HAND SANITIZER DAN SABUN BERBAHAN DASAR MANGROVE BUATAN MAHASISWA PENDIDIKAN KELAUTAN DAN PERIKANAN UPI

COVID-19 yang sudah banyak menginfeksi penduduk di berbagai negara termasuk Indonesia memerlukan kegiatan pencegahan dan penanggulangan dari berbagai pihak. Kegiatan pencegahan penyebaran COVID-19 salah satunya adalah gaya hidup bersih dengan rajin mencuci tangan baik dengan sabun maupun hand sanitizer. Sejak adanya infeksi COVID-19 banyak terjadi kelangkaan dan kenaikan harga untuk sabun dan hand sanitizer. Berdasarkan hal tersebut mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan Kampus Daerah Serang Universitas Pendidikan Indonesia membuat hand sanitizer dan sabun berbahan dasar mangrove.

Mangrove atau yang biasa disebut bakau secara umum merupakan tanaman yang hidup di wilayah pantai. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia kedua setelah Kanada yang mencapai 99.093 kilometer dan hampir di setiap pantai di Indonesia masih dijumpai mangrove meskipun banyak juga yang mengalami kerusakan. Mangrove memiliki banyak manfaat seperti mengurangi dampak bencana tsunami, banjir rob, tempat tinggal biota laut, kemudian kayu, daun, dan buahnya juga dapat diolah menjadi berbagai produk.

Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan Kampus Daerah Serang Universitas Pendidikan Indonesia sebagai satu-satunya program studi pendidikan berbasis kelautan perikanan di Indonesia turut berkontribusi bersama Tim UPI Siaga Covid-19 dalam mencegah penyebaran COVID-19 melalui pengembangan hand sanitizer dan sabun berbahan dasar produk alam pesisir dan laut (marine natural product) seperti mangrove. Spesies mangrove yang digunakan dalam pengembangan hand sanitizer dan sabun antara lain Acanthus ilicifolius, Acrostichum aureum, Calotropis gigantea, Sonneratia alba, Avicennia alba, dan Bruguiera gymnorrhiza. Mangrove tersebut mengandung senyawa fitokimia antara lain, alkaloid, tanin, flavonoid, terpenoid yang berguna sebagai bahan obat dan dapat diterapkan pada beberapa penyakit dan dapat digunakan sebagai antimikroba dimana bahan bioaktif dari mangrove juga sebagai antioksidan yang dapat mengikat radikal bebas.

Berdasarkan hal tersebut sudah selayaknya kita mampu menjaga dan memanfaatkan dengan bijak sumberdaya kelautan perikanan seperti mangrove karena potensi kelautan perikanan Indonesia sangat besar (FERRY DWI CAHYADI )