Dra. Hj. Nunung, Ketua Umum Ikatan Ibu-Ibu Keluarga UPI

1-1Bandung, UPI

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Furqon, Ph.D. melantik Dra. Hj. Nunung S. Furqon, M.Pd., sebagai Ketua Umum Ikatan Ibu-Ibu Keluarga (IIK) UPI Masa Bakti 2015-2020, di Gedung Kebudayaan UPI Jalan Dr. Setiabudhi nomor 229 Bandung, Selasa (1/9/2015).

Dra. Hj. Nunung dilantik beserta 55 orang pengurus termasuk di dalamnya Ketua Bidang dan anggota dalam acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Pengurus Ikatan Ibu-Ibu Keluarga (IIK) UPI Masa Bakti 2010-2015 dan Pengurus Ikatan Ibu-Ibu Keluarga (IIK) UPI Masa Bakti 2015-2020 di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Bidang yang ditangani di antaranya Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial, Bidang Agama, Bidang Budaya, Bidang Kesehatan dan Olahraga.2-2

Dalam amanhnya Rektor UPI Prof. Dr. Furqon, M.A., Ph.D., mengatakan, seperti pepatah, di balik pria sukses selalu ada wanita hebat yang mendampinginya. Hal ini selaras dengan tugas berat yang diemban para suami di lingkungan UPI, dapat diselesaikan dengan baik atas kerjasama dan dukungan para istri yang tergabung dalam Ikatan Ibu-Ibu Keluarga (IIK) UPI.”

Kedua, lanjutnya, salah satu tugas utama kepemimpinan adalah membentuk sebuah team work, artinya bekerja dengan mengusung prinsip gotong royong dan kerjasama, oleh karena itu keberadaan IIK sejalan dengan tugas pokok kepemimpinan karena mengusung prinsip yang sama yaitu prinsip kebersamaan dan kekeluargaan. IIK UPI memegang peranan luar biasa dalam mendukung kepemimpinan.4-1

“Kami segenap unsur pimpinan mengucapkan rasa terima kasihnya karena telah mendukung para suami untuk membangun UPI sampai pada tingkat seperti ini. Terima kasih telah mendukung seluruh kegiatan universitas sesuai bidangnya masing-masing,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Dra. Hj. Nunung S. Furqon, M.Pd., menegaskan tentang program kerjanya yaitu mengoptimalkan seluruh bidang, diawali dengan kegiatan rutin yaitu pengajian, kemudian dalam bidang pendidikan kita akan memberikan pelatihan pendidikan keluarga, seminar, ceramah, workshop beretika, table manners, dan lain sebagainya, dalam kegiatan sosial, IIK mengagendakan penyantunan anak yatim, dan kunjungan ke panti werda sebagai sarana pembelajaran untuk menghormati orang tua.(dodiangga)