Jantera UPI Road to Maja Majalengka

Majalengka, UPI

Penikmat Aksara Kecamatan Maja Majalengka pada Sabtu, 3 November 2018 di Kantor Kecamatan Maja Majalengka mengadakan talkshow mengenai kepenulisan. Pemateri yang diundang yaitu Kidung Saujana seorang penulis dan pejalan kaki. Ia pernah menempuh perjalanan pedalaman Sumatera hingga Malang hanya dengan berjalan kaki. Selain Kidung, Jantera Perhimpunan Pecinta Alam Geografi UPI pun diundang menjadi pembicara. Angga Resgiana Direja Jantera angkatan 2009 ini memberikan ulasan mengenai karya 40 tahun Jantera yakni Buku Meniti Cincin Api yang berisikan kumpulan catatan perjalanan anggota Jantera yang menelusuri jejak gunung-gunung api di Indonesia dari Pulau Jawa hingga ujung Papua.

Dalam talkshow tersebut Kidung menuturkan bahwa menulis itu berarti seperti amal jariyah ketika kita mati. Dia juga aktif sebagai relawan Save Ciharus mengingat Danau Ciharus yang tengah rusak alamnya oleh wisatawan yang tidak bertanggung jawab, juga karena adanya aktivitas motor trail.

Sementara itu, Angga anggota Jantera memiliki pesan bahwa dalam menulis itu butuh kesederhanaan, karena orang terutama pembaca tidak menyukai hal-hal yang rumit. Dalam menjaga alam agar tidak rusak, para wisatawan diharapkan tidak membuang sampah sembarangan di gunung terutama sampah plastik yang sangat sulit terurai.

Maja Baca ini merupakan komunitas yang memiliki nama asli Penikmat Aksara, namun orang lebih mengenalnya di media sosial dengan @majabaca. Komunitas ini didirikan pada Januari 2018 dengan beranggotakan terdata 100 orang dengan berbagai latar belakang, diantaranya: ada anak sekolah, anak kuliahan, lulusan SMA, maupun masyarakat Kecamatan Maja Majalengka setempat. Komunitas ini digagas oleh seorang fotografer ahli di Jawa Barat dan merupakan fotografer Kang Emil, Gubernur Jawa Barat. Karya-karyanya sangat kreatif dan inovatif, ia dikenal dengan Pak Oka Supardan. Beliau sebagai Pembina dari komunitas ini, amat mendukung kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan Maja Baca, seperti mendirikan perpustakaan di Kecamatan Maja bagi siapapun warga Maja yang ingin membaca.

Ketua Pelaksana Talkshow yaitu Abuzar berpesan bahwa membaca itu seperti hidayah, karena baca buku itu tidak bisa dipaksa, dan apabila sudah suka membaca buku maka tidak akan bisa lepas dari kebiasaan membaca itu sendiri. Tapi tetap buku yang paling utama adalah Al-Qur’an dibandingkan buku-buku lainnya seperti novel misalnya. Para anggota Maja juga sering menjadi relawan di trek pendakian Gunung Ciremai jalur Apuy, pungkasnya. (Helga)