Ensambel Gamelan Kyai Fatahillah FPSD UPI Back to Europe

Bandung, UPI

Ensambel gamelan Kyai Fatahillah merupakan sebuah grup ensambel gamelan dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yang secara konsisten mengembangkan komposisi baru dengan media gamelan Sunda. Sosok komponis yang identik dengan ensambel gamelan kyai Fatahillah adalah Iwan Gunawan. Iwan adalah dosen di Jurusan Pendidikan Musik, FPSD UPI, selain sebagai pendiri kelompok ini, Iwan juga dikenal oleh dunia sebagai seorang komposer musik gamelan kontemporer dari Indonesia http://www.composers21.com/compdocs/gunawani.htm  dan Ensambel Gamelan Kyai Fatahillah disebut sebagai satu-satunya kelompok gamelan kontemporer di dunia saat ini.

Lebih dari 2 tahun proyek pertunjukan kerjasama luar negeri Ensambel Gamelan Kyai Fatahillah tertunda gara-gara pandemi covid 19. Pada tahun ini, tepatnya tanggal 14 Oktober – 10 November 2022 kembali Ensambel Gamelan Kyai Fatahillah akan mengadakan konser di German dan Belanda. Dikatakan Iwan Gunawan (4/10) pimpinan dan sekaligus komponis ensambel gamelan kyai fatahillah, proyek ini adalah dua proyek kerjasama yang berbeda, pertama dengan black pencil ensemble. Proyek kolaborasi dengan black pencil ensemble (https://www.blackpencil.org/) yang telah digagas sejak tahun 2019. Proyek ini rencana awal akan dilaksanakan di Indonesia tahun 2020 dan di Eropa tahun 2021. Melibatkan kolaborasi 2 komponis antara Iwan Gunawan dengan komponis senior Belanda Roderik de Man. Kedua komponis ini diminta untuk berkolaborasi menyusun karya baru untuk kedua ensemble (Black Pencil dan Kyai Fatahillah). Karya-karya lainnya untuk black pencil ensemble melibatkan para komponis muda Indonesia yaitu Aldy Maulana, Nursalim Yadi Anugrah, dan Jay Afrisando. Sedangkan komponis Belanda Dyane Donck diminta untuk membuat komposisi gamelan dan elektronik.

Proyek ke-2 kolaborasi dengan Dieter Mack. Proyek ini mulai didiskusikan sejak tahuan 2019 oleh karena Dieter Mack mendapatkan permintaan menyusun karya baru untuk “Festival Now” sebagai agenda kegiatan Philharmonie Essen Jerman. Beliau memutuskan untuk menggarap kembali karya untuk gamelan. Pada tahun 2020 sudah terdapat kesepakatan bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan bulan November 2020. Maka pada awal tahun 2020 Dieter Mack datang ke Bandung untuk melakukan latihan bersama Kyai Fatahillah selama dua minggu di kampus FPSD UPI. Oleh karena situasi pandemi, dua kegiatan ini terpaksa harus di undur pelaksanaannya. Pada akhirnya kedua proyek diputuskan akan dilaksanakan pada tahun 2022. Kegiatan kolaborasi dengan Black Pencil akan diselenggarakan pada tanggal 5-10 November 2022 dengan melibatkan 6 musisi dari Kyai fatahillah (info: https://www.blackpencil.org/agenda), sedangkan untuk kolaborasi dengan Dieter Mack akan dilaksanakan pada tanggal 1 November 2022, yang melibatkan 14 musisi Kyai Fatahillah (info: https://www.theater-essen.de/spielplan/game-land-120856/7048/).

Kegiatan utama yang dilakukan adalah mengadakan konser. Untuk kegiatan kolaborasi dengan Dieter Mack akan dilakukan latihan mulai tanggal 24-30 Oktober 2022 di kota Leverkussen, kemudian tanggal 1 November 2022 adalah jadwal konser yang akan dilakukan di Philharmonie Essen Jerman. Sedangkan untuk kegiatan kolaborasi dengan Black Pencil, kegiatan latihan dilaksanakan mulai tanggal 16-22 Oktober 2022, dan kegiatan konser dilakukan mulai tanggal 5-10 November di empat tempat yang berbeda. Selain kegiatan konser, dilakukan beberapa kegiatan workshop di lingkungan akademis baik di Jerman maupun di Belanda.

Dikatakan Iwan Gunawan (5/10) kerjasama seperti ini merupakan capaian prestasi yang baik sekali dalam rangka menumbuhkan kepercayaan publik dalam konteks rekognisi internasional. Selain itu kegiatan ini juga bagian dari pengembangan ekonomi kreatif dalam bidang musik yang membuktikan bahwa potensi budaya lokal khususnya musik gamelan kontemporer dapat memiliki pasar yang baik di luar negeri.

Eksistensi Iwan Gunawan beserta Ensambel Gamelan Kyai Fatahillah dalam memberikan sajian pesan harmonisasi tatar Sunda melalui gamelan telah memberikan memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia, tentunya dalam bidang musik kontemporer. Kita dapat diakui oleh dunia melalui akar tradisi kita sendiri, kita diapresiasi oleh bangsa lain karena kekayaan seni budaya kita sendiri. Iwan Gunawan dan Ensambel Gamelan Kyai Fatahillah telah memberikan contoh kepada kita bangsa Indonesia tentang kedaulatan khasanah kebudayaan dari bidang musik kontemporer. Kita bisa memberikan pesan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kekayaan musik yang didalamnya terkandung nilai harmonisasi kehidupan yang tinggi. Universitas Pendidikan Indonesia bangga akan keberadaan ensambel Gamelan Kyai Fatahillah, melalui pesan musik gamelan Sunda UPI dikenal sebagai institusi pendidikan yang dapat juga melahirkan kedaulatan seni tradisi ke dunia Internasional. (Hery Udo)