Dr. Ratih Hurriyati, M.P, Menjadi Guru Besar Manajemen Pemasaran

 

Bandung, UPI1

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. H. Furqon, Ph.D., menyerahkan Surat Keputusan Pengangkatan Jabatan Akademik Profesor (Guru Besar) kepada Dr. Ratih Hurriyati, M.P., di Gedung Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (21/12/2015).

Dikatakan Rektor,”Berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 196/A2.3/KP/2015, Dr. Ratih Hurriyati, M.P., diangkat dalam jabatan akademik/fungsional dosen sebagai Profesor/Guru Besar dalam bidang  Ilmu Pendidikan Manajemen Pemasaran.”

Guru Besar adalah orang yang bisa dipandang sebagai pengawal akademik dan merupakan penjamin mutu akademik di universitas yang senantiasa menjaga nilai-nilai kebenaran, ujarnya.

Ditegaskan,”Makna penyerahan SK Guru Besar ini memiliki arti bahwa kita sedang memotivasi sumber daya manusia UPI yang potensial untuk segera menyelesaikan proses ke-guru besaran-nya, namun perlu diingat bukan meng”Gubes”kan sdm yang tidak layak, tapi yang sesuai kompetensi.”
3

Kami sangat bergembira, lanjutnya, ini bisa membantu dirinya sendiri dan orang lain dalam hal pengembangan akademik, dan universitas akan membantu secara maksimal. Bantuan yang diberikan dalam bentuk publikasi, pendanaan, penterjemahan, pelatihan dan dalam bentuk apapun sesuai kebutuhan, tentunya bantuan dalam empowering.

“Ke depan kita ingin memiliki budaya akademik yang lebih dinamis, melahirkan sarjana yang memiliki komitmen yang menjaga mutu demi kesejahteraan masyarakat luas. Ditargetkan, pada tahun 2020 kita bisa menambah Guru Besar hingga 150 orang, melakukan penambahan lebih banyak dari yang pensiun, jangan sampai zero growth, adanya penambahan tapi tidak signifikan, jangan kalah dengan Guru Besar yang masuk dalam masa pensiun,” paparnya.

Banyak hambatan yang terjadi di lapangan saat ini, sekarang lebih selektif, berbagai hal terkait kualifikasi tertentu harus dipenuhi, peraturan sifatnya dinamis mengikuti perkembangan jaman termasuk peraturan jurnal internasional, jurnal harus terindeks scopus dan lain-lain. Linieritas menjadi persoalan tersendiri, kita harus menyamakan persepsi apa yang disebut linier atau tidak. Akhirnya mau fokus kemana? Guru Besar memang harus fokus, karena memang ahli dalam satu bidang, pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ratih Hurriyati, M.P., mengatakan,”Secara akademis ini merupakan gelar, namun pencapaian knowledge tidak boleh berhenti sampai disini. Saya memilki responsibility moral yang semakin tinggi untuk mentransfer ilmu dalam jenjang yang lebih tinggi. Saya sangat berterimakasih kepada Jurusan/Program Studi Pendidikan manajemen Bisnis, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis serta Universitas Pendidikan Indonesia, karena saya sudah diberi keleluasaan untuk sampai pada jenjang ini. Semoga dengan pencapaian ini ada peningkatan keilmuan di bidang manajemen, dengan membuat kelompok-kelompok bidang keahlian, untuk memperkuat bidang keahlian.”2

Tercapainya prestasi ini tidak terlepas dari campur tangan pihak Direktorat SDM UPI, Jurusan dan Fakultas, ujarnya. Ikuti apa yang seharusnya dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, selalu perbaharui informasi setiap bulannya, serta aktif bertanya, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengisi dan menambahkan hal-hal yang kurang.

Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Prof. Dr. H. Disman, M.S., dalam kesempatan yang sama mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. Ratih Hurriyati, M.P., atas keberhasilannya. Dekan mengatakan,”Saat ini FPEB memiliki tujuh orang Guru Besar. Dengan kehadiran seorang pakar dalam bidang Ilmu Pendidikan Manajemen Pemasaran tentunya akan memperkokoh sumber daya manusia dari segi keilmuannya, dan sumber daya manusia yang ada akan semakin baik. Kepakaran Prof. Ratih akan memperkokoh program studi di lingkungan S1, S2, dan S3. Kepakarannya akan sangat berguna untuk membina doktor-doktor baru untuk menjadi Guru Besar.”

FPEB saat ini memiliki empat puluh orang doktor, dan dari tujuh Prodi/Jurusan yang ada di FPEB kita menargetkan minimal satu orang kandidat untuk menjadi Guru Besar, dan sekarang kita tengah menyiapkan satu orang untuk menjadi Guru Besar pada tahun ke depan.

“Kami semakin yakin akan perkembangan FPEB dengan bertambahnya Guru Besar, dan diharapkan semakin memperkuat sumber daya manusianya. FPEB akan terus mengembangkan inovasi seperti membuat kelompok keahlian, membuka program keprofesian (akuntan), jasa berbasis kepakaran (income generating) dan jasa output (lulusan). Program studi Pendidikan dan Non Pendidikan sudah mencapai 60% yang memperoleh akreditasi A,” pungkasnya. (dodiangga)