Indonesian Art Exhibition Bangkitkan Potensi Seni dan Budaya Indonesia

Tasikmalaya, UPI

Standing with the Masters” merupakan tajuk dari kegiatan Indonesian Art Exhibition yang diselenggarakan pada 17 -21 Januari 2018 di Jababeka Convention Center. Kegiatan ini semula akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, yakni Ir. Joko Widodo. Namun beliau berhalangan hadir karena harus menghadiri agenda yang tidak bisa ditinggalkan. Akan tetapi memiliki agenda di Jawa Barat, maka dibuka oleh Dr. Sofyan A. Djalil, S.H., M.A., M. ALD.

“Bak permata terpendam, harta karun Indonesia yang perlu dipromosikan dengan serius untuk dipahami oleh rakyat Indonesia sendiri, dan bahkan oleh dunia. Dalam Indonesian Arts Exhibition ditampilkan karya-karya galeri papan atas Indonesia,” kata Rosarina Giyartini, M.Pd.

Rosarina Giyartini, M.Pd. merupakan dosen Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya yang menjadi salah satu penerima undangan untuk berpartisipasi dalam Indonesian Arts Exhibition, pameran seni ini digadang-gadangkan Pameran Seni pertama di Indonesia kelas Dunia.

Dilansir dari Liputan 6, dalam kegiatan Indonesian Art Exhibition menampilkan karya lima maestro seni rupa Indonesia versi OHD yaitu Affandi, Kartika Afandi, Hendra Gunawan, Soedibio, H. Widayat, serta 159 karya seni baik lukis, patung, instalasi dan berbagai bentuk lainya yang terkenal akan dihadiri oleh dr. Oei Hong Djien, founder & collector dari OHD Museum.

“Sungguh sajian yang menakjubkan, dalam kegiatan ini diisi juga oleh berbagai penampilan seni budaya Indonesia yang dipersembahan President University & SMA President Boarding School. Luar biasa, menanamkan nasionalisme melalui karya seni dan layak ditauladani oleh generasi penerus bangsa,” imbuh Rosarina Giyartini, M.Pd. yang saat ini akan menempuh studi Doctoral.

Gambar tersebut merupakan salah satu dari karya maestro yang ditampilkan dalam kegiatan Indonesian Arts Exhibition. PT Jababeka bekerjasama dengan National Gallery Singapore dan para seniman serta kolektor lukisan dan karya seni lain dalam upaya membangkitkan potensi-potensi-potensi seni budaya di Indonesia yang tidak ternilai dengan judul. (Annisa Anita D)