Dosen Dan Mahasiswa Diberi Penguatan Lintas Budaya

logo upiBandung,UPI

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia (FPIPS UPI) sangat konsiten terhadap pengembang pendidikan disiplin ilmu sosial, keagaamaan dan kepariwisataan.

“Pengembang pendidikan disiplin ilmu sosial, keagaamaan dan kepariwisatataan melalui kegiatan Guest Lecture yang diselenggarakan mulai dari tanggal 30 September hingga 2  Oktober  2014 ini merupakan bagian dari implementasi MoA, Memorandum of Agreement  yang telah ditandatangani oleh UPI dengan Perguruan Tinggi Mitra di Luar Negeri”, ungkap Dekan FPIPS UPI Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si., Selasa (30/10/2014), di Auditorium FPIPS UPI Lt. 6, Kampus UPI Bumi Siliwangi Bandung.

Kegiatan Guest Lecture yang menghadirkan para pakar/dosen ahli dari PT mitra tersebut melakukan serangkaian kegiatan untuk  terus mendorong kegiatan akademik ilmiah, diantaranya kuliah umum pada tingkat fakultas, kuliah paralel pada tingkat jurusan/prodi serta seminar internasional. Tujuannya untuk membangun kultur akademik yang kondusif, mendapatkan pemahaman lintas budaya, dan mempunyai kepekaan terhadap isu-isu faktual.

Hadir empat guru besar dari Nihon University, diantaranya Prof. Masanori Yoshida, Ph.D., membahas “The Study of Crossing the Etnic or Cultural Boundaries Through Anthropological Field Approach”, Prof. Buichiri Watanabe., Prof. Takayo Ando membahas “Territorial Issues in South China Sea and East China Sea – From the viewpoint of International Law”, serta Colonel (Ret) Prof. Dr. Takaaki Yoshimoto dari college of international relations membahas international situation in the east and the south China sea -from the viewpoint of national security.

Ditegaskan,”Pada prinsipnya kegiatan ini ditujukan bagi seluruh civitas yang bertujuan untuk memberikan dampak bagi penguatan komptensi dosen dan mahasiswa dan memberi pengalaman untuk mengajar dan belajar secara lintas budaya. Selain itu kegiatan ini akan memperkuat hubungan persahabatan antara UPI, khususnya dengan Perguruan Tinggi Mitra di luar negeri”. (Dodiangga)