Early Start, University of Wollongong, Australia Berikan Pelatihan Penggunaan dan Protokol ActivPAL dan Actigraph

Bandung, UPI

Sejumlah dosen Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), mahasiswa S2 dan S3 Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang tergabung dalam tim peneliti UPI, mengikuti program pelatihan penggunaan dan protokol activPAL dan actigraph, serta semua software yang terhubung pada IPad di Sport Science Laboratory FPOK lantai 3, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (3/10/2018).

Menurut Dekan FPOK Prof. Dr. Adang Suherman, MA.,”Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan dari kerja sama antara FPOK UPI dan Early Start, University of Wollongong, Australia. Kerja sama tahun ini bersifat pilot study atau studi pendahuluan, karena ini merupakan tahun pertama dilakukannya kerja sama. Untuk kegiatan penelitian ini, FPOK melibatkan 100 anak usia 4 sampai 5 tahun sebagai partisipan. 50 anak berasal dari wilayah perkotaan dan 50 anak dari wilayah pedesaan.”

Dalam penelitian ini, lanjutnya, diperlukan sebuah teknologi dalam proses pengumpulan data agar lebih objektif hasilnya. Penelitian menggunakan alat yang di Indonesia belum digunakan atau bahkan belum ada, namanya activPAL dan actigraph. Melalui alat itu, kita akan mengetahui berapa menit atau persen seorang anak melakukan aktifitas fisik, aktifitas fisik yang enegik, diam nonton TV, atau tidur dalam seharinya. Penelitian dilakukan selama 3 hari untuk melihat konsistensinya.

“Penelitian ini mutlak harus menggunakan activPAL dan actigraph sebagai digital instrument untuk mengukur aktivitas fisik, serta harus terhubung pada software yang di install pada IPad. Untuk kepentingan penelitian ini, alat – alat tersebut dipinjamkan kepada tim peneliti UPI oleh tim peneliti University of Wollongong,” tegasnya.

Namun untuk berikutnya, ujarnya, kami berharap dapat memiliki instrumen – instrument tersebut, untuk mendukung perkembangan penelitian selanjutnya, akan tetapi hambatannya adalah harga instrumen tersebut terhitung mahal dan kita harus mengimpor barang – barang  tersebut.

Lebih lanjut dijelaskan,”Untuk 1 buah activPAL harganya 270 USD, sementara itu untuk 1 buah actigraph harganya 275 USD. Harga tersebut belum termasuk software dan perlengkapan lainnya. Jadi untuk 20 buah activPAL dan actigrpah beserta kelengkapannya bisa mencapai angka 80 – 100 juta rupiah. Oleh sebab itu, kami berharap pada pihak universitas untuk membantu memfasilitasi pengadaan instrument – instrumen ini, mengingat hal ini akan sangat membantu untuk perkembangan penelitian dalam bidang olahraga dan sport science.”

Sementara itu, ungkapnya, kedatangan Ketua Tim Peneliti dari University of Wollongong Tony Okely adalah untuk menjelaskan bagaimana protokol pengumpulan data termasuk menggunakan instrumen tersebut serta menetapkan sampelnya. Adapun alat – alat yang dimaksud adalah IPad, perangkat lunak akselerometer activPAL, akselerometer actigraph, perlengkapan penilaian keterampilan motorik ASQ, dan timbangan serta stadiometer.

“Penelitian kolaborasi ini berkenaan dengan perbandingan pertumbuhan dan perkembangan kemampuan gerak anak usia 4 sampai 5 tahun antara Indonesia sebagai negara middle countries dan Australia sebagai negara maju. Data tersebut nantinya diungkapkan di Indonesia dan Australia, alasannya karena anak-anak merupakan potensi kehidupan di masa yang akan datang. Masa anak-anak tidak lepas dari masa pertumbuhan yang berkaitan dengan afektif, kognitif, psikomotor, sosial, kreatifitas, dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Penelitian ini, tegasnya, diharapkan dapat mengembangkan dan mengoptimalkan pertumbuhan anak dalam semua dimensi, dengan demikian maka kehidupan anak – anak akan lebih baik. Oleh karena itu, terkait salah satu fenomena permasalahan di dunia yaitu munculnya obesitas yang berujung pada kurang produktifnya kehidupan anak – anak di masa yang akan datang dan munculnya penyakit non infeksi, maka harus diantisipasi sejak anak – anak. Pengungkapkan kemampuan gerak anak usia dini di kedua negara diharapkan menjadi data yang dapat dijadikan rujukan untuk menilai apakah kondisi kemampuan gerak anak dipengaruhi oleh status negara, pendidikan orang tua, status ekonomi. Perlu diketahui, hipotesis yang selama ini kita punya diketahui bahwa kekuranggerakan anak – anak usia dini karena kekurangpahaman orang tua terhadap pentingnya gerak bagi anak.

Ditegaskannya,“Data kemampuan gerak ini akan dinilai berdasarkan guideline kemampuan gerak anak yang ditetapkan The World Health Organization (WHO), sekaligus juga sebagai masukan untuk perbaikan guideline yang sudah dirancang atau dikonsepkan oleh WHO. Studi pendahuluan dilakukan untuk memastikan apakah metodologi tersebut bisa dipergunakan di Indonesia atau tidak, serta utnuk mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen yang telah ditetapkan.

Diharapkan, pintanya, untuk tahun berikutnya kami mendapatkan dana penelitian kerja sama dari LPPM UPI. Tahun ini kami tidak mendapatkannya, karena surat perjanjian kerja samanya baru terbit, sementara pekerjaannya sudah berlangsung selama 1 tahun terakhir ini. Sementara ini, pelaksanaan studi pendahuluan menggunakan dana dari RKAT yang ada di fakultas. Penelitian ini sifatnya multi years, diharapkan UPI mendukung dan mendorong penelitian kolaborasi yang kami lakukan.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa universitas sangat mendukung dan mendorong penelitian kolaborasi yang dilakukan antara FPOK UPI dan Early Start, University of Wollongong, Australia, dikatakannya,”Di era Revolusi Industri 4.0, segala bentuk kolaborasi seperti transfer kredit, kolaborasi penelitian, serta pertukaran dosen dan mahasiswa, merupakan suatu kenyataan dan dapat dilakukan, oleh karena itu kerja sama yang sudah dilakukan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk berkolaborasi. Diperlukan eksplorasi untuk memperoleh data yang valid, kedua cek instrumen agar judgment tidak keliru, kemudian pada saat mendata harus logic dan benar, jujur serta cermat.” (dodiangga)