Harapan Ketua DGB: Guru Besar Bukan Jadi Tujuan Akhir, Melainkan Tahap Awal untuk Lebih Berdedikasi dan Inovasi
|
Bandung, UPI
Ketua Dewan Guru Besar (DGB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M. Ed., ikut hadir penyerahan SK Pengangkatan Tiga Guru Besar dari FIP, FPIPS, dan Kampus Serang yang dipimpin langsung oleh Rektor UPI, Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Lantai 1, Gedung Partere, Kampus UPI Bumi Siliwangi Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, pada Rabu (14/05/2025).
Ia menegaskan bahwa diangkatnya para Guru Besar yang baru yaitu Dr. Juhanaini, M.Ed., dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Dr. Erlina Wiyanarti, M.Pd., dari Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Dr. Supriadi, M.Pd., Kampus UPI di Serang., diharapkan dapat menjadi tahapan awal dalam berkembangnya inovasi dan dedikasi yang dapat melahirkan dampak lebih besar bagi sekitar.
Meningkatnya jumlah guru besar yang baru membuat UPI saat ini memiliki lebih dari 230 Guru Besar. Dimana peningkatan jumlah Guru Besar ini merupakan salah satu syarat bagi sebuah perguruan tinggi agar dapat mengarah menuju World Class University (WCU). Ketua DGB menyatakan bahwa bertambahnya pencapaian Guru Besar di UPI ini diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk melimpahnya talenta akademik yang berindikasi pada karya akademik yang kredibel.


Lalu, ia juga tegaskan untuk meningkatkan lagi riset lebih lanjut dan lebih besar kedepannya, khususnya kepada para Guru Besar, Tidak ada cara lain kecuali sekarang para Guru Besar itu harus lebih aktif, karena Guru Besar itu bukan tujuan akhir, itu hanya baru sebatas tahapan awal untuk berdedikasi berinovasi jauh lebih tinggi lagi”.
Ditegaskannya kembali, “Sekarang mungkin cara berpikir kita tidak lagi cukup hanya menggunakan skepticism yang biasa. Jadi mungkin kita harus mulai berpikir dengan pemikiran-pemikiran yang berbasis pada radical skepticism. Maksud radical skepticism disini berarti ada banyak faktor yang harus kita pikirkan yang out of the box”.
Melanjutkan pernyataan tersebut, Prof. Didi Suryadi juga memaparkan apabila proses-proses yang ada tidak dapat memberikan solusi maka hal tersebut tidak akan berdampak dan tidak memberikan jawaban.
Maka dari itu, Ia berharap pada proses riset berikutnya, tingkat keraguan yang dituangkan akan lebih tinggi yang pada akhirnya dapat menghasilkan terobosan-terobosan baru yang luar biasa serta memberikan dampak besar bagi sekitar. (Ratih Latifah – Syifa Nur R)