Jajanan Sekolah

oleh :

Elmi Hanjar Bait

(Mahasiswa PGSD angkatan 2013 UPI Kampus Serang)

Tak ada kebahagiaan jika tak ada kesehatan. Tak ada kesehatan jika tak didahului dengan memilih makanan yang sehat. – bijakkata.com

Bicara soal jajanan sekolah, seringkali perhatian kita terarah kepada persoalan kesehatan dari jajanan itu. Meski sudah tidak ramai lagi dibicarakan oleh media seperti beberapa tahun belakangan, persoalan jajanan sekolah yang tidak sehat bukan berarti dianggap sudah selesai. Bahkan belum lama ini, timbul lagi persoalan baru dimana ditemukannya jajanan sekolah yang diduga dicampur atau terkontaminasi narkoba. Ini tentu menjadi persoalan yang sangat meresahkan kita bersama, apalagi yang menjadi korban dan atau menjadi sasaran korban dengan adanya persoalan ini adalah para anak-anak sekolah.

Sudah kita ketahui bersama, anak yang sering jajan sembarangan di sekolah memiliki resiko yang lebih besar terhadap masalah kesehatan. Jajanan yang tidak sehat akan menyebabkan anak mudah terserang penyakit seperti diare, bahkan resiko kanker dan menurunnya fungsi otak. Lebih parahnya lagi jika sampai benar jajanan terkontaminasi narkoba, maka resikonya akan lebih tinggi lagi.

Kita harus menyadari betul akan persoalan dan resiko tersebut, untuk para mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL tentu juga sudah mengetahui bagaimana keadaan di lapangan mengenai kondisi jajanan di sekolah. Para pedagang kerap kali berdagang dengan lapak seadanya, mengemas jajanan dengan seadanya kemudian memaksakan berjualan di pinggir-pinggir jalan raya depan sekolah. Sudah dapat dibayangkan bagaimana persoalan di atas nampak ada di sekolah.

Dengan demikian, sudah seharusnya kita memberi pengawasan yang ekstra terhadap anak-anak. Baik orangtua maupun sekolah harus berperan penuh untuk mengatasi persoalan ini. Bagi para mahasiswa, bisa bersama orang tua untuk mengingatkan dan mengajarkan adik-adiknya agar mereka lebih selektif memilih jajanan. Khusus bagi para mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL di sekolah, mungkin bisa ikut memantau mereka dan mengingatkan serta mengajarkan mereka untuk selektif memilih jajanan.

Berikut 4 hal yang perlu ditanamkan pada anak agar lebih cermat dalam memilih jajanan sehat di sekolah menurut BPOM, diantaranya, Pertama, pilih jajanan dengan kondisi yang baik. Ajarkan kepada siswa, ketika membeli makanan, pastikan kondisinya masih segar dan tidak basi. Penjual jajanan kadang tetap menjual makanan sisa jualan hari sebelumnya tanpa memperhatikan kondisi makanan tersebut. Ajarkan anak agar menghindari membeli makanan yang telah berlendir, berubah warna atau berubah bau; Kedua, Hindari membeli jajanan dengan warna ngejreng. Beberapa pedagang menambahkan zat pewarna rhodamin agar makanan lebih menarik perhatian anak-anak. Padahal rhodamin merupakan zat pewarna yang biasanya digunakan untuk pewarna tekstil atau percetakan, yang berbahaya jika digunakan untuk makanan;

Ketiga, Hindari jajan makanan yang mengandung bahan berbahaya. Beberapa pedagang nakal kadang menambahkan formalin pada proses pembuatan mie basah dengan tujuan agar mie lebih tahan lama hingga 7 hari. Selain itu, himbau anak untuk menghindari jajanan seperti cilok, cimol dan cireng karena beberapa penjualnya kadang menambahkan borax agar teksturnya lebih kenyal; dan Keempat, Belilah makanan yang dijajakan dalam keadaaan tertutup. Para penjual gorengan yang menjajakan dagangannya di pinggir jalan dalam keadaan terbuka akan membuat makanan tercemar mikroba dan kuman patogen dari debu-debu jalanan. Belilah makanan yang dijajakan dalam kemasan yang lebih tertutup untuk menghindari paparan debu dan kuman.