Dari Sosialisasi hingga Mock Up, Calon Awardee Antusias Ikuti Kegiatan

Sejak pemberitaan Pusat Data Nasional (PDN) diretas hacker, laman website Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) turut terkena imbasnya. Tak berhenti di situ, para calon awardee BPI pun mengalami hambatan saat submit berkas mereka untuk persyaratan BPI. Tim Kelurahan BPI UPI 3.0 berinisiatif untuk menggelar Sosialisasi BPI UPI 2024 sebagai bentuk dukungan dan semangat kepada para calon awardee BPI. Helatan tiap tahun ini digelar untuk membuka wawasan calon awardee tentang ke-BPI-an dan apa saja yang harus  diketahui calon mahasiswa di Kampus UPI.

Kegiatan Sosialisasi BPI UPI 2024 ini mengundang Prof. Dr. H. Suwatno, M.Si., selaku Direktur Direktorat Kemahasiswaan UPI, Dr. Nurfitriansyah, M.T., selaku Kepala Divisi Prestasi dan Kesejahteraan Mahasiswa UPI, Ratna Prabandari, S.Psi., M.Ed., selaku  Kasubag. Umum BPPT Kemendikbudristek RI, Dr. Dede Kurnia, M.Pd., selaku Ketua Umum Cendikara,  dan M. Januar Ibnu Adham, M.Pd., selaku  Lurah BPI UPI 3.0. Dalam kesempatannya, Nurfitriansyah menyampaikan seputar kemahasiswaan bahwa seorang mahasiswa dinyatakan aktif jika memenuhi dua kriteria, yakni telah membayar biaya pendidikan dan mengambil kontrak perkuliahan. Ia pun menegaskan, mahasiswa UPI yang memiliki rekam jejak baik dari segi kehadiran nilai, dan kontrak perkuliahan, pihak kampus tidak segan untuk memudahkan kegiatan administrasinya.

Sebagai salah yang digaungkan para awardee BPI, Ratna Prabandari menyampaikan bahwa calon mahasiswa harus saksama dalam menyiapkan berkas. Tak hanya itu, calon awardee juga harus sensitif akan kompetensi diri untuk lanjut studi. “Calon mahasiswa harus paham, setelah studi mau jadi apa,” ungkapnya. Mak’e sapaan akrabnya, juga menambahkan seorang mahasiswa harus memiliki pemecahan masalah terstruktur untuk membantu diri mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisis, mengembangkan solusi, dan mengevaluasi hasil dengan sistematis. Ratna juga menjelaskan terkait visi misi serta program unggulan dari BPI yang hingga saat ini menjadi targetan dari calon mahasiswa. Secara sekilas, ia menyampaikan syarat apa saja yang harus dipenuhi calon awardee agar layak mendapatkan BPI. Dalam kesempatannya juga, Ratna menyampaikan agar calon mahasiswa jeli memahami persyaratan dari BPI.

Lurah BPI 1.0 dan 3.0 turut meramaikan Sosialisasi BPI UPI 2024 yang dihadiri hampir dua ratus peserta. Dalam paparan tentang seleksi adminitrasi, Lurah 3.0 BPI UPI Januar Ibnu Adham menyampaikan tahapan seleksi administrasi yang dilalui para calon awardee dari pengisian biodata dan informasi keluarga, riwayat pendidikan dan pekerjaan, sertifikat bahasa dan pengalaman organisasi, prestasi dan penghargaan, pelatihan dan karya ilmiah, konferensi ilmiah, riset, dan konfirmasi berkas. Hadir melalui daring juga, Kang Dede, sapaan akrabnya kini menjabat sebagai Ketua Umum Cendikara. Ada satu kalimat lugas yang disampaikan Kang Dede, mahasiswa harus mampu memiliki manajemen eksekusi. Artinya, mahasiswa dalam menyelesaikan studinya senantiasa akan terbentur dengan banyak distraksi. Oleh sebab itu, mahasiswa perlu paham tujuan ia kuliah, visi apa yang hendak dikejar, proses yang dilaluinya bagaimana hingga mengendalikan emosi untuk mencapai tujuannya.

Kegiatan Sosialisasi berakhir pukul 12 siang. Namun, Tim Kelurahan BPI UPI 3.0 masih terus memfasilitasi peserta dengan adanya mock up. Peserta dibagi menjadi tiga: mahasiswa S-1 di breakroom 1, calon mahasiswa S-2 di breakroom 2, dan calon mahasiswa S-3 di breakroom 3. Para peserta sangat antusias hingga acara selesai. Dengan adanya PDN di pusat, ternyata membuat mereka lebih mempersiapkan diri untuk pemberkasan BPI hingga tahap wawancara. Ini terbukti ketika kegiatan mock up berlangsung, banyak pertanyaan yang diberikan para calon awardee BPI. *Desti