Direktur Pembelajaran: 1000 Beasiswa dan 100 Tiket Umroh Disiapkan untuk Penggiat Citarum Harum

Bandung, UPI

Sesuai arahan Direktur Jenderal Kemahasiswaan dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Prof. Ismunandar, melalui kesempatan ini diinformasikan bahwa tahun depan kita akan melakukan kampanye secara besar-besaran untuk mendorong kegiatan KKN Tematik Citarum Harum. Demikian pula dengan arahan Bapak Mas Menteri Kemendikbud, kita akan menggerakkan dosen dan mahasiswa sebagai penggerak untuk Citarum Harum. Sementara itu, sebagai media promosinya, mulai hari ini akan diluncurkan Instagram untuk memberikan ruang pada masyarakat, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan penggerak Citarum Harum untuk menyampaikan kegiatannya melalui akun Instagram @basuhcitarum, @bahanacitarum dan @gizikucitarum.

Pernyataan tersebut ditegaskan Direktur Pembelajaran pada Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud RI Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP., saat ditemui usai menjadi narasumber dalam sesi paralel di Seminar Peran Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan KKN Tematik Citarum Harum Multihelix dalam Mempercepat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum di di Auditorium Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Lantai 6, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (9/12/2019).

Lebih lanjut diungkapkan,”Dengan ketiga akun tersebut, diharapkan akan adanya gerakan-gerakan kampanye dan gerakan konkrit untuk melakukan program Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum. Setelah melalui diskusi dengan perguruan tinggi dan perusahaan di 2020, akan diberikan kesempatan kepada 1000 orang pelajar yang akan mendapatkan beasiswa untuk mengikuti kuliah di perguruan tinggi jika mereka merupakan inisiator dan penggerak Citarum Harum. Jadi siswa dan mahasiswa penggerak Citarum Harum akan disiapkan 1000 beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi yang memberikan dukungan serta aktif dalam kegiatan ini.”

Begitupun hasil diskusi dengan berbagai macam industri, tegasnya, mereka juga melakukan hal yang sama, akan disiapkan 100 tiket umroh melalui program Bank Sampah untuk Umrah dan Haji (BASUH) Citarum. Diharapkan ini bisa menggerakkan berbagai macam stakeholder dari pentahelix yaitu akademisi, businessman, pemerintah, komunitas dan media untuk melakukan gerakan-gerakan implementasi Perpres No 15 tahun 2018 Tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Sungai Citarum.

“Kami sangat yakin dengan merdeka belajar, mahasiswa dan dosen menjadi penggerak Citarum Harum. Mari kita sukseskan dosen dan mahasiswa yang bebas belajar untuk penggerak citarum harum,” harapnya.

Hal serupa disampaikan Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., ditegaskannya bahwa bicara KKN Tematik Citarum Harum, dirinya teringat akan kegiatan 2 tahun lalu. Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan melalui Ibu Paris di dalam upaya untuk melaksanakan Perpres No 15 tahun 2018 Tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Sungai Citarum. Dulu dibayangkan, jika perguruan tinggi saja, apakah kuat untuk melaksanakan program tersebut. Namun, diyakinkan oleh Ibu Paris bahwa program ini akan dibantu oleh para Komandan Sektor. Para TNI yang membantu mengamankan pelaksanaan program tersebut.

“Pada saat melaksanakan gebyar edukasi KKN Tematik Citarum Harum, UPI memberikan semangat dan inspirasi bagaimana sungai citarum ini menjadi serambi bagi masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai Citarum dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Jawa Barat dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya.

Di dalam mendukung program KKN Tematik Citarum Harum, ungkapnya, bahwa sejak tahun 2018 hingga sekarang, UPI sudah melibatkan sebanyak 5703 mahasiswa. Di dalam pelaksanaan KKN, bukan hanya melaksanakan KKN yang sifatnya di blok 40 hari, tetapi sudah mulai melaksanakan KKN Sepanjang Masa. Jika kita berbicara Citarum, permasalahannya bukan di kuratif tetapi di preventif. Jika bicara preventif berarti permasalahannya kita mengubah mindset masyarakat bukan hanya yang tinggal di bantaran sungai Citarum tetapi mulai dari hulu. Bagaimana mereka mengelola limbah yang dihasilkan, sehingga tidak mencemari sungai Citarum.

Ditegaskannya,”UPI akan terus bergandengan tangan dengan berbagai pihak untuk mensukseskan Citarum Harum dengan setiap tahunnya terus menambah jumlah mahasiswa KKN, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. UPI juga telah melakukan berbagai upaya riset terapan dan inovasi teknologi dengan dibuatnya instalasi penjernih air, mesin pencacah sampah dan mesin pembakar sampah/incinerator serta formula bio compound untuk pengurai sampah organik.”

UPI juga sudah meluncurkan aplikasi berbasis android yang bernama Giziku, ungkapnya lagi, aplikasi ini untuk mengedukasi ibu-ibu tentang gizi keluarga sehingga masyarakat di sekitar bantaran sungai Citarum terhindar dari bahaya stunting.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Kewirausahaan, dan Pengembangan KKN LPPM UPI Dra. Katiah, M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan Seminar Peran Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan KKN Tematik Citarum Harum Multihelix dalam Mempercepat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum ini merupakan rangkaian dari Seminar Hasil Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pameran Poster yang diselenggarakan sebelumnya yang dilakukan oleh dosen UPI.

“Kita melihat bahwa tidak hanya melihat KKN Tematik Citarum Harum, tapi dosen UPI khususnya sudah melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat yang berada di DAS Citarum. Kegiatan KKN Tematik Citarum Harum yang sudah dilakukan sejak 2018 bersama dengan 23 perguruan tinggi akan terus ditindaklanjuti. Jika melihat komposisi yang mengikuti seminar ini, terlihat perwakilan dari 23 perguruan tinggi, pihak pemerintah desa, komandan sektor, guru serta mahasiswa KKN,” ungkapnya.

Tujuan kegiatan ini, lanjutnya, adalah menginformasikan kegiatan-kegiatan apa saja yang sudah dilakukan oleh perguruan tinggi yang berkaitan dengan kegiatan di DAS Citarum termasuk KKN Citarum Harum. (dodiangga)