Edukasi Berbasis Linguistik Forensik Jurus Aman Bermedsos Ria

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS bekerja sama dengan MGMP Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Jawa Barat telah menyelenggarakan  kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan secara daring pada Sabtu 14/08/2021, 08.00 WIB Hingga 15.00 WIB. Tema pelatihan ini adalah “Pelatihan Edukasi Berbahasa Linguistik Forensik dalam Konteks Demokratis di Ruang Virtual”. Pelatihan dihadiri oleh guru bahasa Indonesia MA dan MTs dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Barat.

Selain itu, Juju Juriyah, M.Pd. dari MAN 3 Cirebon sekaligus sekretaris MGMP sebagai moderator yang memandu seluruh rangkaian acara. Beberapa narasumber yang turut serta dalam kegiatan ini merupakan tokoh yang memiliki latar belakang beragam di bidang bahasa antara lain Prof. Dr. Aceng Ruhendi Saifullah, M.Hum., Prof. Dr. Dadang S. Anshori, M.Si., Dr. Nuny Sulistiani Idris, M.Pd., dan Dr. Mahmud Fasya, S.Pd., M.A.

Gambar 1. Sambutan oleh Dr. Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. selaku ketua program studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Kegiatan ini diawali dengan sambutan yang sangat baik dari Dr. Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. selaku Kaprodi program studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Beliau menyampaikan dukungan semangat dan sekilas informasi mengenai acara pelatihan yang berlangsung. Beliau juga menyampaikan suatu pesan kepada seluruh partisipan diakhir penyambutan bahwa belajar yang efektif adalah belajar yang penuh dengan kebahagiaan. Sambutan semakin menarik dengan penyampaian ada pemilihan dua belas peserta terbaik di akhir acara.

Gambar 2. Pematerian dari dua narasumber Prof. Dr. Aceng  Ruhendi Saifullah, M.Hum dan Prof. Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.

Pentingnya peningkatan kompetensi guru MA dan MTs dalam pengembangan bahan ajar dan penggunaan bahasa di ranah virtual menjadi alasan utama diselenggarakannya kegiatan ini. Dalam kegiatan tersebut Prof. Aceng Ruhendi Saefullah, M.Hum menyampaikan bahwa demokrasi di ruang virtual mengakibatkan terjadinya pergeseran relasi kuasa, pergeseran peran dan mewabahnya hoaks dan fenomena post-truth. Kemudian Prof Aceng menambahkan jurus aman bermedsos ria antara lain, hindari isu SARA, fokus pada kinerja, kritisi perilakunya, tegur perbuatan negatifnya, luruskan penyimpangannya, dan jangan benci orangnya, jangan bully fisiknya. Kemudian pembahasan mengenai wacana pun dijelaskan dengan detail oleh Prof. Dr. Dadang Anshori, M.Si. Dadang menjelaskan bahwa berita tidak pernah netral, peristiwa-peristiwa itu ditangkap oleh indera kemudian diolah dengan memasukkan ideologi si penulis berita dan terciptalah sebuah berita baru.

Gambar 3 Pematerian dari dua Narasumber Dr. Mahmud Fasya, M.Hum. dan Dr. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd.

Antusiasme juga ditunjukkan oleh peserta saat pelatihan dengan topik semantik yang dibawakan oleh Dr. Nuny Sulistiani Idris, M.Pd. Nuny menjelaskan berbagai macam simbol yang ada di alam dan juga di dalam bahasa. Topik terakhir disampaikan oleh Dr. Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. Mahmud Menjelaskan linguistik forensik dengan berdasarkan budaya-budaya yang dapat memengaruhi bahasa.