Dunia Bersama-Sama Songsong Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan
|Bandung, UPI
Tiga program studi pariwisata yaitu Manajemen Resort dan Leisure, Manajemen Pemasaran Pariwisata, dan Manajemen Industri Katering melaksanakan seminar internasional pariwisata. Kegiatan yang dilaksanakan pada 27 hingga 28 Oktober 2014 tersebut mengambil tema “Eko Resort dan Destinasi Berkelanjutan: Perencanaan, Pembangunan dan Dampak.”
Dalam kegiatan dibahas lima aspek yaitu Pariwisata berkelanjutan berdasarkan sumber daya alam, dan budaya, pariwisata berkelanjutan berdasarkan sumber daya sosial dan masyarakat, pariwisata berkelanjutan dari aspek pemasaran dan bisnis, pariwisata berkelanjutan dari aspek pendidikan, dan terakhir adalah aspek pariwisata berkelanjutan dari kuliner.
Kegiatan ini menarik karena diperoleh pengetahuan terbaru tentang pembangunan pariwisata yang berkelanjutan yang dipaparkan oleh para 100 peserta dari berbagai negara yaitu Indonesia, Hongkong, Nigeria, Jepang, dan Malaysia. Mereka adalah peserta dari UPI, STP Bandung, STP Nusa Dua Bali, Universitas Bina sarana Informatika, STP Makasar, Universitas Udayana, Universitas Manila, Universitas Konan Jepang, Kementian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif, Universitas Brawijaya, Siam University Thailand, STP Sahid Surakarta, Universitas Winaya Mukti, Lembaga Administrasi Negara, Perhutani, Universitas Dhayana Pura Bali, STIEPAR, Universitas Penang Malaysia, Hoshira Tour and Travel, ITB, Universitas Pancasila, Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Universitas Malaysia, IPB, Universitas Gadjah Mada, Victoria University, SMK Aulia Tauladan mandiri, Sekretariat Kabinet Indonesia, Kinki University Jepang, Politeknik Bandung,
Akademisi Cari Konsep Tepat Kembangkan Destinasi Wisata Berkelanjutan
Ketua Pelaksana Fitri Rahmafitria SP., M.Si menyampaikan bahwa Ekowisata dan diidentifikasi sebagai wisatawan yang melakukan perjalanan karena “REAL (Rewarding, Enriching, Adventuresome, Learning)”, yang telah memiliki segmen pasar yang memiliki permintaan yang berbeda dengan wisatawan lainnya. Mereka menghargai destinasi pariwisata lebih daripada wisatawan massal. Mereka memiliki minat dan keahlian untuk menantang diri mereka sendiri dalam beragam kondisi, seperti bertahan di hutan, menyelam dilaut, atau berselancar di ombak. Mereka melakukan itu untuk mengeksplorasi destinasi untuk mencapai level yang berbeda dalam memuaskan diri dari belajar dan mendapatkan pengalaman baru dengan berinteraksi bersama penduduk lokal adalah trend baru yang dikenal sebagai wisata minat khusus. Melihat peluang tersebut maka ketiga program tersebut di atas melaksanakan kegiatan seminar internasional untuk membahas permintaan dan ketersediaan pembangunan pariwisata berkelanjutan . Terutama menyediakan beragam destinasi berkelanjutan untuk menyediakan wadah bagi para wisatawan minat khusus.
Terakhir wanita ini menyampaikan bahwa dengan adanya pertukaran informasi, ide, dan pengalaman akan meningkatkan pemahaman terhadap isu dan tantangan yang harus dihadapi untuk melihat konsep yang tepat dalam merencanakan dan mengembangkan destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
Terdapat para keynote speaker pada hari pertama yaitu pertama Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd Rektor UPI dengan tema “Pendidikan Pariwisata Dalam Konteks Global.” Kedua Prof. Brian King dari Universitas Politeknik Hongkong dengan tema “Konsep Resort di Kawasan Asia Pasifik: Pembangunan dan Keberlanjutan.” Ketiga “Pemasaran Destinasi Pariwisata dan Eko Resort .” oleh Dr. Norliza Aminudin dari Universiti Teknologi MARA Shah Alam, Selangor Malaysia. Keempat adalah Prof. Kariya Akemi dengan tema “Pasar Wisatawan Perunggu dan Preferensinya.”
Kemudian pada hari kedua tampil lagi para pembicara yaitu Hideaki Tamura Eksekutif Produser JTB Corp. Chugoku Shikoku dan Kepala Sekjen Proyek Setouchi dengan tema “ Tur dan Perjalanan Bisnis dalam Produk Eko Wisata.” Kedua adalah David Makes denga tema “Praktek Terbaik dalam Pembangunan Eko-Resort.” Terakhir adalah A.H Galihkusumah, MM dengan tema “Kajian Karakter Resort di A.H Galihkusumah, MM.
Kemudian para pembicara yang berasal dari akademisi dan industri menyampaikan beragam paparan tentang pengembangan eko-resort dan destinasi secara berkelanjutan dalam sesi paralel selama dua hari. Suatu hal yang menarik mendengar gagasan mereka, tentunya menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi pengembangan pariwisata secara berkelanjutan di Indonesia (Dewi Turgarini).