Ironis, Kebudayaan Tradisional Indonesia Memudar

Bandung, UPI

Ilustrasi
Ilustrasi

Melihat semakin memudarnya kebudayaan tradisional bangsa Indonesia, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2012 melakukan penelitian terhadap beberapa mahasiswa di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian ini dilakukan kepada total 50 mahasiswa yang terdiri atas 25 mahasiswa Ilmu Sosial dan 25 mahasiswa Ilmu Alam. Terdiri dari 39 orang perempuan dan 11 orang laki-laki. Sedangkan berdasarkan usia, sebanyak 38 orang berusia lebih dari 18 tahun, 7 orang berusia tepat 18 tahun, dan hanya 4 orang yang berusia di bawah 18 tahun.

Berdasarkan data yang telah diolah, kesimpulan merujuk pada kesetujuan bahwa kebudayaan tradisional Indonesia memang sedang berada pada posisi yang krusial. Kebanyakan mahasiswa saat ini menyadari bahwa memang budaya modern lebih berkembang dibandingkan dengan budaya tradisional. Dan ironisnya lagi meskipun mereka kebanyakan setuju bahwa budaya tradisional sudah semakin menghilang, baik menurut jenis kelamin, usia, maupun lingkungan akademik mengatakan tidak tertarik untuk mencari informasi tentang budaya tradisional dibanding modern. Hal ini tentu semakin menegaskan bahwa di kalangan mahasiswa sendiri keinginan untuk mengetahui dan memahami tentang budaya tradisional sudah semakin hilang.

Di sini kita melihat fakta bahwa para generasi muda tidak terlalu tertarik untuk mengetahui tentang kebudayaan aslinya. Dan ini sendiri menjadi salah satu alasan mengapa budaya-budaya asli Indonesia mulai luntur. Sebab kita tahu bahwa jika bukan para anak muda yang melestarikan dan menjaga kebudayaannya, lalu siapa lagi.

Masalah kebudayaan memang bukanlah hal yang sepele. Terutama mengenai memudarnya kebudayaan asli bangsa digantikan dengan kebudayaan-kebudayaan modern. Oleh sebab itu, kita tidak boleh hanya berpangku tangan dan marilah mencoba melakukan suatu perubahan mulai dari sekarang. (Florida Purba, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS UPI)