DVIPANTARA BOGA 2022 Gelar Karya Mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI

Bandung, UPI

Program Studi Pendidikan Tata Boga Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan DVIPANTARA BOGA 2022. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konsumsi produk hidangan nusantara dan menumbuhkan rasa cinta masyarakat terhadap olahan produk nusantara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan berlangsung di Plaza FPTK Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (10/1/2023).

DVIPANTARA BOGA 2022 diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat mengenai inovasi produk nusantara yang telah dimodifikasi dan mengalami akulturasi budaya baik antar daerah maupun negara.

DVIPANTARA diambil dari Bahasa Sanskerta yang artinya “Kepulauan Antara” yang bermakna sama dengan Nusantara.

Menurut Dekan FPTK UPI Dr. Iwa Kuntadi, S.Pd., M.Pd., bahawa event DVIPANTARABOGA 2022 merupakan salah satu produk dari satu mata kuliah yaitu Cipta Karya Boga. Pelaksanaannya setiap tahun.

Dijelaskannya,” Tahun ini mengusung tema Mengenalkan Kudapan Nusantara kepada Generasi Muda. Ini adalah hal yang sangat menarik, bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman boga atau kuliner, jadi bukan hanya di bidang budaya dan seni saja.

Kuliner hadir dari Sabang hingga Merauke, ujarnya lagi, wujudnya bisa kita saksikan dalam karya cipta mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Boga. Bahkan, di lingkup Jawa Barat pun banyak sekali keanekaragaman boga. Jika kita ke Garut, ada dodol Garut, ke Majalaya ada ranginang, borondong dan sebagainnya. Ini menunjukan betapa kayanya khasanah boga di nusantara.

“Peranan generasi muda sangat besar di dalam membangun kekuatan Indonesia. Hanya dengan cara persatuan generasi muda ini akan memberikan kekuatan yang luar biasa dalam membangun bangsa kita. Saya atas nama pimpinan fakultas, ingin mengajak kepada saudara-saudara generasi muda, mari kita berkreasi untuk menghasilkan produk-produk karya sendiri sesuai dengan bidang keilmuan yang kreatif dan inovatif,” ungkapnya.

In sya Allah, lanjutnya, dengan cara begini, kita menjelajahi kudapan-kudapan yang ada di setiap daerah kita sinergikan untuk membangun, menjadi sesuatu kekuatan di dalam khasanah kuliner Indonesia.

Ditegaskannya,”Kami yakin, bahwa negara manapun jika datang ke Indonesia akan mengacungkan jempol ketika sudah menikmati kudapan-kudapan yang ada di Indonesia. Ini bisa kita lihat ketika para delegasi/pimpinan G20 merasakan dan menikmati variasi kudapan nusantara. Mereka mengapresiasi kuliner Indonesia.”

Oleh karena itu, ungkapnya, kami ucapkan terima kasih kepada penyelenggara dan kami upayakan untuk terus menampilkan karya-karya kreatif dan inovatif mahasiswa FPTK UPI di setiap tahunnya. Mari kita bangun Indonesia melalui bidang keahlian masing-masing.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Direktorat Kemahasiswaan UPI Prof. Dr. H. Suwatno, M.Si., mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kreatifitas mahasiswa dalam mata kuliah cipta karya boga di Program Studi Pendidikan Tata Boga Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.

“Ini memungkinkan para mahasiswa untuk berkreasi menciptakan karya tata boga yang penuh inovasi sehingga mereka tidak hanya sekedar membuat tapi berkreasi yang bebrbeda dari satu dengan yang lainnya ini memiliki nilai jual yang tinggi,” ujarnya.

Kami atas nama Direktur Direktorat Kemahasiswaan UPI, lanjutnya, mengucapkan selamat dan sukses serta apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para mahasiswa dan dosen pengampu mata Cipta Karya Boga dan sivitas akademika FPTK UPI.

Ditegaskannya,”Universitas sangat mendukung kegiatan-kegiatan seperti ini. Bentuknya nyatanya adalah memfasilitasi dan memberikan izin, serta memberikan dukungan financial. Setiap mahasiswa diberikan akses untuk mengajukan permohonan dana kepada universitas melalui Direktorat Kemahasiswaan. Besarannya beragam tergantung dari kuantitas kegiatannya. Ini juga berlaku bagi BEM maupun UKM.”

Melalui kegiatan ini, ujarnya lagi, diharapkan dapat menghasilkan lulusan dengan daya saing tinggi dibandingkan perguruan tinggi lainnya. Kegiatan ini melatih mereka untuk berkreasi dan berinovasi. Hasilnya terlihat dari karya-karya kuliner nusantara yang dihasilkan. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi mahasiswa lain. (dodiangga)