ketua Departemen Apresiasi Seni dan Budaya BPI UPI 3.0 Putut Ary Nurmansyah. Baginya, melalui kunjungan budaya, organisasi dapat memperkuat ikatan antar anggota, menciptakan rasa saling menghargai, dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberagaman.
Foto 1. Awardee BPI tiba di Kampung Adat Cirendeu
Bertolak di depan Museum UPI, sekitar dua puluh awardee bersiap untuk mengunjungi Festival Cirendeu 2024 di Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Sabtu 7 Desember 2024. Setibanya di sana, awardee disambut dengan banyak tandan pisang di sepanjang jalan. Tak hanya itu, bendera berwarna-warni berdiri kokoh, mencerminkan simbol acara yang meriah. Ratusan hadirin memenuhi Kampung Cirendue untuk menikmati Pasanggiri Calung se-Jawa Barat. Calung merupakan salah satu alat musik tradisional Sunda yang dimainkan dengan cara dipukul pada bagian ruas bambu. Hal unik yang didapatkan saat kunjungan budaya, masyarakat setempat tidak mengonsumsi beras. Mereka mengutamakan singkong sebagai bahan pangan utama. Ada lima puluh produk yang disajikan saat festival dan semuanya berbahan baku singkong. Seperti penuturan Rudi, Ketua Departemen Keagamaan dan Sosial, ia mencicipi kue yang dibungkus daun pisang sehingga beraroma khas dan memberi kesan tradisional. Kue berbahan singkong memberikan rasa gurih, terlebih di dalamnya terdapat kacang hijau, adanya perpaduan gurih dan manis.
Setiap sudut festival dipenuhi dengan warna-warni budaya lokal, makanan khas, serta aktivitas yang menyatukan berbagai lapisan masyarakat. Setelah puas menikmati indahnya budaya melalui Festival Cirendeu, awardee BPI UPI melanjutkan kunjungan ke Curug Pelangi, Cimahi. Wisata alam ini menyajikan pemandangan air terjun yang tertinggi di wilayah Bandung. Curug Pelangi berada di pegunungan sehingga suasana yang tercipta asri dan sejuk. Selain curug, terdapat gardu pandang sebagai tempat istirahat yang berada di atas curug.
Foto 2: Penampilan peserta memainkan calung
Di tempat ini pengunjung dapat melihat pemandangan indah area wisata. Gardu pandang memberikan beberapa kursi dan meja sehingga pengunjung bisa bersantai dengan nyaman. Untuk masuk ke wisata curug, pengunjung hanya perlu membayar harga tiket sebesar Rp20.000 per orang.
Para awardee merasa tertantang untuk menikmati keindahan alam luar biasa yang ditawarkan Curug Pelangi. Debit air deras menciptakan suara gemuruh yang menenangkan. Air terjun yang jatuh membentuk kolam alami di bawahnya. Sementara batu-batu besar di sekitar air terjun memberi kesan alami dan asri. Putut menyampaikan, kegiatan hari ini tidak sekadar tentang hiburan, bahkan lebih dari itu. “Melalui Festival Cirendeu memberikan pelajaran tentang pentingnya melestarikan tradisi dan nilai-nilai lokal dan saya seperti menemukan oase ketenangan di tengah kesibukan kota saat di curug ini,” pungkasnya. Kegiatan ini sekaligus penuntas rangkaian program kerja Kelurahan BPI UPI 3.0 yang akan segera berakhir.
(Destiani/ BPI UPI 3.0)