Kabar dari Perancis (42) : Pembukaan JOP 2024 dan Nilai-nilai Kemanusiaan  

Oleh : Nenden Nurhayati Issartel (Koresponden, Perancis)

Tri Indri Hardini (Dosen, Universitas Pendidikan Indonesia)

Olahraga adalah mencari rasa takut untuk didominasi, kelelahan untuk diatasi, kesulitan untuk dikalahkan .” (Pierre de Coubertin, pendiri Olimpiade modern)

“Le sport va chercher la peur pour la dominer, la fatigue pour en triompher, la difficulté pour la vaincre.” (Pierre de Coubertin, fondateur des Jeux Olympiques modernes)

Walaupun Olimpiade telah berakhir, namun pembicaraan media baik di Perancis maupun media asing lainnya tetap antusias dengan mengabarkan baik upacara pembukaan Olimpiade Paris yang berlangsung pada tanggal 26 Juli 2024 maupun upacara penutupan yang berlangsung pada tanggal 11 Agustus 2024 kemarin. 

Artikel ini akan membahas upacara pembukaan terlebih dahulu.

Mata dunia tak lepas dari kota Paris dan upacara pembukaan Olimpiade. Seperti sebagian besar masyarakat Perancis, media asing tampaknya jatuh dalam pesona keindahan kota Paris dan pertunjukan-pertunjukan yang disajikan. Walau hujan tak henti mengguyur kota ini tapi hal ini tidak mempengaruhi antusias dan kebahagiaan penonton pembukaan Olimpiade ke-33 ini yang di perkirakan lebih dari 300 000 orang penonton di tempat.

Kehadiran Céline Dion, Lady Gaga, Aya Nakamura dan atlet terbaik dari seluruh dunia telah menggerakkan  massa untuk menonton acara ini. Poster upacara pembukaan Olimpiade Paris di Sungai Seine telah menakjubkan orang Perancis dan menarik sekitar 22 juta penonton di TV France 2, atau lebih dari 80% dari pemirsa TV di seluruh Perancis. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan upacara-upacara pembukaan Olimpiade sebelumnya, dengan 8,8 juta penonton di London pada tahun 2012, 5 juta di Beijing pada tahun 2008, dan bahkan hanya 4 juta pemirsa di Tokyo pada tahun 2021.

Pembukaan Olimpiade ini dianggap sebagai sebuah keajaiban yang disiarkan secara internasional. Hari Jumat 26 Juli, waktu terhenti antara pukul 19.30 hingga 23.30 waktu setempat, saat upacara pembukaan Olimpiade karena semua perhatian seluruh dunia terpusat pada acara ini.  Sebuah peristiwa bersejarah karena untuk pertama kalinya acara tersebut berlangsung di luar stadion. Kota Paris di sepanjang sungai Seine menjadi arena parade perahu para delegasi yang lewat satu persatu disaksikan monumen-monumen kota Paris yang merupakan pelengkap atau lebih tepatnya menjadi latar kemegahan dan kebesaran kota Paris atau merupakan bagian dari arena atau lebih tepatnya stadion raksasa Olimpiade ini. 

Jika sebagian besar masyarakat Perancis tampaknya terpikat oleh tayangan yang ditampilkan,  media asing memberi komentar yang beragam. Ada yang antusias dengan memberi banyak pujian dalam peluncuran besar kompetisi olahraga tersebut, namun ada juga yang meragukan dan berkomentar sinis atas keberhasilan acara pembukaan, bahkan ada juga orang Perancis, walaupun pada akhirnya mereka bertepuk tangan. Dengan demikian, dari tayangan media negara-negara lain kita bisa tahu bahwa acara pembukaan JOP 2024 ini sangat berhasil tanpa ada gangguan yang ditakutkan sebelumnya.

Acara pembukaan Olimpiade ini menonjolkan nilai-nilai jiwa Perancis yang menjadi sorotan dunia. Ada 12 lukisan yang diperagakan oleh model yang memberikan pesan-pesan bagi dunia tentang perdamaian (la paix), kebebasan (la liberté),persaudaraan (la fraternité), persamaan (l’égalité) – dan yang terpenting, kesetaraan dalam pertandingan bersejarah ini (tidak pilih kasih).

Di acara pembukaan JOP ini,  interpretasi suara piano yang indah dari lagu ”Imagine”, yang dinyanyikan dengan megahnya oleh Juliette Armanet, yang diiringi oleh melodi harmonis oleh Sofiane Pamart. Keduanya menumpangi perahu rakit yang bersinar — sebuah pemandangan hidup yang mengharukan dengan. cahaya di kegelapan, yang mengandung pesan moral tentang peperangan yang berlangsung dan perubahan cuaca dunia.  Di pembukaan olimpiade ini diserukan pesan moral untuk peningkatan kesadaran dan juga mencoba menampilkan sebersit cahaya di tengah konflik dunia. Hal ini menunjukkan masih ada harapan adanya tindakan dalam menanggulangi masalah di dunia ini.

Melalui Olimpiade ini dan upacara pembukaannya yang ambisius di jantung kota Paris 2024 ini juga telah berhasil mengatasi tantangan untuk mengubah sedikit warisan abadi dan penting dalam olimpiade ini yaitu tentang cara pandang masyarakat terhadap orang cacat dan juga untuk membangun masyarakat untuk menghapus perbedaan (kulit, ras, suku, agama, dll). Acara ini tidak segan-segan menonjolkan kebanggaan bangsa Perancis yaitu sebuah bangsa yang memadukan masa kini dan masa lalu, juga kesetaraan dan persaudaraan : para pekerja seni, mulai dari penari hingga penyanyi dan musisi yang mewakili planet bumi yang kaya dan multikultural, dengan berbagai agama dan multiras,  perempuan dan laki-laki (bahkan ditampilan juga kaum ”queer” (homosexuel), tua dan muda, klasik dan modern, yang saling bergandengan tangan.

Bagi BBC, upacara pembukaan menyinari Paris dengan “gaya yang unik”.  Media Inggris mengukuhkan bahwa “Paris sukses dalam programnya dengan gemilang” dengan sebuah upacara yang “banyaknya menghebohkan tetapi juga mengharukan”.

Bagi majalah Amerika LA Times, ibu kota Perancis ini menjadi bersinar meskipun diliputi hujan deras saat upacara pembukaan Olimpiade yang spektakuler.  Seluruh media di seluruh dunia menayangkan upacara pembukaan dengan hujan deras sedemikian rupa namun hal seperti tidak terjadi halangan apa-apa dan bahkan tidak mencegah Paris menjadi kota yang bersinar dan  menyilaukan.

Di Spanyol, harian Marca menggambarkan upacara tersebut sebagai “yang terbaik dalam sejarah Olimpiade”. “Paris mempersembahkan upacara pembukaan paling revolusioner yang pernah ada. Yang luar biasa adalah penggabungan yang nyata, yang sedang terjadi dengan yang virtual dalam jalur cerita pembukaannya,” tambah media Spanyol.

Pidato resmi yang disampaikan oleh Tony Estanguet, Presiden Panitia Penyelenggara Olimpiade Paris 2024 pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024, Jumat 26 Juli terkesan ringan dan agak kocak namun berisi dan cukup berbobot untuk merangkum nilai moral Olimpiade sebagai ajang persatuan bangsa-bangsa, ras dan kemanusiaan yang beradab. Berikut ini adalah pidato yang disampaikan oleh Tony Estanguet.

Para atlet yang terhormat,

Para pecinta permainan olahraga yang terhormat di Perancis dan seluruh dunia,

Selamat datang di Paris ! Saya sangat merindukan kalian, setelah 100 tahun penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas terakhir dilaksanakan di sini dan kali ini merupakan suatu kehormatan besar bagi kami.

Sering dikatakan bahwa Perancis adalah negara yang penuh dengan cinta. Yang saya tahu tentang ini, di sini, ketika kita mencintai, kita sungguh-sunggih mencintai. Antara Perancis dan Olimpiade, terdapat kisah cinta yang luar biasa. Kisah cinta ini lahir 130 tahun yang lalu, beberapa kilometer dari sini, di amfiteater besar Sorbonne, ketika Pierre de Coubertin mengusulkan untuk menghidupkan kembali Olimpiade kuno. Kisah cinta ini tumbuh dengan adanya Olimpiade di Paris, Chamonix, Grenoble dan Albertville. Tentu saja hal ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar untuk menjaga warisan ini tetap hidup. Jadi, kami mencurahkan segenap hati kami demi Olimpiade ini.

Jika Anda menyukai Olimpiade ini, pertama-tama jangan biarkan diri Anda ditakutkan oleh beberapa tetes hujan dan terima kasih kepada semua pecinta permainan olahraga ini. Terima kasih untuk semua pecinta permainan olahraga ini, walaupun malam ini kita basah, sangat basah  namun kalian tetap hadir di sini. TERIMA KASIH.

Jika Anda menyukai Olimpiade, Anda siap mengikuti Olimpiade yang terjadi 100 tahun yang lalu sebelum melihat permainan olahraga ini kembali ke Paris. Saat kami sangat menyukai Olimpiade, kami menawarkan kepada mereka apa yang paling berharga bagi kami. Bagian dari Menara Eiffel, akan menjadi inti untuk setiap atlet. Dari Champ de Mars hingga Invalides, dari Grand Palais hingga Istana Versailles, dari Place de la Concorde hingga ombak Teahupoo yang legendaris: harta terindah dari warisan negeri kami akan menjadi taman bermain Anda.

Saat Anda sangat menyukai Olimpiade, Anda merasa seperti memiliki  sayap yang sedang berkembang. Kami memiliki keberanian untuk melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, seperti upacara pembukaan di kota ini, yang pertama dalam sejarah Olimpiade.

Seperti negara tuan rumah lainnya, ambisi kami adalah menjadikan Olimpiade ini berkembang.

Faktanya, Olimpiade itulah yang membuat kami berkembang.

Olimpiade  hadir untuk mengingatkan kami bahwa, meskipun di Perancis kami tidak pernah sepakat dalam hal apa pun, pada saat-saat penting, kami tahu bagaimana bersatu dan menyatukan kekuatan kami.

Jadi terima kasih…

Terima kasih kepada para Pemerintah Perancis, kepada perusahaan-perusahaan yang terlibat, kepada semua pihak yang bekerja di belakang layar untuk membuat perayaan ini indah: di Paris, di Seine-Saint-Denis, di Ile de-Prancis dan di seluruh Perancis, dari Marseille hingga Lille, Châteauroux , Nantes, Bordeaux, Bagus, Lyon, Saint-Etienne dan Tahiti! Saya  menyadari betapa kami berhutang budi pada kalian semua.

Terima kasih kepada tim Paris 2024 yang telah menghadapi semua tantangan dengan penuh semangat selama hampir 10 tahun. Terima kasih kepada 45.000 sukarelawan yang berasal dari 155 negara, yang di kehidupan sehari-harinya kalian adalah seorang guru, pensiunan, perawat, pelajar… dan antusiasme kalian akan menerangi permainan ini! Terima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam kepada Komite Olimpiade Internasional dan Presidennya, Thomas Bach yang tersayang, terima kasih telah memberikan Perancis kesempatan unik ini dan selalu berada di pihak kami. Malam ini saya juga secara khusus mengingat  pada pengurus Paris 2024, Bernard Lapasset, seorang pemimpin besar rugbi. Dia berkata: “Rugbi bukan untuk  menguasai bola, tetapi untuk mengopernya.” Berbagi adalah visi yang beliau berikan untuk Paris 2024. Malam ini, kita semua bisa bangga dengan apa yang telah kita lakukan bersama, dan saya tentu saja ingin mengucapkan terima kasih pada para atlet terkasih.

Sungguh suatu getaran di wajah melihat kalian semua berbaris bersama! Anda memberi kami saat langka dan berharga. Dan meskipun Olimpiade tidak memiliki kekuatan untuk menyelesaikan semua masalah dunia, walaupun jika diskriminasi dan konflik di dunia tidak akan hilang, malam ini Anda mengingatkan kami betapa indahnya kemanusiaan ketika bersatu. Dan ketika Anda kembali ke Perkampungan Olimpiade, Anda akan mengirimkan pesan harapan ke seluruh dunia bahwa ada tempat di mana semua bangsa, semua budaya dan semua agama hidup bersama. Anda akan mengingatkan kami bahwa hal itu mungkin. Selama 16 hari ke depan, Anda akan menjadi versi umat manusia yang paling cantik. Anda akan mengingatkan kami bahwa emosi dalam olahraga adalah bahasa universal yang kita semua miliki. Hingga 11 Agustus, kami akan menjalani setiap detik bersama Anda.

Kekalahan Anda akan menjadi kekalahan kami.Kemenangan Anda akan menjadi kemenangan kami.Emosi Anda… akan menjadi emosi kami.” 

Pidato yang disampaikan Tony Estanguet cukup panjang, namun pidato ini membuat orang yang mendengarnya terpana. Setelah Ketua Penyelenggara, Thomas Bach sebagai Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) juga menyampaikan pidato dan diakhiri pidato Presiden Emmanuel Macron yang sesuai tradisi ritual membuka acara Olimpiade ini secara resmi di penghujung upacara pembukaan yang megah. Presiden Perancis berbicara di lapangan Trocadéro, di depan 85 orang kepala negara asing dan pemerintahan yang dengan sabar menanggung derasnya hujan yang mengguyur ibu kota. Dengan demikian, pertandingan 32 jenis olahraga secara resmi dibuka dan ditayangkan di bawah sorotan mata dari seluruh dunia.

Untuk mengenal lebih detail tentang pertandingan-pertandingan di Olimpiade ini, mungkin ada baiknya kita mengenal juga pertandingan olah raga yang ditampilkan. 

Perlu diketahui bahwa tidak setiap olahraga dijamin dipertandingkan di Olimpiade.

Olahraga jenisnya bermacam-macam. Setiap negara, suku dan bangsa memiliki olahraganya sendiri yang sesuai dengan budaya dan juga ditinjau dari sudut ketenarannya, misalnya seperti : Soccer (Football), Basketball, American Football, Tennis, Cricket, Baseball, Rugby, Golf, Athletics (Track and Field), dan renang. Setiap jenis olahraga ini memiliki seperangkap peralatan dan ruangan masing-masing dan memiliki penggemar serta sejumlah atlet yang mempraktikkannya di seluruh dunia.

Jumlah pasti  jenis olahraga di dunia sulit ditentukan karena keragaman dan variasi aktivitas fisik yang dikenal sebagai olahraga. Namun, beberapa perkiraan menunjukkan bahwa ada ribuan olahraga berbeda. Olahraga tersebut dapat digolongkan menjadi beberapa kategori sebagai berikut.

  1. Olahraga tradisional dan regional (Sports traditionnels et régionaux)- Dimainkan terutama di wilayah tertentu di dunia dan sering kali berakar pada budaya lokal, seperti kabad di di India atau lucha libre di Meksiko.
  2. Olahraga Olimpiade (Sports olympiques)- Olahraga yang merupakan bagian dari Olimpiade, saat ini ada sekitar 32 olahraga musim panas dan 15 olahraga musim dingin.
  3. Olahraga Tim (Sports d’équipe*)- Termasuk sepak bola, bola basket, kriket, rugbi, hoki, dll.
  4. Olahraga Perorangan (Sports individuels)- Seperti tenis, golf, atletik, berenang, bersepeda, dll.
  5. Olahraga Ekstrim dan Petualangan (Sports extrêmes et d’aventure*)- seperti seluncur salju, skateboard, terjun payung, selancar, dll.
  6. Olahraga Pertarungan (Sports de combat*)- termasuk judo, karate, tinju, taekwondo, gulat, dll.
  7. Olahraga air (Sports nautiques)- Seperti berlayar, mendayung, menyelam, selancar layang, dll.
  8. Olahraga motor (Sports motorisés) – Termasuk Formula 1, motorcross, balap mobil reli, dll.

Selain kategori tersebut, masih banyak olahraga special/ khusus/ tertentu, modern, dan menyebar lainnya yang terus berkembang. Singkatnya, dunia olahraga sangatlah luas dan terus berkembang.

Lalu  bagaimana Olahraga Olimpiade dipilih untuk dipertandingkan? Misalnya breakdance, atletik, panjat tebing atau kriket? Bagaimana suatu cabang olahraga  dipilih untuk dimasukkan ke program Olimpiade setiap empat tahun ini?

Sejak ditetapkannya agenda Olimpiade 2020 yang disetujui pada akhir tahun 2014, jenis olahraga dibatasi 28 jenis yang dibagi dalam 310 cabang olahraga. Untuk mempromosikan olahraga baru, IOC lebih cenderung mempertahankan jumlah cabang olahraga, namun dengan membatasi jumlah atlet (total 10.500).

Komisi Program Olimpiade IOC secara berkala meninjau setiap cabang olahraga yang diajukan untuk menjadi “Olahraga Olimpiade”. Untuk mendapatkan persetujuan ini, olahraga  ini harus memenuhi beberapa kriteria yang tidak selalu dapat diukur, seperti penebaran praktiknya (jumlah negara yang mempraktikkannya di beberapa benua), popularitasnya di dunia (siaran televisi, jumlah penonton selama kompetisi, dll.), karakteristik teknisnya (infrastruktur yang sesuai), citranya (federasi tidak boleh diselidiki karena korupsi atau doping misalnya), serta potensi pertumbuhan dan perkembangannya di masa yang akan datang.

Mengikuti kriteria-kriteria tersebut,  sejumlah “gelar” olahraga dipilih untuk setiap Olimpiade. Jika suatu jenis olahraga tidak  terjamin masuk dalam daftar olimpiade, beberapa olahraga tetap penting, seperti atletik. Untuk Olimpiade Paris 2024, misalnya, olahraga yang dipertandingkan adalah atletik, dayung, bulu tangkis, bola basket, tinju, kano, bersepeda lintasan, bersepeda jalan raya, gaya bebas BMX, balap BMX, bersepeda gunung lintas alam, anggar, sepak bola, golf, senam artistik, senam ritmik, trampolin, angkat besi, bola tangan, hoki, judo, gulat, pentathlon modern, ragbi, balap renang, renang artistik, terbuka air berenang, Menyelam, olahraga berkuda, Taekwondo, tenis, tenis meja, penembakan, panahan, triathlon , berlayar, bola voli, voli pantai, dan polo air.

Ke-28 disiplin / jenis olahraga  ini juga dipilih untuk tiga disiplin baru yang telah muncul pada Olimpiade sebelumnya di Tokyo: panjat tebing, skateboard, dan surf. Terakhir, atas saran panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade (Cojop) Paris 2024, olahraga breakdance masuk Olimpiade musim panas sekarang, menjadi Jenis olahraga ke-32 di Olimpiade ini (dalam dua pertandingan baru: satu untuk wanita dan satu untuk pria.) dimana 16 atlet akan bertanding duel dengan kombinasi gerakan kedua jenis kelamin, perempuan dan laki-laki.

Pada hari Senin tanggal 16 Oktober, COJOP mempelajari daftar jenis olahraga untuk Olimpiade yang ke-34 yang akan berlangsung pada tahun 2028 di Los Angeles. Di Olimpiade Los Angeles 28 ini akan terdapat 35 atau 36 cabang olahraga, termasuk lima disiplin baru: kriket, baseball-softball, squash, flag football, dan lacrosse, olahraga tim yang berasal dari budaya penduduk asli Amerika. 

Dua disiplin olahraga yang tadinya akan ditarik dari JO akhirnya dipertahankan: pentathlon modern dan angkat besi. Terakhir, IOC masih belum memutuskan untuk olahraga  tinju. Federasi Internasional (IBA, Asosiasi Tinju Internasional) telah kehilangan pengakuan Olimpiade dan IOC sedang menunggu untuk melihat apakah Organisasi Tinju Dunia yang baru cukup kuat untuk mengambil alih. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada olahraga yang terjamin dapat dipertahankan tempatnya di Olimpiade.

Bagaimanapun juga olahraga adalah budaya positif pemersatu bangsa-bangsa. ”Mens sana in corpore sano” adalah moto yang merangkum kebenaran sepanjang masa. Vive le sport!

Sumber: 

https://www.lepoint.fr/sport/jo-2024
https://www.lofficiel.com/pop-culture/jo-2024