Food Truck, Trend Kaki Lima Berjalan di Bandung

1-1Bandung, UPI

Kaki lima pada umunya merupakan lapak kecil yang menjual barang ataupun makanan tertentu. Tapi tidak di Kota Bandung, kota yang terkenal akan wisata kulinernya. Tidak sulit mencari berbagai jenis panganan di belantara kota kembang ini, mulai dari tempat berbintang lima hingga kaki lima. Namun ada yang unik belakang ini, di tengah jalanan kota terparkir mobil dengan desain unik dan menarik sehingga mengundang rasa penasaran. Ternyata mobil tersebut merupakan kaki lima berjalan atau lebih dikenal dengan istilah food truck.

Konsep food truck berasal dari Eropa dan Amerika, dan sekarang sedang berkembang di Indonesia. Food truck itu merupakan mobil yang didesain secara unik sesuai dengan makanan atau minuman yang dijual di dalamnya. Keberadaannya tentu saja tercipta berkat tangan kreatif anak muda di kota kembang ini. Kaki lima yang dulunya hanya menetap di suatu tempat, kini dapat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, tanpa harus khawatir akan ketersediaan lahan karena hanya seukuran mobil pick-up.

“Di era sekarang ini memang semuanya dituntut serba kreatif. Apalagi anak muda…” ujar Anwar, salah satu pemilik food truck. Itulah dasar bagi Anwar untuk terjun ke dunia food truck ini. Mencoba sesuatu yang berbeda dari sebelumnya. Berdasarkan niat tersebut terciptalah food truck dengan desain yang unik untuk menjajakan chicken katsu di atasnya.

“Kalau pake food truck ini enak, lebih praktis bisa pindah-pindah. Kalau ada even bisa langsung jalan,” ungkap Anwar. Memang food truck lebih efisien dibanding dengan lapak kaki lima biasa, karena tidak memerlukan tempat yang besar. Serta lebih mudah untuk berpindah-pindah lokasi karena food truck menggunakan mobil. Itulah salah satu alasan mengapa food truck digemari penggiat usaha kulier. Karena tidak memerlukan modal yang besar untuk membeli sebuah tempat. Cukup dengan menggunakan mobil tua ataupun pick up, usaha kaki lima dapat dijalankan.

Kendala utama yang biasanya dijumpai pemilik food truck adalah cuaca. Di saat hujan tentu tidak tersedianya tempat untuk berteduh bagi pengunjung. Karena biasanya food truck mangkal di bawah pohon rindang atau di tempat teduh lainnya. “Ya.. kalau hujan terpaksa bubar dulu, maklum tidak punya tempat berteduh yang cukup, kasihan penggunjung kehujanan..” keluh Anwar.

Food truck memang sedang menjadi tren baru akhir-akhir ini. Banyak food truck baru bermunculan karena dinilai menguntungkan. Memang tren ini sesuatu yang baru dan positif, karena menambah daya tarik wisata Kota Bandung. Pengunjung dimanjakan oleh berbagai sajian yang siap menggoyangkan lidah.

Sebuah komunitas pun telah dibentuk untuk menampung para pecinta atau pemilik dari food truck ini. Karena selain menjadi bisnis, food truckini juga sudah menjadi hobi bagi sebagian pemiliknya. Terutama food truck yang menggunakan mobil antik seperti VW Kombi. Komunitas yang didirikan 18 Mei 2014 lalu, beranggotakan puluhan orang yang merupakan pemiliki food truck di Bandung.

“Dalam satu tahun ini, Bandung Food Truck Community menunjukkan perkembangan yang sangat cepat, terutama jika dilihat dari jumlah anggota,” ungkap Benny, salah satu anggota dari Bandung Food Truck Community. Memang perkembangan tren baru ini begitu cepat, dengan komunitas ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi para pebisnis food truck di Bandung. Menambah relasi dan juga sebagai tempat untuk bersilaturahmi.

Kaki lima berjalan ini tumbuh bagai jamur di musim hujan, tren yang tergolong baru ini begitu diminati anak muda di Bandung. Tentu banyak yang penasaran mengenai modal atau biaya yang diperlukan untuk mengubah mobil tua atau truk pick-up menjadi mobil dengan desain yang unik. Ternyata tidak terlalu mahal modal awal dalam memulai usaha. Banyak jasa karoseri atau modif kendaraan yang menerima pembuatan food truck ini. Tentu tren ini tidak hanya menjadi peluang bisnis bagi penggiatnya, namun jasa pembuatan food truck pun terkena berkahnya.1-2

Salah satu tempat pembuatan food truck adalah di daerah Mekar Wangi, Jalan Soekarno Hatta, Bandung. Biaya pembuatan bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan serta interior atau ornamen yang ingin ditambahkan. “Biasanya sih kisaran 50 juta untuk food truck dengan desain yang sering dipesan..” ungkap Andi, salah seorang karyawan karoseri. Harga tersebut susah termasuk dengan berbagai rangkaian listrik di dalamnya. Sebuah food truck biasanya dikerjakan dalam kurun waktu satu bulan atau lebih tergantung dari tingkat kesulitan masing-masing. Untuk sebuah hobi yang menjadi bisnis tentu harga tersebut tergolong murah.

Kaki lima berjalan alias food truck telah tumbuh di masyarakat Bandung, terutama di kalangan anak muda. Sebagian menganggap ini adalah hobi yang menjadi bisnis, sebagian lagi mengganggap sebagai tren yang sangat menguntungkan. Kreativitas anak muda dituntut dalam hal ini, anak muda memang sudah seharusnya berkarya. Menciptakan suatu inovasi baru agar menjadi peluang bisnis baru pula. Food truck merupakan salah satu contoh dari tren yang membutuhkan kretivitas di dalamnya. Komunitas dibentuk sebagai wadahnya, untuk saran berbagi dan mencapai tujuan bersama. Bisnis food truck merupakan langkah yang tepat bagi anak muda yang ingin memulai usahanya. (Anugrah Dwi Lesmana/Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)