ISOT dan IHTC Platform Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan

3

Bandung,UPI

“Saat ini pariwisata menjadi tulang punggung devisa yang digunakan bagi pembangunan negaranya di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Adanya kesadaran akan urgensi pembangunan pariwisata yang berkelanjutan menjadi perhatian para stakeholder dan para akademisi pendidikan tinggi pariwisata, yang dituangkan dalam berbagai penelitian dan pengalamannya secara profesional yang diformulasikan dalam “Internasional Seminar on Tourism (ISOT) ke 2 dan International Hospitality & Tourism Conference (IHTC) ke 3”, ujar Prof. H. Furqon, M.A., Ph.D., Rektor Universitas PendidikanIndonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Mohd Salehuddin Mohd Zahari ketua panitia dari Universiti tenologi MARA Malaysia memaparkan, “Saya kagum akan keragaman sumber daya alam dan budaya manusia di Indonesia.  Kami sangat gembira dapat bekerjasama dengan UPI untuk berbagi  pengalaman dan pengetahuan berbasis penelitian dalam bidang pariwisata yang berkelanjutan. Kegiatan ini akan menjadi platform pembangunan pariwisata yang berkelanjutan di Asia dan dunia”.2

Agus Sudono Ketua Panitia Program Studi Pariwisata menyatakan bahwa kegiatan yang  dilaksanakan Selasa (11/10/2016) di Gedung Ahmad Sanusi UPI diinisiasi oleh tiga jurusan pariwisata di UPI bekerjasama dengan Universiti Teknologi Mara Malaysia.  Mereka menggabungkan ISOT (Internasional Seminar on Tourism) 2016 dengan “International Hospitality & Tourism Conference”. Hal ini dilakukan sebagai upaya kesadaran bahwa kedua pendidikan pariwisata ini menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi ASEAN perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pariwisata berkelanjutan melalui hasil penelitian mereka.

Ia pun menambahkan bahwa melalui program kegiatan terpadu tersebut maka negara-negara ASEAN dapat menempatkan standar untuk pembangunan di tingkat regional, kualifikasi sarjana pendidikan tinggi pariwisata berdasarkan penelitian. Tema besar pada tahun ini adalah “Warisan Budaya dan Masyarakat: Agenda Riset dan Praktik Terbaik di Industri Perhotelan dan Pariwisata.”    Kegiatan ini sangat prestisius karena makalah para akademisi yang dikompilasi dalam prosiding akan diindeks secara internasional oleh Scopus, yang diterbitkan oleh Taylor & Francis.

Menarik bahwa kegiatan ini dihadiri oleh 150 orang akademisi dan praktisi dari stakeholder pariwisata.  Peserta dari nusantara adalah Sekolah Tinggi Pariwisata Bali, SIRIM Training Services Malaysia, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Universitas Bina Nusantara, Universitas Negeri Jakarta, Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (Jakarta), Institut Pertanian (Bogor), Universitas Kristen Petra (Surabaya), Universitas Stikubank (Semarang),  Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), Universitas Udayana,  Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua, Universitas Dhyana Pura Indonesia (Bali),  Universitas Telkom, Universitas Winaya Mukti, Politeknik Bandung. Peserta dari mancanegara yang berpartisipasi adalah dari Universiti Utara, Politeknik Sandakan Sabah, SEGi College, Universiti Malaysia Kelantan, Tourism Malaysia, Universitas Perlis, Universiti Sains, Universiti Mara Pulau Pinang dan Terengganu Malaysia, Puncak Alam (Malaysia) Lincoln University New Zealand,  Universitas Taylor’s Malaysia, Management and Sience University (MSU) Malaysia, Northwest University for Nationalities Cina, Swinburne University of Technology, Victoria University Melbourne Australia.

1Mereka juga mendapatkan pencerahan dari para keynote speaker yaitu I Gede Ardika yaitu anggota, The bilateral Eminent Persons’ Group of the Republic of Indonesia & Republic of Korea, The Pacific Asia Tourism Association, The UNWTO World Committee on Tourism Ethics, serta Ketua Pakar Badan Pelestarian Pusaka Indonesia. Ia memaparkan topik “Peluang dan Tantangan Implementasi Pembangunan Pariwisata berkelanjutan di Asia Pasifik.”  Kemudian kedua adalah Prof. Barry O’Mahony dari Universitas Wollongong Dubai ia memaparkan topik “Masa Depan Kamar Hotel Mewah : Pakar versus Konsumen Melihat Generator Memori Pengalaman Pengunjung.”

Pada hari kedua pun para peserta mengusung beragam hasil penelitian dan pengalaman dalam sesi paralel yang dilaksanakan di Gedung  Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Lantai 5. Tema tersebut  inovasi dan pendekatan baru penelitian dalam pendidikan pariwisata, tren global di bidang pariwisata dan perhotelan, pariwisata hijau, alam/pariwisata berbasis kelautan, pengembangan pariwisata pedesaan, etika dan kebijakan pariwisata, manajemen destinasi, destinasi berkelanjutan, pengembangan pariwisata berbasis basyarakat, pariwisata ekonomi dan peramalan, desain kurikulum dan pedagogi, pendidikan pariwisata, e pariwisata dan pemasaran, sosial dan humaniora pendidikan untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan, serta topik lain yang relevan.

Beragam hasil penelitian dan juga pengalaman tersebut dirasakan sangat bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan. Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam lembaga pendidikan masing-masing dan diterapkan industri pariwisata yang dilaksanakan secara berkelanjutan. (Dewi Turgarini)