Gelaran Pengukuhan Guru Besar (PGB) UPI Tahun 2021 Hari Kedua: UPI Kukuhkan Empat Profesor FIP dan FPOK

Bandung, UPI – Rabu (24/11) pagi, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) telah menyelenggarakan kembali rangkaian Pengukuhan Guru Besar (PGB) 2021 hari ke-2 yang berlangsung secara luring terbatas dan ditayangkan secara daring. Kegiatan PGB ini diselenggarakan pada Gedung Achmad Sanusi, UPI Kampus Bumi Siliwangi, Kota Bandung serta melalui aplikasi video conference Zoom Meeting dan live streaming di kanal YouTube TVUPI DIGITAL. Turut hadir dalam kegiatan antara lain Rektor UPI, Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., MA. beserta jajaran, Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) UPI, Prof. Dr. Idrus Affandi, SH., Ketua Senat Akademik (SA) UPI, Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed. beserta jajaran, Ketua Dewan Guru Besar (DGB) UPI, Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. beserta jajaran, para dosen yang dikukuhkan, serta sejumlah tamu undangan.
Dalam rangkaian hari kedua PGB, terdapat empat orang Guru Besar yang dikukuhkan, yaitu: Prof. Dr. Drs. Endang Rochyadi, M.Pd., Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd., Prof. Dr. Drs. Tatang Muhtar, M.Si., dan Prof. Dr. Drs. Ayi Suherman, M.Pd.
Pada kesempatan pertama menyampaikan pidato pengukuhan guru besar, Prof. Dr. Drs. Endang Rochyadi, M.Pd. menyampaikan pidato dengan judul “Mengkaji Ulang Praktik Intervensi Anak Dengan Hambatan Intelektual dalam Perspektif Pendidikan Khusus”. Hal ini sekaitan dengan dikukuhkannya Prof. Endang sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan Khusus Anak dengan Hambatan Intelektual pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UPI. Selanjutnya, Prof. Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. turut menyampaikan pidato pengukuhannya dengan judul “Konseling Permainan Kelompok Bagi Anak Berpengalaman Traumatis”. Pidato ini merupakan upaya pertanggungjawaban akademik Prof. Nandang selaku Guru Besar bidang Ilmu Psikologi Pendidikan dan Bimbingan pada Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UPI.
Prof. Dr. Drs. Tatang Muhtar, M.Si. menyampaikan pidato pengukuhan pada kesempatan ke-tiga dengan mengangkat judul “Rekonstruksi Pendidikan Jasmani Di Indonesia: Sebuah Upaya Mengokohkan Kontribusi Pendidikan Jasmani dalam Membangun Karakter Bangsa”. Pidato tersebut merupakan dasar yang mengukuhkan Prof. Tatang sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pedagogi Olahraga pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI. Pada sesi penyampaian terakhir, Prof. Dr. Drs. Ayi Suherman, M.Pd. menyampaikan pidatonya dengan judul “Transformasi Kurikulum Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar”. Prof. Ayi kemudian dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pedagogi Olahraga pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI.
Selanjutnya Rektor menyerahkan surat keputusan kepada Ketua Dewan Guru Besar (DGB) yang dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh Ketua DGB UPI. Dalam sambutannya, Ketua DGB menyampaikan harapan besar bagi para profesor yang telah dikukuhkan.
“Kita diingatkan dengan beberapa buku salah satunya buku Animal Farm yang ditulis oleh George Orwell. Relevansinya dengan hari ini kira mendengarkan bagaimana konseling bagi orang yang sudah mengalami trauma, bagaimana pendekatan pembelajaran bagi anak yang memiliki gangguan intelektual, dan bagaimana seharusnya pedagogi olahraga diterapkan bagi semua kalangan. Itu semua kata George Orwell bisa dilakukan oleh binatang, tapi satu hal yang tidak bisa lakukan oleh binatang adalah melakukan pertimbangan moral. Jadi guru besar adalah jangkar moral universitas. Apa yang dilakukan hari ini bukan bab terakhir dari buku hidup Prof. Endang, Prof. Nandang, Prof. Tatang, dan Prof. Ayi tetapi merupakan bab pendahuluan dari buku kegurubesaran yang akan ditulis,” ujar Ketua DGB.
Kegiatan PGB ini diharapkan menjadi momentum untuk terus mengisi ruang-ruang kepakaran yang masih kosong, sehingga dapat menghasilkan dan menorehkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang berharga guna menunjang kehidupan yang lebih baik dan bersinergi. Acara PGB ini, diharapkan dapat memantik seluruh Civitas Academica UPI untuk terus memberikan sumbangsih kepakaran terkait bidang keilmuan serta pengetahuan bagi universitas dan juga masyarakat luas. (Teks: Kamelia-Dewi/Foto: Silvia/edit: end)