Departemen Pendidikan Seni Tari Divisitasi Tim Asesor BAN-PT

Bandung, UPI

Sebanyak 2 orang Tim Asesor BAN-PT, hadir di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk melakukan serangkaian kegiatan terkait akreditasi Departemen Pendidikan Seni Tari, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD). Tim Asesor diterima oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., didampingi pimpinan FPSD, di Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (25/4/2017).

“Ini anugerah untuk UPI. Kehadiran Tim Asesor BAN-PT yang diwakili oleh Prof. Dr. Sumandyo Hadi, M.Pd., dan Dr. Drs. Djuli Djatiprambudi, M.Sn., ke UPI sejatinya untuk melakukan asesmen lapangan,” ujar Prof. Asep.

Lebih lanjut dikatakan, penjaminan mutu bagi UPI merupakan hal yang sangat penting, dan peningkatan mutu tidak akan pernah berakhir karena terus dituntut perubahan sesuai tantangan jaman, maka akreditasi BAN-PT merupakan hal yang sangat penting dalam layanan kepada mahasiswa.

UPI memiliki Satuan Penjaminan Mutu (SPM), jelasnya, salah satu tugasnya yaitu menjamin proses layanan yang dilakukan universitas dan fakultas pada mahasiswa. Asesmen tidak bermaksud apa-apa, tapi lebih pada untuk mengetahui profil masing-masing prodi untuk menopang mutu keunggulan dan kepeloporan dalam bidang pendidikan sesuai visi SPM.

Salah satu tugas universitas adalah memberikan arah, dan dalam pandangan manajemen, 97 % departemen dan prodi sudah tersertifikasi iso. Kita tingkatkan sesuai dengan perkembangan dunia internasional, UPI juga sudah melakukan asesmen secara internasional. Ke depan, kita mengarah lebih ke sertifikasi profesi. Kami menyadari, akreditasi ini merupakan hal yang sangat penting. Tahun 2010, UPI sudah ikut QS Stars, maka kita harapkan masukannya. Penjaminan mutu adalah komitmen pimpinan,” ungkapnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Prof. Dr. Sumandyo Hadi, M.Pd., mengatakan,”Kami hadir untuk memastikan apa-apa yang tertulis dalam borang. Kami melakukan asesmen lapangan untuk verifikasi, validasi, dan melengkapi kekurangan data, serta di akhir kegiatan kami melakukan penilaian lapangan untuk prodi yang diakreditasi.”

Hal serupa juga diungkapkan oleh Dr. Drs. Djuli Djatiprambudi, M.Sn., dikatakannya,”Ada beberapa hal yang ingin kami verifikasi dan validasi, pertama informasi terkait dana operasional yang dirasa terlalu kecil, dimungkinkan ada beberapa komponen yang belum dumasukan seperti gaji, sertifikasi, dan lain sebagainya.”

Kedua, lanjutnya, rasio dosen dan mahasiswa, terlihat tidak seimbang, dosen belum mengalami  peningkatan dari segi jumlah. Ketiga, informasi tentang iso belum tercantum dalam borang.

“Mengenai sumber dana usaha universitas untuk fakultas, mohon dilengkapi dan ditambahkan dari mana sumbernya, seperti hibah, dana penelitian, dimasukan karena nantinya akan mempengaruhi biaya operasional. Terakhir, lengkapi informasi sarana dan prasarana sebagai faklutas baru,” ungkapnya. (dodiangga/andri)