FPIPS UPI Perkuat Kontribusi untuk Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark
|
Sumber: Dok. Istimewa (2025)
Kabupaten Sukabumi, Juni 2025 – Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengambil langkah strategis untuk memperkuat kontribusinya dalam pengembangan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark melalui penelitian kolaboratif yang berfokus pada keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Kawasan Ciletuh-Palabuhanratu telah meraih pengakuan internasional sebagai salah satu dari 229 UNESCO Global Geopark di seluruh dunia. Namun, prestasi ini membawa tanggung jawab besar, mengingat label UNESCO Global Geopark bukanlah penghargaan yang bersifat permanen. Setiap empat tahun sekali, komite ahli dari berbagai negara melakukan validasi untuk menilai kelayakan kawasan ini mempertahankan statusnya. Evaluasi ketat ini menentukan apakah label bergengsi tersebut dapat dilanjutkan atau harus dihentikan
Tantangan Pengelolaan yang Semakin Kompleks
Saat ini, pengelolaan geopark menghadapi tantangan yang semakin kompleks seiring dengan tuntutan Sustainable Development Goals (SDGs) dan konsep responsible tourism. Tantangan utama meliputi pemberdayaan masyarakat, tata kelola geosite, hingga resiliensi terhadap bencana.
Kekhawatiran terhadap resiliensi bencana menjadi semakin mendesak mengingat dalam enam bulan terakhir, kawasan Ciletuh-Palabuhanratu telah mengalami dua kali bencana hidrometeorologi yang memutus akses transportasi dan menyebabkan daerah tersebut terisolasi. Selain itu, munculnya beberapa geopark baru baik di tingkat lokal maupun nasional turut menambah kompetisi dalam industri pariwisata geopark di Indonesia.
Merespons fenomena tersebut, tim Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) PTN-BH dari FPIPS UPI melakukan kajian mendalam tentang persimpangan antara keberlanjutan pariwisata dengan pemberdayaan ekonomi, sosial, dan resiliensi bencana.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Fitri Rahmafitria bersama Moh. Dede, Riko Arrasyid, dan Purna Hindayani melakukan observasi lapangan komprehensif serta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai pemangku kepentingan.
Pada 16 Juni 2025, bertempat di Grand Inna Samudera Beach Hotel, tim peneliti menggelar FGD dengan aparat Pemerintah Kabupaten Sukabumi, termasuk Badan Pengelola Geopark dan para camat di wilayah tersebut. Kegiatan ini menandai komitmen serius FPIPS UPI untuk membantu Pemkab Sukabumi mengidentifikasi dan mengatasi tantangan pengelolaan geopark.

Sumber: Dok. Istimewa (2025)
Harapan dan Dampak Jangka Panjang
FGD ini diharapkan dapat menghasilkan arahan strategis bagi pengembangan geopark secara jangka panjang yang tidak hanya berfokus pada sektor pariwisata, tetapi juga menciptakan efek pengganda (multiplier effect) untuk kesejahteraan masyarakat dan konservasi lingkungan.
Kegiatan ini juga menjadi langkah awal inisiasi kerja sama yang lebih luas antara UPI dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi di berbagai bidang, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan wilayah dan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar. Dengan pendekatan akademis yang solid dan kolaborasi yang kuat dengan pemerintah daerah, FPIPS UPI optimis dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas Ciletuh-Palabuhanratu sebagai UNESCO Global Geopark yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat lokal.
Kontributor: Moh. Dede (Dosen Manajemen Resort dan Leisure, FPIPS UPI)