Inovasikan Model Pembelajaran Terintegrasi, Jusuf Blegur, Dosen Universitas Kristen Artha Wacana Sukses Meraih Gelar Doktor di UPI dalam Waktu 2,1 Tahun

Bandung, UPI – Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan Sidang Promosi Doktor dengan promovendus, Jusuf Blegur, di Auditorium Sekolah Pascasarjana, Lantai 5, Senin 21 Oktober 2024, Pukul 08.00-10.00 WIB.

Promovendus lahir di Kalabahi, Alor, 04 Juli 1988. Riwayat pendidikannya dimulai dari TK Kristen Artha Asih 03 Kabola, Kalabahi (1994), SD GMIT 007 Kabola, Kalabahi (2000), SMPN 2 Kalabahi (2003), SMA Kristen 1 Kalabahi (2006). Menyelesaikan Sarjana Pendidikan di Universitas Kristen Artha Wacana, Kupang (September 2006-Januari 2011), Magister Pendidikan di Universitas Negeri Surabaya, Surabaya (September 2011-Juli 2013), dan sejak September 2022, tercatat sebagai mahasiswa program Doktor Pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Saat ini, promovendus merupakan Associate Professor (754) pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Artha Wacana, Kupang, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Sebelumnya, promovendus telah menyelesaikan Sidang Tahap 1 (ujian tertutup) pada Selasa, 17 September 2024. Sidang promosi kali ini, promovendus mempresentasikan disertasinya berjudul: “Inovasi Model Pembelajaran Terintegrasi untuk Meningkatkan Keterampilan Mengajar, Keterampilan Berpikir Analitis, Integritas Akademik, dan Kepemimpinan Transformasional Mahasiswa melalui Perkuliahan Micro-teaching.” Sidang promosi ini dipimpin oleh Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si., yang merupakan Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana. Dewan penguji yang bertugas menguji disertasi promovendus berturut-turut, (1) Prof. Dr. Amung Ma’mun, M.Pd. (promotor), (2) Prof. Dr. Berliana, M.Pd. (ko-promotor), (3) Dr. Agus Mahendra, M.A. (anggota), (4) Prof. Dr. Tite Juliantine, M.Pd. (penguji dalam), dan (5) Dr. Andreas J. F. Lumba, M.Pd. (penguji luar dari Universitas Kristen Artha Wacana).

Saat mengekspose riset disertasinya, promovendus menyampaikan bahwa dunia pendidikan dan pembelajaran selalu progresif. Untuk menjawab progresivitas tersebut, universitas perlu memfasilitasi mahasiswa calon guru melalui berbagai inovasi model-model pembelajaran dengan tugas-tugas kinerja yang dirancang secara sengaja (intentional structuring) guna mengafirmasi kompetensi-kompetensi yang prediktif dan juga progresif agar mereka mampu berakseleratif dengan baik. Seperti dalam konteks riset ini, promovendus menyoroti agar calon guru berketerampilan ketika mengajar, analitis dalam berpikir sebelum bertindak, berintegritas ketika menjalankan tugas dan tanggung jawab, serta transformatif terhadap aktivitas belajar siswa dan tuntutan kompetensi di pelbagai perkembangan zaman. Implikasinya, saat mereka berada di lingkungan profesionalnya (termasuk sekolah), mereka dapat melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan belajar dan pengembangan potensi siswa. Berbarengan dengan itu, calon guru menjadi pribadi yang analitis, berintegritas serta visioner, aktif, inisiatif, akseleratif, dan produktif terhadap pengembangan kompetensi berkelanjutan yang koheren dengan kebutuhan belajar siswa di abad 21. Selain itu, kompetensi calon guru juga harus berdampak positif terhadap pengembangan lingkungan kerja dan/atau komunitas belajarnya.

Secara keseluruhan, promovendus mengawali studinya dengan menginovasi model pembelajaran yang kemudian dikenal sebagai Model Pembelajaran Terintegrasi (Integrated Learning Model) untuk meningkatkan keterampilan mengajar, keterampilan berpikir analitis, integritas akademik, dan kepemimpinan transformasional calon guru serta melakukan pengujian validitas dan reliabilitasnya. Studi pertama ini, promovendus mengadopsi penelitian pengembangan dengan desain ADDIE yang melibatkan 573 orang partisipan dari tahap analisis kebutuhan sampai kepada tahap implementasi model yang dianalisis dan dievaluasi secara sinambung. Setelah melewati serangkaian analisis bibliometrik, analisis deskriptif, Kruskal-Wallis, Aiken, Cronbach, Intraclass Correlation Coefficient, Covariance Based-Structural Equation Modeling, dan pengujian statistik ANOVA, inovasi model pembelajaran tersebut berhasil memproduksi delapan sintaksis dengan 25 tugas kinerja yang mendukung pengembangan kompetensi mengajar mahasiswa.

Bertitik-tolak pada keberhasilan inovasi Model Pembelajaran Terintegrasi, promovendus melanjutkan studi keduanya menggunakan pre-test-post-test design kepada 35 orang partisipan selama 16 kali pertemuan, khususnya pada perkuliahan microteaching. Eksperimen ini bertujuan untuk melakukan pengujian empiris hasil inovasi model dan implikasinya terhadap peningkatan keterampilan mengajar, keterampilan berpikir analitis, integritas akademik, dan kepemimpinan transformasional mahasiswa. Hasil paired samples test membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran terintegrasi terverifikasi berdampak terhadap peningkatan keterampilan mengajar keterampilan berpikir analitis integritas akademik, dan kepemimpinan transformasional mahasiswa (calon guru). Sekali lagi, hasil riset ini menjawab fungsi psikometrika Model Pembelajaran Terintegrasi terhadap pengembangan kompetensi mengajar mahasiswa.

Kedua hasil studi sebelumnya nyatanya belum menghentikan langkah promovendus dalam melakukan risetnya. Promovendus kemudian melakukan studi explanatory sequential design (studi ketiga) kepada sembilan orang mahasiswa untuk mengonfirmasi pengalaman belajar seperti apa yang mahasiswa alami selama penerapan Model Pembelajaran Terintegrasi sehingga berdampak terhadap keempat keterampilan perkuliahan tersebut. Mengandalkan telaah dokumentasi, observasi langsung, dan wawancara terstruktur, serta analisis tematik, promovendus menemukan bahwa model pembelajaran terintegrasi meningkatkan keterampilan mengajar, berpikir analitis, integritas akademik, dan kepemimpinan transformasional mahasiswa melalui pengalaman mempelajari tujuan untuk mengidentifikasi masalah dan membuat keputusan, berbagi pengalaman kinerja dengan jujur dan kolaboratif sekaligus mengupayakan umpan balik yang jujur dan bertanggung jawab pada kemajuan kinerja, serta mengidentifikasi kemajuan belajar untuk mendorong inovasi kinerja yang baru.

Berikut cuplikan pertanyaan dan/atau bantahan yang tim penguji ajukan kepada promovendus. Pertama, Dr. Andreas J. F. Lumba, M.Pd., mendiskusikan mengapa pengembangan keempat keterampilan tersebut penting promovendus anggap signifikan dalam mendukung kompetensi mahasiswa calon guru. Kedua, Prof. Dr. Tite Juliantine, M.Pd., mendiskusikan bagaimana aplikasi model pembelajaran terintegrasi dalam perkuliahan micro-teaching untuk meningkatkan keempat keterampilan calon guru. Ketiga, Dr. Agus Mahendra, M.A., mendiskusikan bagaimana calon guru dapat mengoptimalisasi Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) dari model yang diinovasikan untuk mendukung kompetensi mahasiswa. Keempat, Prof. Dr. Berliana, M.Pd., mendiskusikan bagaimana promovendus mempertahankan validitas dan reliabilitas inovasi model dan juga tugas kinerja mahasiswa. Kelima, Prof. Dr. Amung Ma’mun, M.Pd., mendiskusikan konsep pengembangan melalui perkuliahan micro-teaching untuk mengembangkan berbagai keterampilan lainnya yang berguna bagi kehidupan mahasiswa. Terakhir, pimpinan sidang, memberikan apresiasi dan penguatan terhadap promovendus agar dalam penelitian masa depan dapat memperhatikan aspek kesejahteraan guru terhadap peningkatan kompetensi mereka sebagai guru.

Semua pertanyaan dan/atau bantahan yang tim penguji ajukan dan diskusikan dari naskah disertasi 1000 lembaran tersebut dapat promovendus jawab dengan baik. Tim penguji sidang promosi akhirnya memutuskan bahwa promovendus dinyatakan LULUS dengan nilai yudisium sebesar 3.98, sehingga berhak menyandang predikat cum laude (pujian). Berbarengan dengan hasil yudisium tersebut, promovendus berhasil menorehkan rekor penyelesaian studinya dalam waktu 2 tahun, 1 bulan, waktu tercepat yang baru pernah terekam selama penyelenggaraan studi program Doktor Pendidikan Olahraga. Rekor waktu studi ini sekiranya menjadi inspirasi dan eksitasi rekan-rekan mahasiswa lain untuk memecahkannya.

Hadir langsung dalam sidang promosi, Jusuf Aboladaka, S.E., M.Si., mendapatkan kesempatan menyampaikan sambutannya dari pimpinan sidang. Wakil Rektor II Universitas Kristen Artha Wacana tersebut mengungkapkan terima kasih kepada UPI yang telah menyelenggarakan pendidikan dan pembimbingan yang berkualitas sehingga promovendus dapat menyelesaikan studinya dengan prestasi yang sangat memuaskan. Pada kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan pesan rektor untuk membuka ruang kerja sama dengan pihak pascasarjana untuk mendukung pembukaan program magister pendidikan jasmani di UKAW sebagai langkah konkret dan strategis menjawab asa guru-guru Penjas dalam mengembangkan kualifikasi dan kompetensinya. Turut hadir juga Dra. Anggreini D. N. Rupidara, M.Si., Ph.D. (Dekan FKIP), Yuningsih N. Cristiani, S.S.T., M.Ak. (Kaprodi Akuntansi), dan James A. Zacharias, S.E., M.Si. (dosen Fakultas Ekonomi yang juga sementara menempuh studi doktor di Universitas Kristen Satya Wacana).

Ucapan terima kasih promovendus sampaikan kepada semua pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak langsung dari persiapan keberangkatan hingga sampai pada ujian promosi saat ini. Secara khusus, terima kasih promovendus sampaikan kepada tim promotor, Prof. Dr. Amung Ma’mun, M.Pd. (sekaligus sebagai Ketua Program Studi), Prof. Dr. Berliana, M.Pd., dan Dr. Agus Mahendra, M.A., dan tim penguji, Prof. Dr. Tite Juliantine, M.Pd., dan Dr. Andreas J. F. Lumba, M.Pd. Terima kasih juga disampaikan kepada Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Dr. Juntika, M.Pd., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana, Prof. Dr. Godlief F. Neonufa, M.T., selaku Rektor Universitas Kristen Artha Wacana, serta Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah mensponsori seluruh pembiayaan studi melalui skim Dosen Perguruan Tinggi Akademik Beasiswa Pendidikan Indonesia.

Menyangkut penguji luar, promovendus berpendapat bahwa untuk menjawab tantangan pengembangan karier dosen dan lembaga masa kini dan masa depan, maka kita harus berkolaborasi dan mengambil bagian dalam mendukung pengembangan diri kolega di komunitas kerja. Untuk itu, tidak berlebihan jika Dr. Andreas J. F. Lumba, M.Pd., diajukan sebagai penguji eksternal, dan akhirnya pimpinan Sekolah Pascasarjana menyetujui pengajuan dimaksud. Alasan promovendus mengajukan penguji eksternal tersebut karena beliau telah terlibat dalam riset disertasi sejak awal sehingga penguasaan terhadap materi-materi disertasi lebih komprehensif, detail, dan operasional sehingga kritis dan konstruktif ketika memberikan masukan-masukan guna memperlengkapi penyusunan disertasi. Kedua, ini juga merupakan ajang memperkenalkan “warna akademik” Universitas Kristen Artha Wacana ke arena diskusi yang lebih luas. Terakhir, yang tidak terlupakan, pengalaman berharga ini dapat melengkapi salah satu suplemen (syarat tambahan) apabila penguji luar ingin mengajukan kenaikan jabatan fungsional ke profesor. Kalau kita sendiri enggan bersimpul membentang karpet untuk kolega dan lembaga ke akses luar, lantas siapa yang ingin melakukannya?, tutupnya.

Selama berkuliah, promovendus telah memublikasikan +30 dokumen ilmiah (meskipun dengan program by course), baik di jurnal internasional bereputasi (Scopus/WoS), jurnal nasional terakreditasi (Sinta), prosiding seminar internasional, dan juga buku ber-ISBN yang berkolaborasi dengan berbagai penulis, seperti tim promotor dan tim penguji serta rekan-rekan kuliah, dan kolega lainnya dari berbagai afiliasi dan departemen. Tiga sertifikat Hak Kekayaan Intelektual juga berhasil diterbitkan dalam periode studinya. Tujuh publikasi ilmiah di antaranya, (1) Peer-assessment academic integrity scale (PAAIS-24) (Scopus Q1), (2) Enhancing teaching competence of prospective physical education teachers with integrated learning model (Scopus Q2), (3) Publication trends of online assessment in physical education (Scopus Q3), (4) Differentiation instruction publications in physical education: Bibliometric analysis of the last ten years (Scopus Q4), (5) Need analysis for innovation in integrated learning models for micro-teaching course: Explanatory sequential design (Sinta 2), (6) Inovasi model pembelajaran terintegrasi: Upaya peningkatan keterampilan mahasiswa (buku referensi ber-ISBN), dan (7) Strategi pembelajaran: Rasionalisasi pengantar untuk calon guru pendidikan jasmani (buku ajar ber-ISBN).

Menurut Kepala Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kelurahan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI-UPI) 2.0 tersebut, pencapaian ini ditengarai oleh eksperimen strategi goalsetting (outcome goal, performance goal, process goal) serta pelbagai persiapan yang matang dan menjaga stabilitas kontrol diri. Promovendus mengawalinya dengan menyusun matriks target penyelesaian studi +2 tahun, menelaah struktur kurikulum dan aktivitas perkuliahan serta syarat penyelesaian studinya. Diikuti dengan aktif melacak, menginventarisi, serta mengikuti program-program yang memperlancar penyelesaian riset dan studinya. Termasuk berpartisipasi pada free short course yang difasilitasi oleh Universitas Pendidikan Indonesia, seperti presenting with impact, research data management, scientific artwork. Selain itu, mengikuti seminar dan/atau pelatihan berbayar dari luar, tidak terbatas pada text mining AI tanpa coding, introduction to data visualization with Power BI, serta peer review training yang diselenggarakan oleh Asia-Pacific Association of Sport Studies berkolaborasi dengan Asian Journal of Sport History and Culture, Routledge, Taylor and Francis Group, serta International Conference of Sport for Development and Peace.

Di balik pencapaiannya, tidak dapat disangkali bahwa sejauh ini promovendus juga menjumpai runtunan hambatan, kendala, dan bahkan kekecewaan dan kegagalan. Kendati demikian, ditegaskannya bahwa kita perlu melihat hambatan, kekecewaan, ketidaksempurnaan, dan bahkan kegagalan sebagai pengalaman transformasi. Semakin kita belajar dari pengalaman-pengalaman tersebut, membuat kita menjadi lebih berpengalaman karena berhasil mengatasi hambatan, kekecewaan, ketidaksempurnaan, dan kegagalan dengan pengalaman belajar yang baru. Tambahnya, sesungguhnya hambatan, kendala, dan bahkan kekecewaan serta kegagalan bukanlah aib yang selalu dihindari, melainkan pembelajaran yang harus dirangkul dan dituntaskan. Salah satu manifestasi untuk mengatasi masalah di atas, promovendus memberikan kenang-kenangan kepada peserta sidang promosi, yakni menyediakan 35 eksemplar buku ber-ISBN yang ditulis sendiri oleh promovendus, yakni bertajuk: “Soft skills untuk prestasi belajar: Disiplin, percaya diri, konsep diri akademik, penetapan tujuan, tanggung jawab, komitmen, kontrol diri.”

Di dalam buku suvenir tersebut, promovendus mengulasi strategi goal setting dan juga bagaimana merumuskan goal setting yang bermakna, yakni keberhargaan diri, tindakan yang berfaedah bagi sesama, ciptakan sesuatu yang fenomenal, menginspirasi orang lain, juga di ulas tentang prinsip-prinsip goal setting yang dapat pembaca eksperimenkan. Menyadari untuk mencapai tujuan, seseorang perlu mengontrol berbagai distractor agar pikiran, mental, dan energinya tetap terjaga. Promovendus juga menyodorkan strategi melatih kontrol diri dengan teknik KONTROL. Paparannya, kenali perilaku adiktif yang menyimpang (K), organisasikan pikiran yang matang sebelum bertindak (O), nyamankan pikiran dan perasaan dengan berolahraga dan berekreasi (N), terbukalah terhadap hambatan dan kegagalan (T), rayakan syukur dalam kondisi apa pun (R), orientasikan kejujuran saat mengatasi kendala (O), sertalegalkan budaya sosialisasi yang peduli dan empati (L). Besar harapan, peserta yang beruntung mengoleksi buku tersebut, dapat menelaah sekaligus menerapkan sembari menyempurnakannya dengan pengalaman lainnya agar tidak hanya berhasil secara akademik namun juga non-akademik.

Kami ucapkan proficiat kepada promovendus yang telah sukses mengekspose dan mempertahankan hasil riset disertasinya dalam sidang promosi. Semoga pencapaian ini dapat menginspirasi dan gelar Doktor Pendidikan Olahraga yang telah diraih berdampak positif kepada mahasiswa, universitas, sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara. Aamiin.