FPBS UPI dan Kemitraan Strategis: Memajukan Pembelajaran BIPA di Australia

Canberra, 29 Oktober 2023 — Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil menyelenggarakan program pengabdian masyarakat di Canberra, Australia. Acara yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 27 hingga 28 Oktober 2023, berhasil melibatkan sekitar 35 pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dari berbagai daerah di Australia.

Partisipasi peserta tak hanya secara fisik di KBRI Canberra, namun juga melalui platform webinar yang memungkinkan para pengajar BIPA dari berbagai institusi di Australia, termasuk University of New South Wales, Trinity Christian School, Gold Greek School, Melrove High School, Burgman Anglican, SEA Catholic Education, dan Telopea Praks School, serta guru BIPA di Indonesia untuk ikut serta dalam kegiatan ini.

Kelima dosen ahli dari FPBS UPI, yaitu Prof. Dr. Tri Indri Hardini, M.Pd., Prof. Dr. Yulianeta, M.Pd., Yanty Wirza, M.A., Ph.D., Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum., dan Eka Rahmat Fauzy, M.Pd., hadir memberikan materi dan berbagi praktik baik dalam pembelajaran BIPA. Para narasumber ini memperlihatkan komitmen tinggi dalam meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Indonesia di tingkat internasional.

Kerja sama yang erat antara FPBS UPI dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Canberra (Atdikbud Canberra), Prof. Dr. Mukhamad Najib, S.TP, M.M., Asosiasi Pengajar Bahasa Asing di Australia (MLTA-ACT), dan Balai Bahasa Indonesia (BBI) telah memberikan kontribusi besar dalam keberhasilan program ini. Selain itu, para narasumber dari FPBS juga diberi kehormatan dengan undangan khusus dari Duta Besar Indonesia di Australia, H. E. Dr. Siswo Pramono, yang memberikan apresiasi yang sangat positif dan dukungan penuh terhadap program kerja sama Pengabdian Masyarakat di Luar Negeri.

Para peserta memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap pelatihan yang mereka terima. Mereka mengapresiasi konten yang relevan, aplikatif, dan mendukung upaya peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia.

Para guru BIPA di Australia yang mengikuti pelatihan ini tampak sangat bersemangat dalam simulasi mengajar Bahasa Indonesia. Mereka dengan antusias menerapkan konsep kearifan lokal yang mereka pelajari dari para narasumber. Dengan penuh semangat, para guru berhasil mengintegrasikan unsur-unsur kearifan lokal ke dalam pembelajaran BIPA sesuai dengan tingkatan pemelajar. Mereka kreatif memadukan elemen-elemen budaya Indonesia dalam pembelajaran untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik.. Dengan peningkatan keterampilan ini, diharapkan pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia akan semakin berkualitas.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, juga dipentaskan tari tradisional dari Riau “Mak Inang Pulaiu Kampai” yang berhasil memukau para peserta dengan keindahan gerak dan musik tradisionalnya. Pertunjukan busana adat dari Suku Dayak Kenyah, Kalimantan Timur, juga menjadi sorotan utama, memperlihatkan kearifan lokal serta kekayaan warisan budaya Indonesia.

Tidak hanya itu, lagu daerah “Apuse” dari Papua dan “Kicir-Kicir” dari Jakarta turut menghiasi kegiatan pelatihan BIPA berbasis kearifan lokal dengan semangat.  Para peserta dari berbagai daerah di Australia menyambut penampilan ini dengan antusiasme, bahkan ikut serta menari bersama.

Dengan keberhasilan ini, FPBS UPI berkomitmen untuk terus aktif dalam mengembangkan pendidikan Bahasa Indonesia di tingkat internasional dan berkontribusi dalam upaya internasionalisasi bahasa Indonesia. Semoga kegiatan semacam ini dapat terus menginspirasi dan memperkaya pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan berpartisipasi dalam keberhasilan program ini. Semoga keberhasilan ini menjadi dorongan untuk lebih memperkuat pendidikan Bahasa Indonesia di Australia. (Neta)