Dosen FPBS Antarkan Proposal PKM Terbanyak Didanai Nasional 2019

Bandung, UPI

Ada yang spesial dalam Pengumuman Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 5 Bidang Tahun 2019 yang telah dirilis Kemenristekdikti (23/03/2019). Dalam pengumuman itu nama Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. sebagai salah seorang dosen pendamping PKM dari UPI tertulis sebanyak empat kali. Ternyata dosen Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Depdiksatrasia) FPBS UPI tersebut memang telah mengantarkan empat kelompok mahasiswa bimbingannya untuk lolos didanai Kemenristekdikti dalam skema PKM Penelitian Sosial Humaniora (PKMP-SH) Tahun 2019.

Dari keempat kelompok tersebut, dua di antaranya berasal dari Prodi Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia. Kelompok pertama ialah Hana Mumtazia Nurhaq, Alya Nur Isna Hendayana, & Debby Fajarahmi. Kelompok ini mengajukan proposal penelitian yang berjudul “Gejala Kepunahan Bahasa Sunda sebagai Bahasa Minoritas di Daerah Perbatasan (Studi Sosiolinguistik)”. Yang kedua ialah kelompok Galih Widi Astuti, Ilena Rizky Rahayu, & Lathifah Nur’aini. Kelompok ini mengusulkan proposal penelitian yang berjudul “Persaingan Bahasa dalam Konteks Sosial Budaya Masyarakat Perbatasan Kabupaten Cirebon dan Brebes”.

Adapun dua kelompok berikutnya mewakili Prodi Bahasa & Sastra Indonesia (Nondik). Yang pertama ialah kelompok Gista Septriantri Putri, Meiliyana, & Rifal Nur Goib Oktapiandi. Kelompok ini mengajukan proposal penelitian yang berjudul “Konservasi Pola Pertanian Organik dalam Leksikon Etnoagrikultur (Studi Etnolinguistik di Kampung Adat Baduy)”. Yang kedua ialah kelompok Faridah Nur Azizah, Ananda Kevi Ronaldo, & Nadia Nurul Ain. Kelompok ini mengusulkan proposal penelitian yang berjudul “Potret Kemiskinan Kota Bandung dalam Lirik Pengantar Pengamen Jalanan (Punk)”.

Sebetulnya, dari Prodi Bahasa & Sastra Indonesia ada satu proposal lagi yang lolos, yaitu “Ujaran Provokatif pada Atribut Suporter Sepak Bola” a.n. kelompok Siti Sofiah Fitriyani, Heni Endriyani, & Ni’matusy Syifa Auliya. Dosen pendampingnya ialah Jatmika Nurhadi, S.S., M.Hum. Jadi, dosen Departemen Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia FPBS UPI telah mengantarkan lima kelompok mahasiswa bimbingannya untuk lolos pendanaan PKM 2019, khususnya dalam bidang PKM Penelitian Sosial Humaniora.

Raihan kelolosan empat proposal PKM yang dibimbing oleh satu orang dosen memang tergolong spesial. Ini merupakan raihan terbanyak untuk satu orang dosen pendamping di lingkungan UPI karena tidak ada dosen lain di UPI yang meraih capaian sebanyak itu. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari ketatnya persaingan dalam ajang PKM sebagai agenda kemahasiswaan rutin tahunan dari Ditjen Belmawa Kemenristekdikti. Untuk UPI saja, ada sekitar 700 proposal PKM 5 Bidang yang diunggah. Namun, yang lolos didanai ternyata hanya 27 proposal.

“PKM memang ajang yang bergengsi bagi mahasiswa karena berskala nasional. Tingkat persaingannya sangat ketat. Bahkan, prestasi mahasiswa dalam PKM berkontribusi pada penentuan peringkat universitas,” demikian penjelasan dari Mahmud Fasya.

Lebih lanjut, dosen yang mendapatkan pendidikan linguistik dari UGM itu menambahkan, raihan prestasi ini merupakan kerja keras tim melalui rangkaian proses yang panjang. Pertama, dosen pendamping menuntaskan kolaborasinya dengan mahasiswa melalui skema perkuliahan berbasis riset yang didukung sepenuhnya oleh pimpinan Depdiksatrasia. Kedua, tim PKM hasil pembinaan departemen harus mengikuti program coaching pada level fakultas di bawah arahan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPBS, Pupung Purnawarman, M.S.Ed., Ph.D. Ketiga, sebagai tahapan pamuncak sebelum unggah, tim PKM wajib menuntaskan proses review yang ketat pada level universitas di bawah arahan Dr. Tri Indri Hardini, M.Pd. yang berstatus sebagai reviewer nasional PKM dari Kemenristekdikti.

Tahapan panjang pembinaan PKM memang telah menjadi sebuah tuntutan karena sejumlah kampus ternama di Indonesia sudah menempatkan PKM sebagai bagian dari program strategis universitas. Mereka telah memiliki skema pembinaan mahasiswa yang mantap demi berjaya dalam ajang PKM. “Alhamdulillah, UPI sebagai perguruan tinggi yang tergolong klaster A juga sudah merespons situasi tersebut melalui sejumlah kebijakan strategisnya”, pungkas Mahmud di sela-sela acara Monev Eksternal PKM 5 Bidang (29/06/2019). (DN)