Dosen UPI Berikan Best Practices Tentang Menulis Jurnal Ilmiah
|Jakarta, UPI
Sebuah publikasi patut diperjuangkan untuk mengharumkan nama institusi almamater dan selebihnya bagi negara agar menjadi besar tanpa harus banyak mengeluh dengan berbagai alasan dengan target yang terlalu kecil untuk diukur. Hal tersebut muncul sebagai harapan yang dicita-citakan oleh Jurnal Teknodik pada acara Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah, Rabu – Jumat (29 – 31/8/18) di Jakarta.
Jurnal Teknodik sebagai salah satu jurnal andalan dalam Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ini kedepan akan mampu menembus cita-cita yang lebih besar dengan keyakinan yang selalu dihormati oleh siapapun yang ada di atasnya, demikian pula kepada para penulis yang menjadi sumber kekayaan dan akar dari “sustaiblity” dari jurnal yang dikelola secara berkeadilan dan bijaksana dari segenap pimpinan internal Pustekom.
Penyelenggaraan pelatihan ini sebagai wujud Teknodik untuk mendapatkan karya ilmiah berkualitas yang dibangun secara bersama-sama dengan merangkul unsur mitra bestari dan reviewer yang berasal dari akademisi dari kampus-kampus ternama seperti UPI, UNSRI, UNJ, Ui dan IPB. UPI sebagai universitas yang memiliki pakar dalam penulisan karya ilmiah pun turut serta memberikan sumbangsih, delegasi dari UPI pada kesempatan pelatihan tersebut adalah Deni Darmawan yang memberikan Best Practices-nya tentang “Teknik dan Tips Menulis KTI Jurnal Ilmiah”.
Disela-sela kesibukannya di kampus narasumber yang satu ini selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada para penulis artikel pada jurnal Teknodik sebagai penerus pembangunan bangsa dan negara melalui karya-karyanya dan menginspirasi siapa saja yang berkepedulian terhadap upaya mewujudkan kredibilitas bangsa dan negara.
Pelatihan yang diselenggarakan selama tiga hari ini telah banyak menggali sejumlah strategi dan peran bidang keilmuan PTP (Pengembang Teknologi Pendidikan), yang salah satunya sedang dibangun di setiap provinsi, termasuk di provinsi Jawa Barat dengan TIKOMDIK-nya, dimana para pakar dari UPI, khususnya dari LPMP telah memberikan produk pemikirannya. Dengan demikian dari 40 peserta yang terdiri dari unsur dosen, tenaga strategis dari LPMP, Dinas Pendidikan, Kampus-kampus ternama dan juga para guru dari berbagai jenjang, semuanya mewakili dari Sabang-sampai Merouke (Nusantara). Tentunya keterwakilan ini diwujudkan dalam bentuk karya artikel-artikel yang bermutu yang telah melalui proses bimbingan bersama para nara sumber.
Melalui pendekatan ini, peran dari Jurnal Teknodik, para penulis dengan para narasumber yang sekaligus sebagai mitra bestari dari UPI, UNJ, UNSRI, dan IPB ini akan menambah capaian mutu publikasi secara rutin. Tentunya beberapa peran penting dalam proses diklat ini adalah aspek infiltrasi, sharing dan saling melengkapi naskah-naskah artikel yang ditulis oleh para penulis.
Berharap apa yang diberikan oleh narasumber dari UPI dapat memberikan pengalaman belajar yang terbaik bagi 40 penulis yang hadir saat itu. Tentunya hal itu bisa terwujud hanya dengan sebuah pendekatan yang humanis penuh kesabaran, keikhlasan dan berkeadilan dalam menghormati perbedaan dalam proses pencapaiannya. (DD/DN)