Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan Rumah Pendidikan Seni Moel Soenarko

Bandung, UPI

Kepeduliannya terhadap dunia pendidikan dan kepiawaiannya dalam menghadirkan sebuah karya seni ke tengah-tengah masyarakat melalui sulam, sulam sketsa dengan panjang 2,5 m dan lebar 30 cm dan karya seni lain, seperti seni lukis cat minyak, puisi, buku, batik, grafis, stone art, dan perpaduan daur ulang dengan bentukan baru (abstrak), membawa Sri Moeljaningsih atau Moel Soenarko kepada sebuah upaya untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang guru.

Hal tersebut terungkap dalam acara peresmian Rumah Pendidikan Seni Moel Soenarko (RPSMS) hasil kerja sama antara Rumah Pendidikan Seni Moel Soenarko dengan Departemen Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI), di Jalan Raflesia Nomor 12, Pondok Hijau Indah, Bandung, Senin (26/2/20178).

Diungkapkan Ketua Departemen Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI) Bandi Sobandi, S.Pd., M.Pd.,“Berawal dari sebuah pertemuan dan pembicaraan untuk menjalin kerja sama dalam rangka mendidik masyarakat melalui karya seni antara Ibu Moel Soenarko, Dr. Drs. Djuli Djatiprambudi, M.Sn., dari Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI, terwujudlah kesepakatan ini. Kerja sama ini sebetulnya telah terjalin sejak lama, dan dengan sering terlibatnya mahasiswa Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI dalam kegiatan Ibu Moel Soenarko, salah satu contoh mahasiswanya adalah Yopi Samsul Arifin.”

Rumah Pendidikan Seni Moel Soenarko menjadi mitra UPI dalam memberdayakan masyarakat dan sivitas akademika UPI. Adapun kegiatan yang dilakukan seperti pameran, workshop, menjadi dosen tamu, dan lain sebagainya.

Dikatakannya lebih lanjut,”Ibu Moel Soenarko adalah mutiara terpendam, karya-karyanya menjadi sumber inspirasi bagi dosen dan mahasiswa, dan perlu diteladani semangat serta produktifitasnya. Bagi UPI, RPSMS adalah mitra kolaborasi pemberdayaan masyarakat dan tempat belajar, karena karyanya monumental dan banyak. UPI diberikan kewenangan dalam mengelola RPSMS untuk dimanfaatkan seluas-luasnya atas dasar kedekatan kami secara sosial dan emosional, dan ini adalah laboratorium nyata untuk coaching clinic.”

RPSMS merupakan sumber inspirasi dan bagian integral dengan UPI, kami terkesan dengan kolaborasi ini, para mahasiswa diharapkan dapat menjadikan tempat ini sebagai sarana belajar, karena sejalan dengan visi departemen, fakultas dan universitas.

Dalam kesempatan tersebut, Ibu Moel Soenarko mengatakan bahwa semua pihak bersepakat untuk bekerja sama dalam mendidik masyarakat, dan ini adalah tawaran yang luar biasa untuk menjadi guru walaupun bukan dari kalangan akademisi.

Dijelaskannya,”Inspirasi untuk mendidik masyarakat melalui RPSMS tercetus dari kepedulian kami kepada orang lain. Setiap seniman inspirasinya berasal dari kenangan masa lalu, spontan dalam jiwa, tidak bisa meniru-niru. RPSMS adalah sebuah rumah pendidikan yang memiliki tanggung jawab nyata pada masyarakat untuk mendidik orang melalui pendidikan dan seni. Maksud dan tujuannya lebih pada pendidikan, kepada ilmu, ilmu yang nyata.”

Sasarannya adalah mahasiswa yang terpelajar, yang terdidik, yang dibekali lengkap dengan karya nyata untuk masyarakat, harapnya. Demikian pula bagi lulusan yang memiliki karya akan disediakan fasilitas untuk unjuk diri pada masyarakat. Bahwa anda adalah seorang pendidik harus memiliki 3 jurus, pertama tingkat dasar, yaitu get money, bisa mencari makan, lalu get teacher, anda akan menjadi seorang pendidik, dan thinking like an artist, berpikir seperti seniman.

Ditegaskan pula oleh Mayor Jenderal (Purnawiran) Soenarko suami dari Ibu Moel Soenarko,”Lahirnya Rumah Pendidikan Seni Moel Soenarko dilakukan untuk kemajuan bangsa, di usia yang tidak muda lagi kami berusaha menghidupkan generasi milenial. Membina generasi yang terdidik menjadi generasi yang sempurna, dan menjadikan bangsa Indonesia besar.”

Diharapkan, hal ini dapat menimbulkan stimulasi dalam kehidupan, ujarnya. Rumah Pendidikan Seni Moel Soenarko ingin membuat orang yang terdidik, terdidik otomatis terpelajar, terpelajar belum bentu terdidik. Mereka akan dididik dengan rasa sayang, dan dengan didukung UPI menjadi lebih baik. (dodiangga/riza)