Karya Animasi 3D Stop Motion: Diantara Motivasi dan Keterbatasan Fasilitas Prodi FTV FPSD UPI

Bandung, UPI

Animasi umumnya terbagi menjadi tiga kategori, yaitu traditional animation (2D animation), stop motion, dan computer graphics animation (3D animation). Gerak henti atau stop motion (bahasa Inggris) adalah sebuah teknik animasi untuk membuat sebuah objek dimanipulasi secara fisik agar terlihat bergerak sendiri. Objek tersebut digerakan sedikit demi sedikit di setiap frame yang akan difoto, menciptakan ilusi pergerakan saat serangkaian frame tersebut dimainkan secara berurutan.Ilusi pergerakan inilah yang pada akhirnya menjadi sebuah video.

Tantangan dalam pembuatan animasi stop motion adalah kesabaran dalam proses pembuatannya. Untuk membuat manipulasi berupa satu gerakan saja, membutuhkan banyak frame untuk menyusunnya. Guna mendapatkan satu frame maka si pembuat harus men-take (mengambil) gambar objek satu kali dalam posisi atau pose yang berbeda (berdasarkan pengalaman peneliti mencoba membuat stop motion). Inilah tantangannya karena memang benda mati sebagai objeknya. Jadi istilah yang paling pas bukanlah “merekam” sebuah objek. Namun memotret sebuah objek. Berbeda dengan misalnya sebuah objek yang hidup, untuk mendapatkan videonya hanya butuh untuk merekam. Ketika frame-frame hasil dari memotret pose objek tadi diputar maka akan tercipta ilusi pergerakan animasi.

Dalam kurikulum Program Studi Film Dan Televisi (FTV) FPSD UPI, mata kuliah animasi stop motion (3D) merupakan sebuah kelanjutan dari mata kuliah gambar dasar di semester  2, story board di semester 3 animasi 2 D di semester  4 dan  di semester 5 mahasiswa melanjutkan ke matakuliah  3 D stop motion sebagai sebuah rangkaian keilmuan animasi untuk mendukung projek film dan televisi  sebagai keilmuan utama di Prodi Film dan Televisi.

Ujian Akhir semester mahasiswa FTV UPI yang mengontrak mata kuliah figure gerak henti (stop Motion) berlangsung pada tanggal 28 Desember 2022 di ruang lab FTV lantai dasar gedung Fakri Gafar. Pada kesempatan ini mahasiswa menghadirkan 24 karya animasi stop motion yang ditayangkan di depan 2 orang dosen penguji yakni: Sallsa Soli Nafsika sebagai dosen pengampu, dan Aditia sebagai dosen luar biasa. Hasil dari ujian dalam bentuk film animasi pendek berdurasi antara 6-7 menit ini menurut Salsa Solli Nafsika cukup memuaskan bahkan diluar ekspektasi dosen pengampu. Artinya hasil karya mahasiswa dengan dukungan fasilitas prodi ftv yang sangat minim dapat menghasilkan karya yang baik. Motivasi mahasiswa angkatan 2020 yang saat ini tengah menempuh semester 5 cukup baik dengan beban mata kuliah lainnya yang juga berat, namun dapat menyelesaikan tugas animasi stop motion dengan hasil yang baik. Hal ini merupakan indikator capaian yang di dapat dari motivasi yang luar biasa.

Secara teknis karya berdurasi 7 menit dgn teknik Pengambilan gambar frame by frame. Total gambar yang dihasilkan sebanyak 10.080 pictures. Pada praktiknya memerlukan alat dan bahan yang bisa disentuh, butuh keterampilan tangan untuk mengukir/bahkan menjahit, membuat miniatur, atau diorama dan ditunjang oleh lighting yang tidak boleh berubah posisinya (memerlukan ruangan gelap yang selalu sama dan tidak bisa membedakan siang dan malam di dalamnya) sehingga animator harus terkurung di dalam ruangan itu untuk menganimasi, ini membutuhkan kesabaran, ketelitian dan ketekunan dan tingkat pemahaman terhadap animasi yang sangat detail. Dalam pengerjaanya, mahasiswa musti membangun setting dan karakter secara manual (perlu keterampilan), menganimasi secara manual (perlu kesabaran, ketelitian, detail animasi), lighting yang harus detail dan tidak berubah, mahasiswa terkurung di dalam ruangan gelap selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, sulit dilakukan animasi ulang/ redo setelah production selesai (sulit melakukan hal yang sama persis, pasti akan ada perbedaan karena shootingnya manual). Sampai sejauh ini produksi dilakukan ada yang di kampus dan ada juga yang di kosan karen keterbatasan ruang. Hal tersebut tidak menjadi hambatan karena semangat juang mahasiswa untuk menghasilkan karya yang luar biasa dan tentunya bisa ditawarkan secara komersil di industri animasi Indonesia saat ini yang sangat berkembang pesat. Dalam proses pembuatannya mahasiswa FTV menggunakan alat yang terbatas dan sepenuhnya menggunakan kreativitas. Dalam praktiknya mahasiswa melakukan eksplorasi untuk mnghasilkan gambar yang bagus dan untuk mendampatkan gambar yang bagus mahasiswa harus tiarap, telungkup, jongkok sehingga kadang-kadang mahasiswa mengalami sakit pinggang dan sebagainya. Karakter yang dibuat menggunakan teknik pinching, karena menggunanakan clay/malam/plastisin yang dibuat sedemikian rupa sesuai desain karakter. Setting yang diciptakan berupa diorama atau miniatur dari motivasi, dan kreativitas mahasiswa.

Bukan hanya menghibur, ada banyak nilai penting yang diangkat dalam film animasi. Tujuannya untuk mendidik dengan cara yang mudah diterima dan dipahami. Bukan hanya anak, orang tua juga perlu menonton film animasi untuk mengenal karakter anak di dunia nyata.

Animator adalah profesi yang berkaitan dengan seni menciptakan ragam gambar yang akan membentuk ilusi bergerak pada saat ditayangkan. Pekerjaan menjadi salah satu pekerjaan impian di dunia animasi. Seorang animator bisa kerja di industri film, televisi, iklan, olahraga, bahkan video game. Prodi Film dan Televisi UPI sebagai prodi yang berhaluan pada dunia industri tentu harus mengakomodasi mahasiswa yang belajar di kampus untuk dapat bersaing di dunia industri dan supaya dapat mewujudkan sumber daya yang professional harus juga diimbangi dengan fasilitas belajar mengajar yang memadai. (Hery Udo)