DESTINASI WISATA GASTRONOMI LEGENDARIS KOTA BANDUNG

Hasil Wawancara Dr. Dewi Turgarini Kaprodi MIK oleh CNN Indonesia di Media Televisi Trans7

Sumber Foto : Zaiul Khaq, 2020

BANDUNG. Kota Bandung sejak tahun 1800 an sudah menjadi panggung bentang makanan, dengan pertumbuhan beragam jenis kuliner yang berasal dari hasil cipta karsa budaya masyarakatnya. Beragam makanan dan minuman yang berasal dari etnik Sunda selaku penduduk aslinya juga terdapat beragam pengaruh akulurasi budaya lainnya seperti Islam, Tionghoa, dan kolonial Belanda.  Perubahan panggung bentang makanan dan minuman pun mulai berubah seiring perkembangan jaman.  Upaya mengklaim jenis makanan dan minuman dari sudut budaya tidak dapat dilihat secara kaku, karena transformasi budaya akan saling mempengaruhi seiring waktu.  Sudah menjadi kewajiban kita melestarikan warisan budaya gastronomi berupa kuliner, bahan baku, cara mencicip, cara menghidangkan, proses edukasi dan pengalaman, pemahaman sejarah, tradisi dan filosofi, serta gizi juga etik dan etika. 

Warisan budaya makanan dan minuman dimulai dari kebutuhan dasar manusia, untuk bisa bertahan hidup. Secara kultur makanan pun memiliki kepercayaan dan bahkan tahayul tentang kesehatan, kebiasaan, dan kejadian tertentu.  Makanan pun memiliki arti sosial dan simbolik, yaitu sebagai ungkapan sosial, kedua sebagai identitas, ketiga sebagai ungkapan solidaritas dan keempat makanan sebagai bagian dari tradisi dan pusaka atau warisan budaya, kelima sebagai pengobatan dan lainnya. Fungsi tersebut menjadikannya otentik dan unik, apalagi memang termasuk langka karena bernilai sejarah, tradisi dan filosofi.  Didukung pula dengan kualitas rasa, aroma, bentuk, warna,  nutrisi dan gizi, higienitas, pelayanan serta keutuhan sarana  pendukung seperti atmosfir, design interior atau layout , juga kenyamanan yang tidak berubah.

Eksistensi atau keberadaan beragam jenis makanan dan minuman di Kota Bandung sejak awal tahun 1900 menjadi hal yang menarik karena di Kota ini hingga saat ini memiliki beragam jenis usaha restoran yang bertahan dalam beberapa generasi dengan tetap menjaga cita rasa yang tidak berubah.  Tidak heran di kota ini loyalitas konsumen pun berlangsung hingga beberapa generasi pula sesuai perjalanan sejarahnya. Eksistensi rumah makan pun  menjadi kolektif memori bagi para penikmatnya dalam urun waktu perjalanan sejarah diri dan kehidupannya bersama keluarga, serta kehidupan sosialnya dari masa ke masa saat menikmati makanan dan minuman yang dihidangkannya.

Tempat Makan Legendaris di Kota Bandung

Terdapat penggunaan usaha rumah makan yang legendaris, penulis pun berkordinasi dengan Mohammad Whilky Rizkiyanfi, M.Pd salah seorang Dosen Program Studi Manajemen Industri Katering.  Mengenai penggunaan kata “legendaris” yang sesuai kaidah Bahasa Indonesia.  Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ini bermakna  terkenal seperti legenda, penggunaan kata legendaris sendiri bisa dianalogikan untuk sesuatu hal yang sangat terkenal seperti legenda. Bahkan untuk restoran yang terkenal pun masih dapat dipergunakan, sesuai dari rujukan kata legenda atau melegenda,  dapat menjadi legendaris karena ada asosiasi atau perubahan nama karena persamaan sifat.  Penggunaan kata legendaris merupakan apresiasi dan rasa cinta masyarakat terhadap eksistensi dan upayanya yang tetap menghasilkan makanan dan minuman dengan cita rasa yang tidak lekang oleh masa.

Foto Bersama Dosen Prodi MIK dan Kru CNN

Sumber Foto : Dewi Turgarini, 2020

Pada dasarnya eksistensi dari restoran, kawasan kuliner merupakan warisan budaya ragawi dan tidak ragawi (tangible dan intagible cultural heritage). Karena merupakan sesuatu kekayaan masa lalu yang sifatnya fisik dimana adanya tempat atau bangunannya dan sifat makanan yang memiliki fungsi  abstrak, tidak berwujud secara fisik, tetapi mengandung nilai, manfaat, makna, keahlian yang sangat tinggi dan bermanfaat bagi kehidupan.  Warisan budaya kuliner juga merupakan produk kreatifitas manusia atau masyarakat setempat saat berinteraksi dengan alam dan lingkungan mereka secara dinamis. Menggambarkan evolusi kehidupan manusia dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh konsisi alam, sosial, ekonomi dan budayanya yang dapat menjadi sumber kehidupan dan inspirasi generasi berikutnya. Kuliner dalam arti kata terbatas dan gastronomi secara luas memiliki keterkaitan nyata dan langsung dengan kejadian atau tradisi hidup, atau kepercayaan serta legenda yang memiliki nilai universal.  Pelestarian warisan budaya gastronomi pun telah dilakukan dengan melakukan inventarisasi, dokumentasi, penelitian, perencanaan, pengelolaan, pelaksanaan, pendampingan masyarakat, advokasi, pendidikan, publikasi dan manajemen resiko bencana untuk gastronomi. Beragam tindakan pun dilakukan dengan melakukan revitalisasi, penguatan, pemugaran, rehabilitasi, restorasi, rekonstruksi dan olah desain di restoran legendaris khususnya di Kota Bandung. Saat ini belum ada kebijakan khusus mengenai syarat suatu makanan dan minuman menjadi warisan budaya, namun kita dapat menginduk kepada Peraturan Walikota Bandung Nomor 921 Tahun 2010, dimana kawasan dan bangunan cagar budaya memiliki masa 50 tahun dan dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Proses Wawancara oleh CNN Indonesia

Sumber Foto : Dewi Turgarini, 2020

Kota Bandung memiliki banyak kawasan warisan budaya gastronomi, dan restoran legendaris, diantaranya adalah sebagai berikut :

Kawasan Warisan Budaya Gastronomi, dan Restoran Legendaris di Kota Bandung

NoNama RestoranKawasanBerdiri Sejak TahunMakanan dan Minuman Unggulan
1Concordia RestoCieumbeuleuit1879Bitterbalen, Beef Tonk Steak, Wiener Snitzel, Salmon Steak
2Dapur Ngeboel Ibu AiCieumbeuleuit1970Aneka Masakan Sunda
3Toko YouDago/ Ir. H. Juanda1947Roti, Mie Yamin dan Nasi Goreng
4Tizi Simpang DagoDago/ Ir. H. Juanda1967Schaschlik, Pofferjes, speculaas cookies
5Lomie Bapak NgatiminImam Bonjol1978Lomie
6Roti Bakar Gang KoteSudirman1970Roti Bakar, aneka isi selai dan kornet
7Lotek Ibu Uta Jalan AlkateriPasar Baru1970Lotek, Sumsum
8Warung Kopi PurnamaPasar Baru1930Kopi, Roti Sarikaya, Omelete, Nasi Goreng , dan lainnya
9Braga PermaiBraga1918Bitterbalen, Bogerijen Salad,Vitsmijter Sandwich, Brine Bonensoup, Bokkepotjes, Ontbijkoek, dan lainnya
10Sumber HidanganBraga1929Kaasbrod, Rozibrood, Ontbijkoek, Kreentenbrood, dan lainnya
11Bandoeng Milk CentreAceh1925Bitterballen, Susu Murni aneka rasa, Klappertart
12Gudeg Banda Ibu MihardjoBanda1978Gudeg
13Linggarjati Jalan BalonggedeAlun-Alun1950Mie Bakso, Es Shanghai, Juice Alpukat
14Toko Roti SidodadiOto Iskandar Dinata1950 anAneka Roti isi, dan roti tawar
15Soto Bandung OjolaliCibadak1960 anSoto Bandung, perkedel, aneka jeroan goreng
16Lotek Kalipah ApoKalipah Apo1953Lotek, Rujak, Kolak
17Wedang RodeGardu Jati1970 anWedang Ronde
18Roti DutiGardu Jati1970 an100 jenis Roti Bakar, Bubur Ayam
19Lontong Kari Kebon KaretStasiun1966Lontong Kari dan Juice Alpukat
20Sate dan Gule HadoriStasiun1940Sate dan Gule
21Pasar Malam CikapundungCikapundung1970Penjual Kaki Lima Soto Betawi, Pisang Keju
22Pasar Kaget TegalegaTegalega1960Aneka penjual kaki lima sate jando, permen gulali, Bandros, Lahang, Kue Balok, Kriripik Cau dan lainnya
23Batagor KingsleyVeteran1982batagor
24Es Campur BungsuVeteran1970Es Campur
25RasaBakery & CafeTamblong 1910Roti, Es Krim
26Haus TeaPadjadjaran1988Cakue dan variannya
27Bubur Ayam Haji AmidAbdurahman Saleh1978Bubur Ayam
28Bakso OjolaliAbdurahman Saleh1960Mie Bakso
29Lotek Tjihapit Ibu YuyuCihapit1970Lotek dan asakan
30Gorengan Bapak AjibCihapit1970Bala-Bala, Pisang Goreng, Gehu, Cireng
31Roti GempolGempol1958Roti
32Kupat Tahu Tasikmalaya GempolGempol1965Kupat Tahu
33Mih Kocok Mang DadengKH.Ahmad Dahlan1958Mie Kocok
34Martabak San FransiscoBurangrang1970 anMartabak keju dan lainnya
35Colenak MurdiCicadas1955Colenak

Berdasarkan pengamatan maka dapat diketahui bahwa Kota Bandung adalah melting pot dari bentang makanan beragam akulturasi Arab, Tionghoa, dan Belanda. Proses akulturasi dan pewarisan budaya secara turun temurun menjadikan makanan dan minuman legendaris di masyarakat lokal, regional, nasional bahkan mancanegara. Sudah saatnya kita berpartisipasi aktif melestarikan dan mensejahterakan masyarakat melalui warisan budaya gastronomi di Kota Bandung (Dr. Dewi Turgarini, Ketua Program Studi Manajemen Industri katering).