FPTK UPI Gelar Workshop Penyusunan Proposal Pembukaan Progam Studi

Bandung, UPI

Departemen Pendidikan Teknik Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia (FPTK UPI) dalam waktu dekat akan membuka 2 Program Studi (Prodi) baru, yaitu Prodi Magister Arsitektur dan Prodi Pendidikan Profesi Arsitek (PPArs). Sementara itu dalam kesempatan yang sama, para dosen di lingkungan FPTK UPI juga menginisiasi pengajuan pembukaan Prodi Program Profesi Insinyur.

Pernyataan tersebut terungkap dalam acara Workshop Penyusunan Proposal Pembukaan Progam Studi (Magister Arsitektur, Program Profesi Arsitek, Program Profesi Insinyur) di Ruang Tulip 2 Hotel Grand Tjokro Bandung Jalan Cihampelas No. 211-217, Bandung, Kamis (16/5/2019). Semua tim penyusun hadir melakukan diskusi untuk memberikan masukan, penguatan pada draf proposal yang sudah dibuat.

Menurut Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., dalam sambutannya mengatakan,”Kami sangat mengapresiasi perihal pembukaan Program Studi Magister Arsitektur, Program Studi Pendidikan Profesi Arsitek, dan Program Studi Pendidikan Profesi Insinyur untuk kepentingan pengembangan UPI ke depan. Program ini juga bersinergi dengan program Asian Develompent Bank (ADB) dalam upaya mewujudkan Center of Excellence (CoE) guru teknik dan vokasi.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Dekan FPTK UPI Prof. Dr. Mokhammad Syaom Barliana, M. Pd., M.T., mengungkapkan bahwa urgensi pembukaan program studi baru yang dimaksud adalah untuk memberikan layanan kepada para alumni FPTK dalam menyiapkan diri memasuki dunia kerja yang jumlahnya sangat banyak. Ditegaskannya,”Ini merupakan program strategis mengantisipasi dan menjawab tantangan kebutuhan pasar akan tenaga profesional di bidang arsitektur baik melalui pendidikan profesi maupun program magister. Pengajuan kedua prodi ini tentu harus diperkuat oleh potensi yang dimiliki baik sumber daya manusia maupun sumber daya material, sarana dan prasarana, untuk itu segala pertimbangan dan konsekuensi dari rancangan program ini menjadi pertimbangan tim.”

Ini merupakan program strategis mengantisipasi dan menjawab tantangan kebutuhan pasar akan tenaga profesional di bidang arsitektur baik melalui pendidikan profesi maupun program magister, ungkapnya. Pengajuan kedua prodi ini tentu harus diperkuat oleh potensi yang dimiliki baik sumber daya manusia maupun sumber daya material, sarana dan prasarana, untuk itu segala pertimbangan dan konsekuensi dari rancangan program ini menjadi pertimbangan tim.

Dijelaskannya,”Proposal Pendirian PPArs pada dasarnya dilatarbelakangi oleh kondisi eksternal dan internal secara umum di FPTK. Secara eksternal, kepentingannya dilatarbelakangi oleh kesepakatan dunia internasional (UIA) dan Konvensi Standar Kompetensi Arsitek Profesional (Depnaker RI, 1998). IAI mensyaratkan perlunya sebuah PPAr selama 2 semester sebagai bagian dari proses seseorang mendapatkan sertifikasi keahlian di bidang arsitektur. Selain itu, akibat terjadinya globalisasi dan diberlakukannya perdagangan bebas di tingkat ASEAN Free Trade Area AFTA-2000, dan Asia Pasifik Asia Pacific Economic Coorporation (APEC-2010), serta World Trade Organization (WTO-2020).”

Sementara itu dari sudut pandang internal, hal ini merupakan sebuah upaya tindak lanjut akreditasi Prodi S1 Arsitektur yang sudah bernilai A serta adanya peningkatan jumlah pendaftar program magister pada setiap tahunnya selain untuk memenuhi kebutuhan dari faktor eksternal di atas.

Berikut beberapa catatan hasil workshop PPArs, pertama, visi dan misi disesuaikan dengan kebutuhan output tenaga ahli setelah lulus PPArs dan disesuaikan pula dengan karakter UPI dan FPTK. Kedua, dibutuhkan adanya tambahan dosen dan minimal 6 tenaga kependidikan untuk dapat terjadi pendirian dan keberlangsungannya. Ketiga, diperlukan pengembangan dan perlengkapan sarana dan prasarana dan termasuk kerjasama dengan asosiasi dan juga LSP. Keempat, diperlukan pengurusan sertifikasi SKA Madya IAI untuk beberapa personil dosen-dosen yang ada untuk menunjang proposal tersebut karena ada batasan mengenai jumlah ahli tersertifikasi. Kelima diperlukan penyesuaian kurikulum dengan penambahan mata kuliah-mata kuliah kontemporer seperti Pedagogi dan Arsitektur, Ekonomi Teknik Lanjut, BIM dan lain sebagainya, hal ini masih dalam kajian lanjut, dan keenam, agenda revisi proposal dan adaptasi program diagendakan dalam 2 bulan selenjutnya ke depan sampai dengan pertengahan bulan Juli 2019.

Demikian pula dengan kegiatan penyusunan proposal pengajuan Prodi Program Profesi Insinyur yang dinisiasi oleh para dosen di lingkungan FPTK UPI, ungkapnya lagi. Diskusi dilaksanakan oleh semua tim, diantaranya para Ketua dan Sekretaris Departemen serta Ketua Prodi di lingkungan FPTK UPI.

“Beberapa pokok bahasan yang didiskusikan diantaranya target peserta yang akan mengikuti program studi insinyur, penyiapan sumber daya guna mendukung terbentuknya prodi, kualifikasi calon pengajar, capaian pembelajaran dan karakteristik dari Prodi Program Profesi Insinyur,” ujarnya.

Selain itu, katanya, dalam diskusi tersebut dibahas pula landasan awal yang diambil dalam pendirian prodi dan juga pemenuhan persyaratan minimum pendirian prodi. Pertanyaan dan tanggapan peserta workshop menjadi masukan dan bahan perhatian bagi tim penyusun proposal. Proposal ditargetkan selesai dalam 2 bulan ke depan, yang kemudian diajukan ke Universitas. Proposal didasarkan pada pedoman yang berlaku, analisis kebutuhan dan analisis situasi yang secara komprehensif dalam penyusunannya.

Selanjutnya, adapun program pasca workshop yaitu merevisi isi dari proposal dengan mempertimbangkan masukan dan tanggapan yang diberikan para peserta dengan menyesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang ada saat ini. Proposal final yang akan dibuat merupakan hasil dari perumusan yang didasarkan pada karakteristik dan kondisi UPI yang mengacu pada pedoman perundang-undangan yang berlaku, serta analisis kebutuhan yang disusun dan disajikan secara detail dan komprehensif. Proposal pengajuan Program Studi Program Profesi Insinyur ini ditargetkan akan diajukan pada pertengahan bulan Juni 2019 dengan terlebih dahulu ditelaah oleh setiap prodi di lingkungan FPTK UPI. (edit/dodiangga)