Idul Fitri 1443 H, Guru Besar UPI Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd Sampaikan Pesan Girah Ramadan untuk Mewujudkan Insan yang Unggul

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia melalui panitia pelaksana kegiatan Ramadhan 1443 H menyelenggarakan kegiatan Takbir dan Sholat Idul Fitri dalam rangkaian kegiatan Ramadhan 1443 H. Peserta Takbir dan Sholat Idul Fitri dalam kegiatan Ramadhan 1443 H ini meliputi Dosen UPI, Tenaga Kependidikan UPI, Mahasiswa UPI, Pelajar Lab School, serta masyarakat umum.

Pelaksanaan Takbir dan Shalat Idul Fitri dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan perkembangan kondisi pandemi. Kegiatan Gema Takbir dan Sholat Idul Fitri dilaksanakan di ruang utama Masjid Al-Furqan UPI. Pelaksanaan Gema Takbir dan Sholat Idul Fitri dikoordinasikan oleh Prof. Dr. Memen Kustiawan, S.E.,M.Si., Ak.CA, Dr. Liris Raspatiningrum, M.Pd, Dr. Arciana Damayanti, M.M serta Alpan Noor Habib yang merupakan Pelaksana kegiatan Ramadhan 1443 H.

Kegiatan Shalat Idul Fitri 1443 H dipimpin oleh Khatib  Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd yang membahas Girah Ramadan untuk Mewujudkan Insan yang Unggul. Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd menjelaskan  bahwa dengan semangat yang menggebu, kita telah menjalani ramadan dihiasi hati yang lapang dan ikhlas. Girah ini muncul karena adanya rasa cinta kita terhadap ramadan. Maka, penting kita menjaga rasa girah terhadap ramadan ini sehingga menjadi insan yang lebih baik dan unggul.

Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd mengungkapkan bahwa secara terminologis, girah diartikan sebagai semangat yang menggelora dalam setiap jiwa manusia. Ada pula yang memaknai kata girah ini sebagai unsur jiwa untuk menjaga kehidupan dan kesalehan jiwa. Namun secara umum, kata girah yang berasal dari bahasa Arab ini, memiliki makna semangat. Hal itu berarti pula semangat untuk membela agama. Maka sudah saatnya, girah ramadan senantiasa kita jaga karena amadan memiliki banyak keistemewaan.

Selanjutnya Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd menjelaskan bahwa Allah SWT menyebut hamba terbaik-Nya bagi mereka yang melaksanakan puasa ramadhan sesuai ciri-ciri dalam Al-Quran surah Az-Zariyat, yaitu pertama, mereka yang sedikit tidur di waktu malam.  Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Sedikit tidurnya manusia baik versi Allah itu, mereka selalu memohon ampun akan segala kehilafannyaKedua, mereka yang memberikan hartanya bagi orang miskin.  Dari dua ciri tersebut, hasil akhir yang diharapkan setelah melalui ibadah puasa dan ibadah lainnya di bulan ramadan adalah menjadi insan yang bertakwa. Tidak ada takaran atau standar keunggulan manusia yang lebih hebat daripada standar takwa.

Menurut Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd terdapat lima ciri umum orang-orang bertakwa: Pertama, dalam hidupnya gemar menginfakkan harta bendanya di jalan Allah, baik dalam keadaan sempit maupun lapang. Kedua, mampu mengendalikan serta menahan diri dari sifat amarah. Ketiga, selalu bersifat pemaaf dan tidak pendendam kepada orang lain yang berbuat salah. Keempat, tatkala terjerumus pada perbuatan keji dan dosa atau menzalimi diri sendiri, ia segera ingat kepada Allah dan kemudian bertobat, beristighfar, memohon ampunan kepada-Nya atas segala perbuatan dosa yang telah dilakukannya. Kelima, secara sadar tidak mengulang perbuatan keji dan mungkar yang pernah dilakukan.

Pada khutbah sholat Idul Fitri, Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd mengutip karya  Ibnu Abdil Barr rahimahullah yang menjelaskan bahwa makna shaum dalam kamus Lisanul Arab, juga bermakna sabar.  Sabar tentu termasuk pula sebagai salah satu bentuk dari girah ramadan. Dengan sikap sabar ini, diharapkan dapat menghantarkan kita untuk memiliki sifat-sifat terpuji lain, seperti: Pertama, sikap dermawan, baik dalam kondisi lapang atau dalam kondisi sengsara. Kedua, mampu menahan amarah. Ketiga, sifat pemaaf. Berpuasa berarti melatih diri untuk menahan sesuatu yang secara manusiawi sangat diinginkan, tetapi melatih diri untuk menahannya, serta tabah terhadap kesengsaraan. Latihan ini dapat membentuk karakter seseorang untuk menjadi tangguh, pejuang dan ulet yang tidak mudah menyerah. Maka, kemenangan saat datang lebaran disambut bahagia, bagaikan jihad di jalan Allah Swt dengan kumandang takbir “Akbar” kemenangan.

Keempat, gejolak hawa nafsu adalah pendorong seseorang untuk berbuat asusila. Banyak terjadi kehidupan seks bebas sehingga menimbulkan penyakit menular karena prilaku seks bebas yang menyimpang. Kelima, puasa dapat mengasah rasa syukur dan merasakan betapa berharganya karunia nikmat-Nya. Keenam, puasa yang berlaku umum kepada semua umat Islam dapat menjadi pelajaran penting betapa semuanya dapat merasakan kemiskinan dan kekurangan dalam waktu tertentu meskipun di antara mereka berkecukupan. Ketujuh, Puasa dapat mengangkat derajat manusia menuju ketakwaan yang sejati.

Pada akhir khutbah Shalat Idul Fitri Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd memberikan pesan bahwa dampak pelaksanaan ramadan adalah membuahkan hati yang bersih agar mampu mengubah diri menjadi pribadi yang bertakwa. Tentunya, untuk mencapai kualitas derajat takwa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Tingkat takwa membutuhkan proses panjang yang harus ditempuh oleh setiap muslim. Selain harus melandasi diri dengan keimanan yang benar, juga harus menempuh proses berat sehingga.  Menurutnya mampu memberikan output yang baik dan mulia. Penting bagi kita untuk memperlakukan hati dengan sebaik-baiknya sehingga perbaikan (reformasi) diri, keluarga, masyarakat dan bangsa pasca-ramadan dapat kita realisasikan.

Ketua Panitia Kegiatan Ramadhan 1443 H/2022 M UPI sekaligus Dekan Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd menyampaikan terima kasih kepada  Khatib  Bapak Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. dan Imam, yang terhormat Bapak. Dr. Joni Rahmat Pramudia, M.Si.

Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Ramadhan 1443 H/2022 M telah terlaksana dengan baik. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Panitia yaitu Shalat Tarawih dan Ceramah Tarawih. Tadarus Al-Quran dilaksanakan setiap hari selama ramadhan secara luring dan daring pada waktu pagi dan sore, dipandu oleh tim seksi Tadarus. Ta’jil Bersama setiap hari.

Peringatan Nuzulul Quran yang diawali dengan buka shaum bersama dilaksanakan pada hari senin, 18 April 2022 M, dilaksanakan secara luring di Ruang Utama Masjid Al Furqan UPI dan daring. Pesantren Ramadhan Al-Furqan kerjasama dengan SMP Labschool UPI pada tanggal 05 – 07 April 2022 secara daring dan SMA Labschool UPI pada tanggal 18 – 21 April 2022 secara luring di Ruang Utama Masjid Al Furqan UPI.

Lomba MTQ, Lomba Kaligrafi Kontempoler, dan Lomba Desain Batik kerja UPI pada tanggal 01 – 21 April 2021 dilaksanakan secara luring dan daring. Pentas Seni Islami/Budaya Islam dan Bazar pada tanggal 08 April 2022 dan 22 April 2022 dilaksanakan dipelataran parkir masjid Al Furqan UPI.

Webinar Pelatihan Dakwah pada tanggal 23 April 2022 dilaksanakan secara daring. Pengajian dosen dan karyawan dilaksanakan pada tanggal 08, 15, dan 22 April 2022 secara daring. Diskusi Keislaman pada tanggal 25 April 2022 dilaksanakan secara daring dengan tema Jejak Islam di Rusia. Kajian Wanita pada tanggal 13 April dan 25 April 2022 dilaksanakan secara daring. Pembagian Paket Bagi Dhuafa, Fakir Miskin, dan Yatim Piatu telah disampaikan sebanyak 2.035 Paket Lebaran. Tanggal distribusi 28 April 2022 serta Penerimaan dan penyaluran ZIS.

Menutup sambutannya, Dr. Iwa Kuntadi, M.Pd mengajak keluarga besar UPI untuk mengikuti Silaturahim Idul Fitri Keluarga Besar UPI 1443 H bersama Dr. K.H. Abdul Wahid Maktub yang Insya Allah akan dilaksanakan hari Selasa, 17 Mei 2022. Pukul 09.00 – 11.00 WIB.  Untuk seluruh kegiatan yang dilaksanakan secara luring, Insya Allah tetap mengikuti protokol kesehatan, sebagai ikhtiar untuk mencegah penyerbaran Covid-19 (Humas UPI)